NG Life-Chapter 2

6.8K 266 28
                                    

Kriiing... Kriiing...

Aku mengulurkan tanganku ke atas meja kecil di samping tempat tidurku saat jam weker itu berbunyi nyaring. Dengan susah payah kuraba permukaan meja hingga kutemukan dan segera kupencet tombol untuk mematikannya. Huft, akhirnya suara berisik itu berhenti juga. Aku masih mau melanjutkan tidurku, tapi aku sadar bahwa aku punya pekerjaan yang harus kuselesaikan dan aku tak boleh malas-malasan.

Perlahan aku menggeliat dan menguap dengan mata yang masih tertutup. Kurenggangkan otot-ototku yang masih terasa kaku. "Ukh, aku masih ngantuk..." keluhku sambil menghela napas berat. Kukerjapkan mataku yang masih terasa kabur berkali-kali.

"Baiklah, kau boleh tidur lima menit lagi," suara berat itu seakan menarik semua rasa kantukku. Seketika mataku membelalak lebar. Aku menoleh ke samping dan betapa terkejutnya aku saat mendapati wajah laki-laki itu hanya berjarak beberapa senti dari wajahku. Ia berbaring di sebelahku dengan posisi menyamping dengan sebelah tangannya menopang kepalanya.

"Hai, selamat pagi," sapanya ringan seraya tersenyum manis. Selama beberapa lama aku masih membeku sampai kesadaranku kembali seutuhnya.

"KYAAAAAAAAAAAA!"

.

Disclaimer: Tokohnya milik mereka sendiri. Saya cuma pinjam nama mereka doang.

Cast: Cho Gaeul, Lee Donghae, etc (just find it by yourself~)

Warn: OOC, OC, hak semena-mena author berlaku di sini! *ketawa nista*

.

NG Life

(Not Good Life)

—Ya Tuhan, apa lagi ini?—

.

Tak. Tak. Tak.

Aku memotong sayuran yang tergeletak tak berdaya dihadapanku dengan sadis. Sial, sial, sial, lagi-lagi aku kecolongan. Sudah seminggu aku tinggal di rumah laki-laki ini dan membantunya mengurusi apartemen ini (kalau tak mau disebut pembantu) dan aku pasti akan mendapati ia di ranjangku setiap pagi.

Padahal aku sudah mengunci pintu kamarku, tapi entah bagaimana caranya ia tetap bisa masuk. Aku yakin ia punya kunci cadangan mengingat apartemen ini miliknya. Yah... salahku juga sih, aku ini tipe orang yang kalau sekalinya tidur, tidak akan bisa bangun walau ada tsunami sekalipun. Setidaknya aku masih bersyukur ia tidak melakukan apa-apa padaku saat aku tenggelam dalam alam bawah sadarku.

Ini semua bermula dari seminggu yang lalu. Hari itu benar-benar mengubah total kehidupanku.

Flashback.

1 week ago.

"Aku pulang!"

Aku mengangkat kepalaku begitu mendengar sebuah suara berat dari arah pintu depan. Kulongokkan kepalaku. Benar saja, laki-laki itu datang sambil membawa beberapa kantung belanja di tangannya. Ia langsung tersenyum begitu melihatku. Aku menatapnya bingung. Kenapa sih orang ini begitu murah senyum? Apa ada yang lucu? Atau karena hidupnya selalu bahagia? Cih, yang manapun terasa seolah mengejekku.

Ia berjalan melewatiku dan menaruh kantung belanja di tangannya di atas meja makan. "Kau sudah makan?" tanyanya entah pada siapa. Aku mengangkat sebelah alisku melihatnya.

"Ck, aku bicara padamu. Memang ada orang lain di sini?" katanya seolah membaca pikiranku. Ia pun berkacak pinggang melihatku yang tak juga bereaksi. "Kemarilah," ucapnya lagi. Jemarinya bergerak seolah memberi isyarat padaku untuk mendekat padanya. Tapi kakiku rasanya berat sekali untuk melangkah.

Ia berdecak lagi dan akhirnya berjalan mendekat ke arahku. Aku hanya memandangi setiap gerakannya sampai ia berdiri di depanku. Kepalaku mendongak menatapnya.

NG LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang