Chapter 13

3K 191 1
                                    

Happy Reading

.

"Kalian pasti berhalusinasi." kata Sakura. Ya mungkin mereka berdua memang berhalusinasi, tapi bagaimana halusinasi mereka sama. Sakura keluar dari kamar mandi dengan memakai baju handuk yang sangat tebal dan tertutup. Tapi ukuran baju handuk itu hanya sampai paha Sakura. Wah, pemandangan indah tuh buat Itachi dan Sasuke.

Dari tadi mereka hanya menatap Sakura. Sakura jadi malu jika dilihatin begitu. Sakura jadi blushing deh.

"Apa yang kalian lihat?  Cepat keluar.!" perintah Sakura. Tetapi terus menatap Sakura. Sampai terbengong-bengong.

"Hei(!) kalian tidak dengar ya.... Kalau tidak keluar kupukul kalian.." teriak Sakura lagi. Mereka akhirnya keluar dari kamar.

"Fiuuuh..." Sakura mengusap kepalanya yang tak berkeringat.

.

—Skip Time—

Mikoto membawa semangkuk besar sup kentang ayam. Sedangkan Sakura membawa seteko teh hijau hangat. Pasti makan malam ini sangat enak.

Sasuke dan Itachi sudah duduk ditempat masing-masing. Meja makan yang tidak begitu besar dan hanya muat 4 kursi saja, mambawa kesan sederhana. Disana telah diaiapkan cangkir, piring dan mangkuk dan sendok makan.

Mikoto dan Sakura ikut duduk disana. Sakura disamping Itachi, dan berhadapan dengan Sasuke. Sedangkan Mikoto duduk di samping Sasuke menghadap Itachi. Kalau begini, Sasuke bisa curi-curi pandang ke Sakura. Nanti alasannya karena melamun. Kenapa Sasuke harus curi pandang?

Seperti biasa, Mikoto menyiapkan makanan untuk anak-anaknya. Tetapi kali ini Sakura yang melakukannya. Itupun karena paksaan Itachi, yang katanya, "Perempuan termuda yang harus melayani" Lalu, bagaimana kalau yang termuda itu masih 2 tahun. Bagaimana bisa? Sebahagianya Itachi ajalah.

"Wah, ekstra tomat... Pasti enak iyakan, Sasu?" tanya Itachi.

"Hn"

"Itu bukan ekstra tomat. Tapi, double ekstra tomat." kata Mikoto.

"Hm, wangi. Kaa-san tau aja kita sukanya apa.." ujar Itachi.

"Sebenarnya bukan kaa-san yang buat. Tapi Sakura, dia sering banget kalau buat sup ayam ini." ralat Mikoto.

"Wah,, Sakura-chan hebat. Makasih ya..." ucap Itachi sambil merangkul Sakura. Sakura hanya tersenyum senang.
Sasuke merasa ada hawa panas yang tidak enak. Apa karena melihat mereka? {<Argh, gak penting itu, Sasu.. Sama para reader aja, atau sama author. -_-||>}

"Itadakimasu!" ucap keluarga kecil itu. Begitu bahagia, walau tak terlihat dengan mata, melainkan dengan hati. Sungguh indah dan menyenangkan. Andai akan selamanya.

"Ah... Aku kenyang. Rasa supnya super enak. Sakura-chan, Arigatou..." kata Itachi. 2 mangkuk sup ia habiskan sendiri sampai mangkuknya kosong tak tersisa.

"Hn" Sasuke pergi kekamarnya.

"Apa yang ia lakukan disana?" tanya Sakura.

"Mungkin bermain X box." jawab Itachi.

"Apa?  X box?"

"Ya"

"Mungkinkah dia.... (?)"

"Sakura, Itachi. Kaa-san kekamar duluan ya." potong Mikoto.

"Hai." jawab mereka berdua. Mikoto berlalu meninggalkan mereka.

"Kenapa dia sepintar itu kalau pegangannya X box terus?" tanya Sakura. Dibalas dengan angkat bahu oleh itachi.

"Ya udah, Itachi-nii. Aku mau kekamar dulu. Jaa-" ujar Sakura dan pergi meninggalkan Itachi sendirian. Karena terlalu lama sendiri, Itachi akhirnya pergi kekamarnya.

.

.

Pagi yang cerah, tanda waktunya sekolah. Sasuke baru saja membersihkan diri, dan sekarang ia menuju ke ruang makan.

Disana sudah ada Mikoto. Juga ada Sakura dan Itachi. Melihat keakraban anikinya dan Sakura, ada rasa tidak enak di hati Sasuke. Tapi apa itu tidak ada yang tahu.

"Sasuke, ayo makan. Sakura sudah buatkan nasi goreng ekstra tomat." panggil Mikoto.

Sasuke duduk di samping Sakura, karena Itachi duduk berhadapan dengan Sakura—ambil kesempatan dalam kesempitan nih—

.
.

"Sasuke, hari ini aku ada rapat dengan ketua-ketua kelas. Jadi kau akan pulang bersama Sakura saja." ujar Itachi.

Mereka dalam perjalanan ke sekolah. Sasuke dan Sakura yang menjadi penumpang. Sedangkan Itachi yang menyetir mobil.

"Terserah" jawabnya singkat dan datar.

"O iya. Sakura, hari ini kamu ada jadwal kosong gak?" tanya Itachi.

"Sepertinya ada."

"Jadwal kosong nanti ikut aku yuk." ajak Itachi

"Okaay.."





T. B. C.

Destiny  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang