3

463 68 12
                                    

"Kau... Y-Yoongi"

Kedua pasang mata itu terasa panas dan berair. Menatap satu sama lain tanpa berkedip. Yoongi rindu. Sangat. Setelah kejadian itu dia sadar telah menorehkan begitu banyak luka pada kedua mata itu. Begitu juga hatinya. Jantungnya berdenyut sakit. Ingin rasanya mengulurkan tangan itu kearah pria di hadapannya. Mendekapnya erat dan tak akan pernah mau ia lepas. Namun perasaan dihatinya terlalu egois dan menahan pergerakannya.

"Taehyung... Kim Taehyung"

Setitik air mata jatuh menuruni pipinya cepat dan meninggalkan tetesan air lainnya yang ikut menyeruak keluar. Isakan kecil keluar dari bibir tipisnya. Tubuhnya terhuyung kedepan. Taehyung menarik dan mengurungnya dalam dekapan erat. Taehyung menjatuhkan kepalanya di bahu sempit Yoongi. Air matanya ikut jatuh mendengar isakan sosok dalam pelukan hangatnya. Tak pernah sekalipun dalam seumur hidupnya ia ingin mendengar tangisan pilu kakaknya terlebih lagi menangis karenanya.

"Aku merindukanmu, Yoongi sungguh. Jangan tinggalkan aku lagi. Tidak, jangan pernah"

"Yoongi!"

Keduanya menoleh ke sumber suara. Itu Jungkook. Menatap heran keduanya dan segera berlari menghampiri Yoongi yang segera melepas pelukannya. Jungkook segera menarik Yoongi kearahnya. Menunduk, menghapus jejak air mata di wajah itu dan menggenggam tangannya lalu kembali menegakkan tubuhnya dan menatap pria tadi dengan tajam.

"Kim Taehyung, ya"

"Jungkook-"

"Apa maumu?"

Taehyung tersenyum pahit. Jungkooknya yang manis sudah berubah. Dia tau penyebabnya dan sekarang kembali merasakan kabut penyesalan melingkupi hatinya. Jika dulu Jungkook akan selalu tersenyum cerah saat melihat dirinya kini tatapan benci justru yang didapati Taehyung. Ia benci mengakuinya tapi memang benar Jungkook jadi seperti ini karenanya dan Jimin. Taehyung dengan sifat egoisnya yang tinggi serta Jimin dengan segala kemarahannya. Taehyung sangat paham jika mimpi buruk masa lalu benar-benar sudah menghancurkan keluarga kecil mereka.

"Bukankah sudah kukatakan untuk tidak pernah menampakkan batang hidungmu lagi dihadapanku-"

"Jungkook dengarkan aku-"

"Apa sekeras itu hatimu hingga dengan tak berperasaannya pergi meninggalkan adiknya serumah dengan seorang pemabuk?!"

"Tidak.. Aku-"

"Apa?! Jangan berikan aku alasan tak bergunamu Kim Taehyung, aku muak! Kau bahkan tak pernah melirik kebelakang, sialan!"

Jungkook menarik pria itu keluar. Membawanya kearah gang sempit disebelah bangunan dan mendorongnya keras ke tembok. Taehyung meringis pelan lalu terpaku saat melihat Jungkook dengan mata berair menatapnya tajam. Tatapan yang penuh akan benci dan kekecewaan. Mata itu memanas hingga akhirnya gagal mempertahankan air matanya bersamaan dengan bogem telak menghantam wajah Taehyung. Ia tersukur di tanah, sudut bibir itu mengeluarkan cukup banyak darah namun Jungkook tak mengindahkannya. Kembali menarik kerah bajunya dan melayangkan tinju pada Taehyung. Jungkook tak puas. Seberapa banyak pun tinju yang ia berikan tak akan cukup dibanding dengan derita yang ia terima 7 tahun lalu.

"Jungkook! Jungkook kumohon hentikan! Sudah! Sudah cukup!"

Yoongi terisak. Menahan lengan kekar adiknya menjauh. Mendekat kearah Taehyung yang terlentang di tanah lalu menompang kepalanya di pahanya.

"Taehyung... Taehyung"

"Yoongi, tak apa aku-ugh pantas mendapatkannya. Jangan menangis"

Taehyung bangkit dan terduduk dihadapan Yoongi. Meringis menahan sakit diwajahnya yang penuh lebam. Menatap sayu Jungkook yang berdiri kaku tak jauh darinya.

"Kau tau Jungkook, aku selalu menyesal telah meninggalkanmu saat itu. Aku ingin kembali, sangat. Namun ego ku tak pernah membiarkanku melalukannya. Aku malu dan kecewa pada diriku sendiri. Tak ada hari tanpa aku merasa bersalah padamu-"

Taehyung menjeda sebentar dan menundukkan kepalanya.

"Kau benci padaku. Itu wajar karena aku memang brengsek. Tapi kumohon padamu, beri aku kesempatan memperbaiki kesalahanku. Aku sudah lelah hidup dilingkupi penyesalan, Jungkook"

Keduanya saling menatap. Berat rasanya menerima Taehyung kembali namun ia pun tau bahwa ia masih menyayangi kakaknya satu ini. Diantara mereka ber-empat hanya Taehyung kakak laki-laki yang paling mengerti dirinya begitu juga sebaliknya. Hatinya ingin mereka semua kembali menjadi saudara akrab seperti sedia kala. Ia menghela nafas berat lalu menatap Taehyung yang menunduk dengan perasaan campur aduk. Tak apa. Sekali ini saja, ia mengalah pada kebenciannya.

"Baiklah"

"A-apa?"

"Tapi kau harus berjanji satu hal padaku"

"Tentu! Tentu, Jungkook"

"Berjanjilah, jangan pernah meninggalkan siapapun diantara kita bertiga"

Taehyung tersenyum senang dan lega. Meringis ngilu karena otot bibirnya berkontraksi tiba-tiba. Dengan sekuat tenaga dan dibantu Yoongi, ia bangkit berdiri dan memeluk adiknya erat. Mengucapkan banyak terima kasih pada Jungkook sebelum sebuah suara mengintrupsi kegiatan mereka.

Itu Yoongi.

Wanita itu kini berlutut ditanah. Tangan mungilnya menekan dadanya keras dengan nafas tersenggal dan erangan tipis.

"Yoongi!"

.

.

.

.

.

.

.

"Asmanya kambuh namun tidak cukup parah. Kalian bisa menjenguknya sekarang"

Jungkook dan Taehyung menunduk hormat dan berterima kasih. Menunggu dokter usia lanjut itu berlalu setelah itu dengan semangat memasuki ruangan putih di depannya. Mendesah lega saat disuguhi Yoongi dengan senyum manis menatap mereka.

"Kau oke?"

"Ya. Belum terbiasa dengan suhu dingin diluar terlalu lama"

"Maaf, harusnya aku tau itu"

"Tak apa Taehyung, sini peluk. Aku kangen loh"

"Taehyung saja, aku tidak?"

Jungkook merengut lucu. Taehyung menatapnya datar. Sama seperti dulu, Jungkook selalu tak terima jika Taehyung maupun Jimin mendapat perhatian lebih dari Yoongi. Padahal, tidak ada hari tanpa Jungkook memeluk Yoongi. Taehyung kan jadi kesal. Ah, sudahlah.

"Tidak, aku bosan memelukmu"

"A-apa?!"

"Aku bosan memelukmu"

Yoongi dengan wajah polosnya yang dibuat-buat serta Taehyung yang tersenyum miring dibelakangnya, namun tak lama mengaduh dan menyentuh sudut bibirnya karena luka tadi masih terbuka. Jungkook yang melihat itu menatap keduanya tak percaya. Ditolak Yoongi dan di ejek Taehyung.

Kok perih ya:(

Senyumin aja deh.

Jungkook setrong kok ya.





TBC
Cie baikan. Lanjut gak nih? konflik sama Jimin belom loh wkwk. Aku mau bawain konflik Jimin belakangan karena bakal ada kejutan saat Jimin muncul. Hayo kejutan apa?
anyway,
Vomment gak lo?!
Maksa nih!
Bercanda ehe, seikhlasnya aja karena ikhlas itu berkah😆

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang