NG Life-Chapter 1

13.7K 343 43
                                    

"Huwaaa... gara-gara kau aku sudah tidak bisa menikah!"

"Ya sudah, kalau begitu kau menikah saja denganku."

"APA?!"

.

Disclaimer: Tokohnya milik mereka sendiri. Saya cuma pinjam nama mereka doang.

Cast: Cho Gaeul, Lee Donghae (SJ), etc (just find it by yourself~)

Warn: OOC, OC, hak semena-mena author berlaku di sini! *ketawa nista*

.

NG Life

(Not Good Life)

——

.

.

.

BRUKH.

Aku meringis memegangi pantatku yang terasa nyeri karena menghantam aspal jalanan. Kudongakkan wajahku. Seorang wanita paruh baya menatapku garang dari balik kaca matanya. Ukh, melihatnya membuat hatiku ciut.

"Kau! Sekarang kau keluar dari rumah ini!" bentaknya galak. Aku buru-buru merangkak memeluk kakinya erat. Memohon kemurahan hatinya agar ia tetap membiarkanku tinggal di rumah yang telah kutempati selama lebih dari separuh umurku itu.

"Ajumma, aku mohon. Beri aku waktu beberapa hari saja. Aku janji akan segera melunasi biaya sewa rumah ini," ucapku memelas penuh harap. Aku memang pantang untuk memohon belas kasihan orang lain, tapi ini terpaksa. Aku tidak punya pilihan lain kalau tidak mau jadi gelandangan yang luntang-lantung tidak punya tempat tinggal.

Tapi sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak padaku. Wanita itu menendangku sehingga aku terjungkal ke belakang. "Dari enam bulan yang lalu kau juga bilang begitu. Tapi apa buktinya, hah? Sudahlah! Lebih baik kau pergi. Semua barang-barangmu aku sita sebagai ganti sewa rumah selama enam bulan ini," katanya seraya mengunci pintu pagar rumahku dan melengos pergi dari hadapanku.

Aku hanya bisa memandangi kepergiannya dengan tatapan kosong. Air mata melesak keluar dari mataku ketika kualihkan pandanganku menatap rumahku. Ah, atau mungkin bekas rumahku. Tempat di mana aku berlindung selama ini.

Ini semua karena Ayah. Tanpa sepengetahuanku ia menjual rumah ini dan meninggalkanku begitu saja setahun yang lalu. Saat itu aku memohon pada ajumma yang merupakan pemilik baru rumah ini untuk mengizinkanku tinggal di sini dan ia mengizinkan—dengan membayar sewa tentunya.

Aku pun bekerja sambilan di beberapa tempat. Menjadi pelayan restoran atau pengantar susu. Tapi tetap saja penghasilanku tidak mencukupi untuk biaya hidup dan uang sewa, serta membuatku harus berhenti kuliah juga.

Kuhapus air mataku kasar dengan punggung tangan. Tidak ada gunanya aku menangis dan merutuki ayahku sekarang. Sepertinya aku harus mencari teman bercerita untuk semua masalahku kini. Lebih baik aku menghubungi kekasihku. Aku merogoh saku rok selutut yang kupakai. Ah... aku lupa ponselku tertinggal di dalam rumah. Sudahlah, lebih baik aku langsung ke rumahnya saja.

Jang Wooyoung. Ia adalah lelaki yang sangat kucintai dan ia sudah menjadi kekasihku selama kurang lebih dua tahun ini. Selama ini ia adalah orang yang mendukungku dan ia adalah pendengar yang baik. Kepadanya lah aku mencurahkan semua masalah yang menimpaku.  Itu membuatku merasa lebih baik.

Tiba-tiba langkahku terhenti. Sepertinya harapanku untuk bisa mencurahkan masalahku pada Wooyoung harus dilupakan. Kedua mataku membelalak lebar saat melihat ia keluar dari sebuah mobil sedan hitam bersama seorang gadis di depan rumahnya. Gadis itu... adalah Hyourin, sahabatku yang beberapa bulan lalu harus pindah ke Jepang dengan keluarganya. Sejak kapan ia kembali ke Seoul?

NG LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang