Dua

4.5K 533 136
                                    

.

Yoongi terhuyung mendapati pening dikepalanya yang berdenyut. Pandangannya berputar-putar dan mulai mengabur.

BRUKKKKK...

Tubuhnya oleng dan terjungkal berguling di tangga.

DUG..

Kepalanya meghantam lantai mengeluarkan cairan merah kental yang mengalir seperti air.

KYA.....KYAAAAA...

Teriakan seorang yeoja membuat gaduh seluruh penghuni kelas. Murid-murid berhaburan meliahat ke arah sorang namja yang tersungkur dengan bersimbah darah.

Wajah semua murid nampak menegang, bukan hanya terkejut, mereka juga takut. Min Yoongi namja yang terkapar yang notabene penguasa sekolah kini bersimbah darah. Bahkan di otak mereka siapa yang berani meakukan hal ini, ia mencari mati karena menantang Bangtan.

Jimin yang mendengar hal itu segera berlari bersama Namjoon dibelakangnya. ia memukul beberapa orang yang berkerumun, tak peduli itu yeoja maupun namja atau bahkan guru. Ia hanya menyingkarkan mereka yang menghalangi jalannya.

Tubuhnya menegang meliat sosok putih pucat itu tak berdaya dengan noda merah dibawah tubuhnya. Dengan gerakan cepat ia menggendongnya dan berlari.

 "panggil ambulance bodoh". Dengan amarah memuncak ia menendang salah seorang namja dan seelah tendangan telak ia terima, dengan gugup ia menghubungi ambuance.

Dalam mobil putih yang tengah berjalan dengan kecepatan tinggi, Jimin terdiam bersama Namjoon. Perasaannya sedih bahkan marah. Jangan tanya apakah ia hawatir. Bahkan sosok yang biasanya itu kekanakan dan sering tebar pesona nampak kacau melihat seseorang terpenting dalam hidupnya tak sadarkan diri. Mungkin bisa dikatakan ia hampir gila.

.

.

.

Suga mengerjapkan matanya, menguceknya pelan meghilangkan pandangannya yang sedikit buram.

"ini dimana?". Pandangannya meneliti setiap sudut sisi tubuhnya.

Ia terkejut bukan lagi, dalam matanya hanya ada pepohonan besar yang berjejer, bahkan sedari tadi mungkin ia tengah tertidur di atas dedaunan kering. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal. "apa aku bermimpi?". Gumamnya.

Kakinya menapaki rimbunan rumput liar yang menghalangi jalan. Sesekali tongkat kayu yang ia bawa ia gunakan untuk menebasnya.  peluh dikening telah membasahi dalam perjalanan tak tentu arahnya.

Mungkin sudah hampir satu jam ia berjalan, namun tak kunjung ada jalan keluar yag ia temukan. Suga masih memandang keatas menampilkan dedaunan dan langit yang nampak cerah. 

"oh shit.... kenapa aku harus berada dihutan menyebakan ini". Germanya.

Lamunannya terhenti, ketika pendengarannya menangkap sesuatu. Samar-samar ia mendengar suara hetakan kaki kuda. Ia terpekik girang melihat segerombolan orng yang tengah menaiki kuda. Dengan berani ia menyetop gerombolan itu.

Hihiiiiiiiikkkkkk

Dengan gerakan lincah kuda itu terhenti tepat sebelum menabrak tubuh kecilnya.

"kau mau cari mata yah". Ucap salah seorangnya.

Suga terheran melihat penampilan mereka. Apa sedang syuting drama kerajaan, kenapa mereka aneh pikirnya. Sama halnya dengan segerombolan yang bergelar prajurit beserta jendral mereka, nampak heran melihat penampilan Suga. Merasa diatatap dengan pandangan yang aneh Suga melihat keseluruh tubuhnya dimulai dari dada sampai ujung kaki.

Crazy Boy (Taegi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang