(14) First Love

2.1K 90 2
                                    

tuhan semoga ini pilihan terbaikku

dengan malu, riska menganggukkan kepala.

"riska, maksud dari anggukan kepala lo itu apa?" tanya justin dengan suara bergetar

"hmm, gue beneran cinta sm lo just. gue gatau kapan rasa ini datang tapi yg jelas gue sayang sm lo." riska hanya bisa mengatakan kata" itu dengan wajah tertunduk menahan malu, dia tahu bahwa saat ini wajahnya sudah memerah tapi mungkin pipi riska yg merah tertutupi oleh air hujan.

tanpa mereka sadari, mereka sedang berbincang di bawah guyuran air hujan.

wajah justin terlihat sangat bahagia mendengar pengakuan yg riska lontarkan dari mulut gadis itu sendiri.

oh tuhan terimakasih, kau memberiku kebahagian yg sangat berarti untuk hidupku. gadis impianku, dia membalas rasa cintaku. aku tidak akan menyia-nyiakan dia, aku akan menjaga dia. aku mencintaimu riska

dengan cepat, justin memeluk tubuh mungil riska dengan erat. riska membalas pelukan dari justin walaupun pelukan yg justin berikan sedikit keras hingga membuat riska sesak dan terbatuk.

"maaf riska, pelukan gue terlalu kenceng ya. hmm, gue cinta sm lo dan lo cinta sm gue jadi... lo mau ga jadi pacar gue?" tanya justin penuh harap, kali ini justin tidak mau membuang kesempatan bagus seperti ini. bisa saja riska berubah pikiran jika justin terus mengundur menyatakan perasaannya selama ini.

riska tidak menjawab, gadis itu hanya menganggukan kepalanya (lagi).

"lo terima gue jadi pacar lo riska?" justin terus bertanya, takutnya riska hanya mempermainkannya.

"iya bawelll" riska cukup kesal dengan sikap justin yg cerewet tapi jauh di dalam lubuh hatinya, riska sangat bahagia.

"asyikkk, makasih manis. yess gue punya gebetan bidadari hehe" ucap justin seraya mencium puncak kepala riska.

disaat justin sedang menikmati kebahagiaan tiba-tiba bayangan orang itu muncul di benak riska.

astaga kenapa gue terima justin jadi pacar gue? justin masih berstatus pacar orang. jadi. gue ngerebut justin dari emma?

"eh tunggu just!" riska melepaskan pelukan justin dan mendorong tubuh justin sedikit menjauh

"kenapa?" tanya justin khawatir

"kenapa lo nembak gue? lo kan masih pacaran sm emma?" suara riska bergetar, riska takut kebahagian yg baru saja terjadi akan hancur bila mendengar pengakuan yg sebenarnya. dada riska terasa sesak bila kenyataan nya justin menduakan emma. mata riska mulai berkaca-kaca, sedikit saja riska mendengar pernyataan justin, butir-butir air mata riska akan jatuh.

tuhan, semoga hal buruk tidak menimpaku untuk saat ini

"riska.. " panggil justin dengan berhati-hati

justin hanya memanggil nama riska, hanya satu kata yg terlontar dari mulut dia tapi kata-kata itu berhasil membuat air mata riska jatuh dengan deras.

justin berniat memeluk riska tapi riska menolak.

"kenapa lo minta gue jadi pacar lo kalo emma masih berstatus jadi pacar lo, lo jahat just, lo jahat!!! riska berniat pergi tapi untuk kesekian kalinya justin menahan lengan riska.

"dengerin penjelasan gue dulu riska" justin tidak bisa menahan lengan riska cukup keras hingga akhirnya riska berhasil lari.

BRUKK

"riskaaaaa"

hai hai ketemu lagi ya, maaf cuma sedikit post cerita di part ini. cuma iseng" aja hehe. nanti di lanjut kok
keep calm yaaa, see you next time :)
thanks for reading :)

I Love You My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang