Happy reading
In the morning
kini tangan kiri luhan melingkar manis di pinggang ramping yoona,tak ada jarak pada kedua tubuh polos mereka yang hanya berbalutkan selimut putih.
Gadis itu dia yoona yang masih memejamkan matanya, terlihat dari wajahnya ia sangat kelelahan dengan rambut yang berantakan dan terlihat juga banyak bekas kemerah merahan di bagian leher putihnya.
Yoona's pov
"eunghh..."erang yoona yang terbangun dari tidurnya dan mengerjabkan matanya beberapa kali,mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya sepenuhnya.
"argh... Kenapa tubuh ku terasa lemas dan sangat sakit sekali ya, terutama pada bagian argh...."keluh yoona.
Saat yoona hendak bergerak dia merasakan sebuah tangan kekar yang melingkari pinggang hingga dia merasa terkekang, belum lagi rasa sakit dan lemas yang menderanya.
dengan ragu ia membalikan tubuhnya dan dia melihat luhan yang masih terlelap dengan keadaan topless dan tangan kirinya yang memeluk pinggangnya.
Dia memejamkan matanya mencoba untuk menetralisirkan rasa sakit yang mulai menderanya lagi karena pergerakannya.
Kemudian ingatannya kembali lagi pada saat malam tadi,dan tanpa dia sadari setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya.
Entahlah dia merasa sakit saat mengingat perlakuan luhan malam tadi padanya, entah setan apa yang merasuki luhan hingga dia benar benar sedik pun tidak mendengarkan apa yang dia katakan.
"kau bukan seperti luhan oppa yang ku kenal,kau berbeda,dia tidak pernah memaksakan khendaknya jika seseorang tidak menginginkannya, tapi kau.
"entahlah aku rasa kau melakukannya hanya karena dorongan nafsu sehingga kau benar benar menghiraukan perkataan ku"batin yoona merasa sedih dengan air matanya.
"yoong gwenchana "ucap luhan khawatir yang ternyata sudah trrbangun dari tidurnya karena terganggu dengan suara isakan yoona.
"hemm gwenchana oppa,kalau begitu aku ingin mandi dulu"ucap yoona tanpa menatap luhan,
Dan mencoba untuk bangkit berdiri tetapi luhan sudah lebih dahulu memegang lengannya, yang membuat ia berhenti.
"kau marah pada ku yoong?mianhae jika aku membuat mu merasakan sakit,aku benar benar kehilangan kontrol ku yoong"ucap luhan menyesal.
"tidak apa apa oppa lagi pula itu kan sudah memang sewajarnya kita melakukannya, bukankah inilah tujuan kita menikah agar aku bisa cepat hamil"yoona masih tidak menatap luhan.
Luhan yang melihat yoona yang masih tidak menatapnya merasa sedikit sakit melihat gadis itu bersikap seperti itu padanya.
"hai tatap aku yoona-ya"ucap luhan yang memegang dagu yoona agar dia melihat dirinya.
"aku tahu kau merasa marah pada ku atas kejadian malam tadi,aku benar benar tidak bisa mengontrol diri ku yoong.
Aku merasakan seluruh tubuh ku merasa panas dan aku seperti tidak bisa menahannya. Mungkin ini semua karena aku meminum jus jeruk yang yuri buatkan,entah apa yang dia masukan aku tak tahu yoona"lirih luhan.
"mowya berarti ini semua yuri eonni yang sudah merencanakannya,yoona babbo tidak seharusnya kau merasa marah pada luhan oppa lagi pula ini bukan salahnya"batin yoona merasa bersalah.
"ya sudahlah oppa aku tidak marah padamu lagi pula ini memang sudah harus terjadi, jika kita tidak melakukannya bagaimana aku bisa hamil"blush pipi yoona memerah seketika saat mengatakan hal itu.
"kenapa pipi mu memerah pada saat mengatakannya yoong? "ucap luhan sedikit menggoda sambil mendekatkan wajahnya ke wajah yoona.
"hmmm tidak, sudahlah oppa kalau begitu aku mau mandi dulu"ucap yoona mengalihkan pembicaraan dia benar benar malu sekali.
Perlahan lahan yoona bangkit berdiri tetapi itu tidak bertahan lama di karenakan keadaanya yang masih lemas membuatnya jatuh tapi dengan sigap luhan menangkapnya.
Hingga kini wajah mereka hanya berjarak satu cm,mereka berdua bisa merasakan detak jantung yang bekerja abnormal.
"apa masih sakit yoong?"tanya luhan
Yoona hanya menganggukan kepalanya dan menundukannya berusahan menyembunyikan kedua pipinya yang memerah.
"kalau begitu sebagai gantinya dikarenakan kau masih sakit jadi aku yang akan bertanggung jawab atas hal ini"ucap luhan dan mengangkat yoona ala bridal style menuju kamar mandi.
"tt-aaapi aku bi-ssa sendiri oppa"balas yoona gugup dengan perkataan luhan.
"shuttt... Tidak ada penolakan aku yang telah membuat mu seperti ini jadi aku yang harus bertanggung jawab, lagi pula kau istri ku jadi kau sudah menjadi tanggung jawab ku..
TBC
Mian readers lama update author gak punya ide buat ff ini.... Dan author lagi fokus ama ff lain.....
Masih ada yang menginginkan ff ini lanjut??? Jangan lupa votte dan comment ya itu sangat berarti buat saya.
Jangan jadi silent readers. Khamsahamnida😘😘
YOU ARE READING
The Second Wife
FanfictionDi cerita ini ada chapter yang di (private) chapter 5, chapter 6...(16+), chapter....7 (18+) Jadi bagi kamu yang ingin baca tapi gak bisa,,maaf tapi kamu harus follow akun ini dulu baru kamu bisa baca. Thanks for your vote I apreciate it...