(2) Peace or Love

4.8K 128 0
                                    

Bel berdering 20 menit yg lalu namun Riska tidak menghiraukan bunyi bel masuk tersebut, gadis itu masih larut dalam tangisnya. begitupun dengan Justin, dia masih tetap berdiri di kejauhan sambil memperhatikan gadis yg telah dibuatnya menangis.

"apa yang terjadi denganmu Riska, apa semua ini sebabku?" Justin bertanya pada dirinya sendiri.

Justin tetap berdiri ditempatnya, dia menunggu gadis itu beranjak dari taman tapi sudah 1 jam dia menunggu, gadis itu tetap diam. disaat Justin akan beranjak pergi tiba tiba gadis itu terjatuh dari kursi yang sejak tadi ia duduki. Justin berlari menghampiri Riska yang sudah tak sadarkan diri. lelaki itu membawa riska ke ruang uks, dia tampak benar benar menyesal karena telah membuat seorang gadis manis seperti Riska terluka karenanya.

disaat Justin memperhatikan lekuk wajah Riska, lelaki itu mengembangkan senyum pada gadis dihadapannya. "kamu gadis tercantik dan termanis yg pernah kutemui" ucap Justin seraya mengecup dahi riska lalu meninggalkan gadis itu.

dikejauhan Viola memperhatikan sikap Justin yang mengecup dahi Riska. "sungguh beruntung kau gadis kecil, Justin sangat baik padamu" ucap Viola seraya meneteskan air mata

Justin berjalan menuju ruangan kelasnya. disaat lelaki itu sampai, teman teman sekelasnya memandangi Justin dengan tatapan bertanya. "maaf pak karena saya terlambat mengikuti pelajaran bapak" ucap Justin dengan wajah tertunduk. semua guru dan murid disekolah ini tahu bahwa Justin adalah anak pemilik SMA TUNAS BANGSA namun sikap lelaki ini sangat sopan pada siapapun, hanya dengan Riska saja sikapnya berubah. "tidak apa apa silakan duduk" guru itu tidak bertanya lelaki ini darimana karena dia terlambat masuk tapi guru itu mempersilakan Justin duduk.

bel pulang sekolah sudah berdering, namun Riska belum sadar dari pingsan nya. Justin tahu riska belum siuman lelaki itu tidak berani membangunkan gadis itu karena dia tahu gadis itu pasti akan mencaci maki dirinya, maka dari itu Justin memanggil Ally. "hey kamu temen nya Riska kan? panggil Justin kepada Ally

"iya kak, kenapa ya?" tanya Ally

"temen kamu ada di uks, dia belum sadar daritadi"

"Riska kenapa kak? belum sadar? dia pingsan?"

"aku gatau, mendingan kamu bantuin dia untuk sadar, kasian dia keliatannya dia lagi banyak masalah"

"oh iya, makasih kak" Ally berjalan meninggalkan Justin. mudah"an Riska ga kenapa".

gadis itu terbaring lemah diatas tempat tidur. Ally mengambil sebotol minyak kayu putih lalu dia usapkan pada salah satu jari tangannya dan dia dekatkan dengan hidung Riska agar gadis itu sadar. "Riska please sadar, maapin gue, gue selalu ga ada disaat lo kayak gini" Ally meneteskan air mata dan dia tertunduk disebelah Riska, tanpa Ally sadari gadis itu tersadar dengan air mata yg sudah menggenang di pelupuk mata. "gue gpp ly"

"Riskaaa, lo sadar? aaaaa temen gue sadarrr, maapin gue yaa" Ally sangat senang karena sahabatnya sadar

"iya gpp, lo ga salah apa apa kok" ucap Riska dengan suara yang tak begitu jelas tapi Ally mendengarnya.

"gue anter ya, pulang kerumahnya, sekalian gue mau maen kerumah lo ris"

"gue pulang naik taksi aja ly, ntar lo nyusul, gue gamau ngerepotin elo"

"gpp, lagian supir gue baik kok"

"yaudah gpp, makasih ya ly" ucap riska sembari memeluk ally.

***

keadaan gadis itu bagaimana? apa gadis itu belum sadar?. semua itu salahku, andai saja aku tak menabraknya pasti semua masalah ini tidak akan terjadi. maafkan aku riska, aku tak bermaksud membuatmu terluka.

I Love You My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang