“Mereka... sudah pergi?” Lee Donghwa terpaku menatap pintu di mana dua orang perempuan baru saja melesat hilang di baliknya beberapa detik yang lalu.
“Sepertinya begitu,” Donghae menyahut, tanpa menoleh pada kakak laki-lakinya itu sama sekali. Ia merenggangkan tangannya dan menguap malas. Bersikap seolah hal tersebut bukan masalah. Seakan-akan hal tersebut sudah biasa dan sewajarnya terjadi. “Hah... aku harus kerja,” ia menyambar kunci mobilnya dan berjalan gontai ke arah pintu seraya menggerutu.
“Mau ke mana kau? Kau yakin tidak melupakan sesuatu?” Gerakan tangan Donghae saat ingin membuka pintu terhenti begitu saja di udara saat mendengar sang kakak kembali angkat bicara. Donghwa menatap tajam punggung adiknya yang tengah membelakanginya. Laki-laki berusia 32 tahun itu menyandarkan tubuhnya pada tembok di sampingnya dengan kedua tangan terlipat di dada. “Kau berutang banyak penjelasan padaku, Lee Donghae.”
“Apa maksudmu, Hyung?” tanya Donghae pelan, masih terpaku dengan posisinya.
Donghwa mendengus. “Kau tahu maksudku,” sambarnya sarkastik, “Sudah seminggu ini aku tak menerima laporan bahwa kau mabuk-mabukan di bar atau membuat masalah yang lainnya. Kupikir kau sakit atau mengalami suatu masalah, sehingga aku mengajak Eomma untuk melihat keadaanmu. Tapi ternyata kau malah menginapkan seorang gadis di sini.”
Hening. Tak ada jawaban. Donghwa bisa melihat bagaimana punggung adiknya tampak menegang beberapa saat, namun laki-laki itu tetap melanjutkan ucapannya.
“Ini sama sekali bukan gayamu, Donghae. Aku sudah cukup bersabar melihat semua perubahan sikapmu yang tak menentu dari setahun terakhir ini. Sekarang kesabaranku sudah habis. Jadi bisakah kau menjelaskan semua ini padaku, Lee Donghae?”
.
Disclaimer: Tokohnya milik mereka sendiri. Saya cuma pinjam nama mereka doang.
Cast: Cho Gaeul, Lee Donghae, etc (just find it by yourself~)
Warn: OOC, OC, hak semena-mena author berlaku di sini! *ketawa nista*
Kata ‘aku’ itu Gaeul POV, ok?
Bingung? Haha, saya juga *plak*
.
NG Life
(Not Good Life)
—Ya Tuhan, apa lagi ini?—
.
“A-anu...” aku meringis begitu menatap wajah sumringah wanita paruh baya itu di hadapanku. Kedua tangannya mengatup di depan bibirnya sementara sepasang mata itu menatapku berbinar-binar.
Sekarang kami sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan di Seoul. Baiklah, kurasa aku benar-benar yakin ia adalah ibu dari Donghae. Mengingat bagaimana sifat mereka yang sama-sama gila dan suka seenaknya. Ia menyeretku begitu saja untuk mengikutinya dan menanyaiku macam-macam. Sehingga dengan terpaksa aku menceritakan bagaimana awal aku bisa bertemu dengan anaknya. Tentu saja aku mengedit beberapa bagian yang tidak pantas. Kau tahu maksudku.
“Nah... benar, 'kan? Gaun itu cocok sekali untukmu, Gaeul!” serunya semangat. Aku menunduk, menatap miris gaun tanpa lengan bewarna salem yang melekat di tubuhku. Bagian bawah dada dihiasi pita yang dibentuk menjadi mawar-mawar kecil yang menghiasi seputar gaun. Sebenarnya bukan aku tidak suka. Aku suka sekali dengan gaun ini, hanya saja....
“Benar, Nyonya. Gaun itu cocok sekali dengannya,” celetuk pegawai toko itu. Gadis itu yang sedari tadi menemani kami memilih-milih baju untukku. Dengan wajah sumringah ia mempromosikan pakaian-pakaian terbaru pada kami. Tentu saja, kalau melihat gaya ibu Donghae yang gila belanja ini—sepertinya—pasti akan memberikan keuntungan besar untuk tokonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NG Life
FanfictionSudah terusir dari rumah, lalu mendapati kekasihmu selingkuh dengan sahabatmu sendiri. Sekarang, kau menemukan seorang laki-laki asing memeluk tubuh setengah telanjangmu di atas ranjang saat pagi hari. Ya Tuhan, apa lagi ini?