Lima

3.5K 427 68
                                    


Yoongi memberontak berlari sekuat tenaga. Bahkan ia tak mengindahkan panggilan Taehyung yang sedari tadi memanggilnya dengan suara nyaringm langkah kaki kecilnya terus menurus menerjang appaun. Ia tak mengindahkan telapak kakinya yang terasa berdenyut setelah menginjak beberapa kerikil.

"Mis shin kumohon berhentilah". Panggil dayang-dayang istana mencoba mengejar Yoongi.

Yoongi bahkan tak menghiraukan mereka. Maniknga sibuk menoleh kebelakang melihat Taehyung yang hampir menangkapnya. Sampai ia tak sadar tubuhnya oleng.

"Yu shin". Taehyung berteriak tak sempat untuk menggapainya.

Byurrrr............

Tubuh kecil nan pucat itu tenggelam dengan manik mata yang tertutup.

"Mis shin". Nampak dayang - dayang istana yang sedang cemas.

"Andwee". Taehyung menggeleng dan ikut menyelam menyusul Yoongi.

"Pangeran". Pekik para prajurit kaget. Mereka berlomba ikut menyelam.















.
.

.  . . . . . . .  . . .

Tubuh yang terbaring lemah nampak bergerak. Jemari yang telah lama terdiam mencoba untuk merasakan sesuatu hangat yang menopangnya.

Jimin mendongak mendapati jemarik Yoongi yang nampak bergerak pelan. Ia berlari sekuat tenaga memanggil dokter dan perawat yang menangani Yoongi.

"Silahkan anda tunggu diluar. Kami akan memeriksanya". Jimin mengangguk dan segera keluar. Setelahnya ia menghubungi Namjoon dan kepala pelayan di rumah Yoongi.

"Hyung". Jimin mendekat duduk tepat dikursi pengunjung dekat tempat tidur yang Yoongi tempati. Yang dipanggil hanya menoleh enggan menjawab.

"Apa yang kau rasakan? Apa masih sakit?". Jimin memandangnya penuh rasa cemas.

Yoongi hanya menggeleng pelan.
"Dimana Namjoon".

Jimin tersenyum miris, jujur ia sakit mendengar namja lain yang Yoongi cari.

"Dia diperjalanan kemari hyung". Selebihnya Yoongi hanya mengangguk dan menyamankan kembali posisi tidurnya.

"Apa kau lapar, aku akan membelikan sesuatu untukmu. Tunggu yah hyung". Yoongi tersenyum dan mengangguk.

.

.

Namjoon memasuki ruang rawat Yoongi dengan wajah yang sama seperti Jimin, khawatir tentunya.

"Min Yoongi, kau membuatku takut". Yoongi memutar bola matanya malas menanggapi pcehan Namjoon.

Ia sudah siap mengintrogasi Yoongi dengan duduk memandang tajam kearah pasien.

"Ceritakan padaku, siapa yang berani melakukan ini padamu". Namjoon menekan setiap kata-katanya.

Yoongi nampak menerawang langit-langit seolah berpikir keras.

"Entahlah saat aku akan berjalan keluar tiba-tiba tubuhku terdorong hingga aku terhuyung dan jatuh".

Namjoon nampak ikut berpikir. "Apa kau dipukul".

Yoongi menggeleng. "Kurasa janya sebuah dorongan".

"Kenapa kau bisa jatuh, tak biasanya kau tak waspada seperti ini Yoon". Namjoon nampak mulai berapi-api.

"Aku sedang memikirkan sesuatu". Yoongi tersenyum kikuk menanggapinya.

"Yoongi jika kau ada masalah ceritakan pada kami. Jangan seperti ini. Kau tau kau membuat Park Jimin betah tak keluar dari ruanganmu selama 4 hari". Manik Yoongi memebola ia kaget.

Crazy Boy (Taegi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang