Happy Reading
"Konbanwa Sakura..."
"Eh, konbawa Sasuke ada apa?" tanya Sakura. Sasuke langsung nyelonong masuk aja ke dalam.
"Hanya ingin berkunjung. Wah kau sedang makan ya? Maaf gangguin acara makanmu. Minta dikit ya."
'Loh, kok Sasuke aneh banget. Biasanya ngirit banget ngomongnya. Kok sekarang panjangnya kaya kacang panjang gitu' pikir Sakura.
"Hei, Sakura. Ada tamu ini, kok gak dibikinin minum sih?" tanya Sasuke membuyarkan lamunan Sakura.
"E-eh, hai. Kau mau minum apa?" tanya Sakura gugup seperti Hinata.
"Jus tomat ekstra, ya. Bisakan?""Ehm, ha-hai. Tunggu sebentar."
Sakura pergi kedapur untuk membuat jus tomat pesanan Sasuke. Di dapur, ia memikirkan Sasuke yang aneh itu. 'Apa kalo malam begini orangnya berubah drastis ya?' gumam Sakura.
Sakura selesai membuat jus pesanan Uchiha bungsu itu. Malas sekali kalau kedantangan tamu seperti dia. Sudah main masuk aja, makan makanan orang sampai habis, dan sekarang dia duduk di sofa kesayangan Sakura dan memegang benda pribadi Sakura (remot TV).
"Ini." ujar Sakura
"Ambil ini! Maaf ya, aku habiskan." kata Sasuke dengan seringai bagaikan hantu rumah tua (valak).
Sakura mengambil mangkok kosong itu. Ia baru makan sedikit, tapi udah dihabisin sama pantat ayam itu. Capek kalo kaya gini mulu... Otou-san, segeralah pulang dan usir si ayam ini...
Tunggu,... Sakurakan bisa ngusir serangga cap ayam ini... "I have a good idea." ucapnya.
Sakura kembali, dan ia duduk di sebelah Sasuke (agak jauh sih).
"Sasuke!"
"Hn"
'Apa dia kembali kebentuk semula ya?' pikir Sakura. "Kamu ngapain di sini?" tanya Sakura.
"Tidak ada."
"Kalo gak ada, lebih baik kau pulang. Sebenarnya aku sudah mengantuk. Ooaahhmm..." Sakura memberikan adegannya yang pertamanya, dengan menguap.
"Oh kalau begitu, aku temani kau tidur ya?"
"Apa?" teriak Sakura
'Rencana A sepertinya tidak berhasil, ke rencana B!' perintah inner Sakura pada dirinya sendiri."Kenapa? Ada yang salah?" tanya Sasuke. Ia mulai menggeser posisinya mendekati Sakura. Ia mendekat 20 cm, 10 cm, 5cm... Dan.....
"Ehm, Sasuke. Aku kekamar mandi dulu." Sakura segera berlari menuju kamar mandi dan menutup pintu serapat mungkin.
"Fiuh, untung saja.... Arrgh, rencanaku gagal. Harus rancang rencana baru. Ayo berpikir... Berpikir!!!
(Berpikir keras)
Dapat ide... Pasti rencana ini berhasil."Sakura keluar dari kamar mandi. Dan tepat didepannya ada Sasuke. Matanya sangat tajam, semacam pisau dapur atau pisau daging,, hiii menyeramkan.
"Ada apa? Apa yang kau rencanakan?" introspeksi Sasuke pada Sakura.
"A... Rencana itu.. E.. Ino.. Ya Ino buat rencana.. Beso.. Ya besok." ucap Sakura gugup, dia tidak biasa berbohong. Terutama jik dilihat dari mata yang menatapnya. Aduuhh, bisa merinding.
"Sakura!! Tatap mataku dan jangan pernah berbohong padaku." perintah Sasuke.
"Emangnya kamu sapaku?"
"Calon suamimu."
"Tidak mungkin"
"Hn..?"
Hal ini tidak mungkin terjadi. Sakura tidak percaya kalau ini benar-benar terjadi. Sakura berlari menuju kamarnya dan Sasuke mengejarnya.
Sakura menangis sejadi-jadinya. Tidak mungkin si ayam akan menjadi suaminya. Menjadi pendamping hidupnya. Tidak mungkinkan..
"Sakura...." Panggil Sasuke pelan.
"Pergilah!!! Hiks. Aku bilang pergi. Hiks."
"Sakura.. Bangunlah!".
"Eennghh... Eh, tou-san?" 'ternyata cuma mimpi' gumam Sakura.
"Tidurlah dikamar.. Sudah malam.. Kalau kau ngantuk gak usah nungguin tou-san."
Sakura menatap jam dinding, sudah jam 10(?) Ia menatap mangkok ramennya, sudah habis.
"Ya sudah, aku tidur dulu ya. Oyasumi nasai."
Sakura POV
Kepalaku pusing banget.. Apa gara-gara mimpi itu ya(?) arrgh capek mikirin gitu-gituan. Mending tidur..
Kok gak bisa tidur ya(?) Aku capek banget, tapi gak tidur-tidur. Ada apa denganku(?). Huh gerah, aku mengipasi tubuhku dengan tangan. Apa keluar dulu ya(?)
Aku berjalan menuju balkon kamarku. Balkon kamarku menghadap jalanan, tepatnya rumah si ayam itu.
Hah, rasa angin alam membuatku sejuk... Aku memandangi alam sekitarku, indah sekali. Terutama bintang dan bulan yang bersinar terang.
Kutatap setiap rumah, dan berhenti dirumah Sasuke. Eh ralat, maksudnya si ayam.
Rasanya ada yang mengganjal dipikiranku. Tapi apa ya(?) Terutama mimpi itu. Loh kok aku mikirin mimpi itu sih? Huh.
Tadak cepat secepat kijang untuk menghilangkan mimpi burukku. Dan aku cukup nyaman berada di sini sendirian. Relaks...
Aku memandang rumah bercat merah-hitam itu. Tiba-tiba lampu di dua ruangan di lantai atas bersebelahan menyala bersamaan. Wow, bersamaan(?) mereka janjian ya?
Itachi-senpai keluar dari kamarnya, Sasuke juga, eh ralat lagi 'si ayam' maksudku. Mereka tidak saling memandang karena kamar mereka terpisahkan oleh dinding sekat.
Itachi melambaikan tangannya padaku. Wah senangnya.. Akupun membalas lambaian tangan Itachi.
Saat aku melambaikan tangan, si ayam malah melambaikan tangannya. Loh, dia ke-ge-eran nih critanya. Dasar ayam ge-er. Wkwkw.Tapi, saat ia melambaikan tangannya, ada senyum tulus diwajahnya. Duh, kok aku jadi blushing gini.
Aku sergera masuk kekamarku. Mematikan lampu. Tidur di kasur empukku dengan 4bantal dan 2guling. Banyaknya? Soalnya menurut survey, orang jomblo membutuhkan bantal dan guling lebih banyak.
Oahm... Akhirnya aku ngantuk juga. Tidur ah.....
T. B. C.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny {END}
Fanfiction#1-harunosakura [24/5/19] #1-animenaruto [24/5/19] #2-uchiharuno [25/5/19] #8-sakuraharuno [6/6/19] #56-friend [9/6/19] Disclaimer : Masashi Kishimoto Pairing : Uchiha Sasuke & Haruno Sakura Original Story by KakaaChi Setiap orang pasti memiliki tad...