(6) Dissolved

3.1K 105 3
                                    

"dia terlihat sangat cantik mengenakan gaun berwarna peach, tapi sayang dia bukan pasangan dansa ku, pasanganku Emma" ucap lelaki itu bergumam. aku tidak tahu kenapa aku memilih Emma sebagai kekasihku, tapi sebenarnya aku tidak mencintai gadis itu. apa sebaiknya aku memutuskan Emma, tapi hubunganku belum sampai 1 minggu ataupun 1 bulan. aku tidak tega melihatnya menangis tapi bila kubiarkan dia menjadi kekasihku dia akan lebih sakit karena aku tidak mencintainya. "Emma?" send. tak lama handphone justin berdering.

aku mengirim pesan tapi kenapa dia meneleponku? "ya hallo?" ucap justin dengan nada suara bergetar.

"tadi kamu sms aku, ada apa?" suara Emma terdengar sangat ramah.

"hmm, aku tahu aku akan membuatmu terluka bila aku mengatakannya tapi aku tidak bisa melanjutkannya" ucap justin tanpa basa basi.

"apa maksud perkataanmu?" Emma mulai gelisah mendengar perkataan yg baru saja justin ucapkan.

"aku tidak bisa bersamamu Emma, maafkan aku, aku sudah memikirkannya dengan matang dan keputusanku, aku ingin hubungan kita berakhir" justin merasa lebih tenang sudah mengatakan kata kata itu kepada Emma, walaupun dia tahu dia menyakiti perasaan gadis itu.

"apa kamu serius justin?" ucap Emma dengan suara bergetar karena menahan tangis.

"ya aku serius, maafkan aku Emma, selamat malam" justin mengakhiri sambungan telepon dengan Emma.

*****

kamu jahat justin, kenapa kamu nembak aku kalau akhirnya kamu mutusin aku!!!! kamu ga ngasih kenangan apa apa dalam hubungan.kita!!!! aku kira kamu berbeda dengan lelaki lain tapi dugaanku salah, kamu sama aja kaya mereka suka mempermainkan perasaan cewek.

======================

Hari ini hujan turun cukup deras membuat gadis itu tidak ingin beranjak dari tempat tidurnya. "hujan berhenti nya nanti sore aja ya, males sekolah" ucap gadis itu berharap.

entahlah gadis itu merasa sangat malas untuk pergi ke sekolah, seperti ada suatu hal yg membuatnya tidak ingin sekolah. tapi tuhan belum mengizinkan nya untuk bermalas malasan "riskaaaaaaa bangunnnnnn!!!!!" teriak ibu dari bawah

"mah riskaaa gamau sekolahhhh" teriak riska tak kalah keras tapi tubuhnya tak beranjak pergi.

riska mendengar langkah seseorang menaiki tangga dan berjalan kearah kamarnya dan riska tahu itu adalah langkah kaki ibunya.

riska langsung berlari kearah kamar mandi. disaat ibu membuka pintu, ibu tidak melihat putrinya.

"riskaaaa kamu dimanaa?" tanya ibu karena tidak menemukan riska disetiap sudut kamarnya.

"dikamar mandi lagi mandiii" heuh kalo bukan emak gue nyuruh gue bangun, ogah banget bangun pagi pagi lagi hujan hiiiii.

***

riska merekatkan jaketnya karena udara berhembus cukup kencang. gadis itu berjalan dibawah air hujan memakai payung berwarna transparan menjadikan gadis itu terlihat manis.

sesampainya disekolah riska disambut oleh ally. "riskaaaaaaaa" ally berteriak sembari berlari kearah riska. "apaan, lo teriak kenceng banget bikin gue hampir budek tau!!" riska mengomel kepada ally.

"sumpahh, malem lo cantik banget riskaa, terusss lo so sweet banget waktu dansa bareng kak kevin apalagi waktu adegan lo pelukan sm kak kevin, beuhhh terhuraaa guee" ucap ally dengan mempraktiktikan gaya riska dan kevin yg sedang berpelukan.

"yang ada terharuu dodolll bukan terhura, ah ngga malem gue biasa aja, terus adegan yg gue pelukan sm kak kevin itu ga sengaja" ujar riska.

"ya pokok nya itulah, lo tuh so sweet bangettttt, pasangan Justin dan Emma juga kalah sm elo dan kak kevin" riska tidak memperdulikan ocehan ally, gadis itu berjalan meninggalkan ally.

I Love You My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang