1

1.1K 84 8
                                    

Lelaki itu berlari kencang. Deru nafasnya tersenggal. Membelah lautan manusia yang menghalangi kemana langkah kaki panjang itu pergi. Matanya beredar cepat. Kalut dan tergesa. Netranya fokus mencari sesuatu yang entah apa. Mungkin, lebih tepatnya seseorang. Mulai mengacak surai brunette itu kasar saat dirasa sosok yang ia cari tak kunjung menyapa indranya. Melupakan fakta bahwa saat ini ia berdiri tegak ditengah waiting entrance bandara terlebih lagi pukul 12 siang, jam sibuk penerbangan.

Melirik arloji dipergelangan tangannya dengan sangsi. Layar pemberitahuan menampilkan jadwal landing pesawat dari Bangkok sudah mendarat 45 menit yang lalu. Mestinya orang yang ia tunggu telah mencapai tempat ini setidaknya 40 menit yang lalu. Pria ini bahkan yakin dirinya terlambat datang ke bandara 10 menit dari jadwal dan takut orang itu akan terlalu lama menunggu. Tapi setelah berdiri lama selama 20 menit disini membuatnya bosan sekaligus khawatir. Pikiran negatif mulai memenuhi kepalanya.

Sialan. Kemana dia? Jangan bilang diculik? Ah tidak, ini area publik terlebih lagi disini ramai bahkan hampir sesak.

Menggeleng pelan lalu kembali melamun

Tapi mungkin saja. dia wanita terlebih lagi dia manis. Argh.

Lelaki itu mengusap wajahnya kasar dan mendengus keras. Kedua jari tangannya menyilang dan mulai merapalkan doa pelan. Berharap orang yang ditunggunya baik-baik saja hingga sebuah tepukan pelan menyapa bahu tegasnya. Mata yang semula terpejam itu refleks terbuka serta tubuhnya yang berjengit kaget.

"Jungkook, sudah lama menungguku?"

Wanita itu tersenyum kecil. Menampilkan sedikit deretan gigi kecil dan rapi yang bersembunyi dibalik bibir ranumnya. Jungkook -lelaki tadi- yang semula menatapnya kesal seketika melembut setelah disuguhi senyum singkat namun manis dari sosok dihadapannya. Menghela nafas pelan lalu mengacak surai hitam panjang wanita itu penuh sayang.

"Lumayan. Asal kau tau aku menunggumu 30 menit tapi kau tak kunjung muncul, kupikir kau nyasar atau bahkan diculik'

"Hehe maaf, 4 jam dipesawat membuatku haus jadi kupikir tak ada salahnya mampir di kedai kopi bandara sebentar"

"Iya sebentar, hingga kakiku pegal berlari dan berdiri mencarimu Yoongi"

Yoongi hanya tersenyum kaku dan menggaruk pipinya pelan. Merasa bersalah pada Jungkook karna sudah menyusahkannya. Namun bukan Yoongi namanya jika ia mengutarakan langsung isi hati dan pikirannya. Secara, dia kan tipe wanita tsundere yang pendiam. Namun seolah sudah sangat mengerti bagaimana wanita dihadapannya, Jungkook langsung mengambil alih koper kecil ditangan Yoongi dan menggenggam pelan tangan halus wanita itu.

"Sudahlah tak masalah. Aku lapar jadi ayo segera pulang dan makan siang bersama"

.

"2 tahun tak melihat Seoul dan kota ini sudah jauh berubah"

Jungkook melirik Yoongi yang duduk di kursi penumpang sembari menatap keluar jendela.

"Ya. Salahkan pemerintah yang dengan cepat merekonstruksi lahan kosong dan bangunan disini"

"Hebat! Hanya dalam waktu 2 tahun ini sudah sangat jelas berbeda"

"Tak hanya Seoul, Yoongi. Tapi kau juga nampak berbeda"

Tentu saja Jungkook menyadari itu. Yoongi telah banyak berubah. Wanita itu terlihat lebih manis dan cantik. Dengan sedikit make up dan polesan lipstick peach yang natural. Sungguh, penampilan Yoongi sangat menawan saat ini. Dibalut mid skirt a-line navy dan kemeja biru muda yang senada benar-benar cocok di tubuh mungil nan kulit pucat seorang Min Yoongi. Jungkook menatap wanita itu lembut. Setelah dirasa Yoongi balas menatapnya seringai usil terpatri di wajah tampannya.

"Asal kau tau, kau sangat menarik sekarang"

"Jeon Jungkook, pilih mati atau sekarat?"

"Hahaha, tidak keduanya nanti kau rindu padaku"

Wajah Yoongi menghangat. Sialan si Jeon itu. Untung dia tampan dan Yoongi menyayanginya. Ngomong-ngomong Jungkook kini terlihat lebih dewasa dan mapan. Dengan rahang tegas, tubuh dan bahu tegap, serta otot bisep yang terbentuk sempurna. Perilakunya yang baik dan lucu serta manly disaat yang bersamaan. Bukankah dia melampaui kriteria boyfriend goals sekarang?.

Ah, sudah kuduga dia memang diatas rata-rata manusia tampan.

"Jangan memikirkan hal-hal aneh tentangku Yoongi"

"Bodoh! Aku tidak memikirkanmu"

"Oh ya? Coba lihat wajah tomatmu itu"

"Aku cuma kepanasan kok!"

"Kupikir AC mobilku sudah kuatur suhu terendah"

"Sudah diam brengsek!"

Jungkook tertawa kencang sembari memegangi perutnya.

"Kita sudah sampai, ayo turun atau kau ingin pangeran menggendongmu bridal, tuan putri?"

"Anak setan!"

Ia melepas high heelsnya, siap melempar benda itu kapan saja kearah Jungkook. Dan sebelum hal itu terjadi sang pelaku berlari masuk ke apartement sembari menenteng koper kecil putih di tangannya. Yoongi mendelik kesal dan mengerucutkan bibirnya. Wajahnya memerah bercampur karna malu juga kesal. Beruntunglah kau Jeon Jungkook karna 'benda' kesayangnmu masih menempel disana dan Yoongi terlalu malas mengambil gunting kebun untuk memotongnya dengan senang hati.

TBC

Hayo coba tebak hubungan mereka apa? wkwk:v
Anyway next part bakal aku tunjukin siapa Jungkook dan Yoongi disini.
Vomment ya

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang