Happy reading
Mian typo
Author's pov
Di rumah sakit
"ya tuhan apa yang terjadi pada yoona,kenapa dia pingsan dan juga ada darah di kakinya.
Kejadian beberapa saat tadi saat dia menemukan yoona tak sadarkan diri masih bermain di pikirannya,dia benar benar khawatir dengan keadaan istrinya hingga sedari tadi dia terus berjalan mondar mandir menunggu dokter yang menangani yoona yang sudah dua jam tak kunjung keluar yang semakin menambah kekhawatirannya pada gadis itu.
Bahkan tanpa luhan sadari sedari tadi yuri terus saja memperhatikan dirinya yang terus mondar mandir di depan pintu di ruangan yoona berada.
"oppa tenanglah...yoona pasti baik baik saja,sekarang duduk dan istirahatlah sudah sedari tadi kau terus berdiri,yoona akan baik baik saja oppa"ucap yuri."bagaimana bisa kau mengatakan yoona baik baik saja,sudah lama kita menunggu tapi dokter belum juga keluar, berarti itu menandakan keadaan yoona yang tak baik baik saja"ucap luhan sedikit meninggi.
"lalu kenapa kau khawatir sekali hah, bahkan kau tak pernah sekhawatir ini pada ku sebelumnya,sepeduli itukah kau padanya, tau kau sudah mencintainya di belakang ku"ucap yuri sarkatis.
Luhan terkejut mendengar perkataan yuri,tiba tiba saja tubuhnya terasa membeku saat yuri menekankan kata cinta.
"apa yang kau katakan yul, aku perduli pada yoona hanya sebatas dia itu juga tanggung jawab ku, adik mu yul jadi wajar saja aku khawatir"jawab luhan dengan nada yang kembali normal.
Setelah mendengar perkataan luhan membuat yuri terdiam, ne luhan memang benar walaupun dia tidak menyukai yoona tapi tetap saja yoona itu adalah adiknya, dan yoona juga harapan terakhir baginya untuk memiliki anak.
Hening terjadi di antara kedua pasangan itu, hingga pintu di ruangan di mana yoona berada terbuka dan menampakan seorang dokter keluar dari dalam ruangan itu,dengan begitu luhan dan yuri mendatanginya.
"apakah anda suami dari nyonya yoona"tanya sang dokter pada luhan.
Mendengar perkataan dokter itu membuat yuri sedikit terkejut, wajar saja karena luhan kan menikahi yoona tanpa di ketahui orang lain.
"n-ee dokter saya suaminya, apa yang terjadi pada istri saya"tanya luhan gelagapan.
"kalau begitu saya ingin membicarakan keadaan istri anda di ruangan saya"ucap dokter itu yang diketahui bernama hyerin.
"kami mohon maaf yang sebesarnya pada anda tuan xi kami tidak bisa menyelamatkan calon bayi yang sedang dikandung oleh nyonya karena pendarahan yang di alami istri anda membuat kandungan istri anda terlalulemah sehingga tidak mungkin bagi nyonya yoona untuk terus mempertahankan janinnya, jika istri anda terus mempertahankan kehamilannya maka itu sangat berbahaya bagi keselamatan nyawa nyonya ,jadi saya sebagai dokter mengambil tindakan dengan menggugurkan kandungan nyonya yoona ,demi keselamat bagi nyonya yoona"jelas dokter hyerin.
Penjelasan yang dilontarkan dokter hyerin membuat yuri dan luhan sangat terkejut,dan tak mengerti dengan maksud kandungan.... Apakah mereka terlalu bodoh untuk menyadari jika yoona keguguran?
"ap-a kandungan?. apa maksud anda dengan keguguran"tanya luhan bergetar terselip ketakutan dari nadanya berbicara.
"apakah anda belum mengetahui jika istri anda sedang mengandung dan usia kandungnnya sekitar tiga minggu,karena kehamilannya masih terlalu muda jadi rentan terhadap keguguran.
"ja-di istri saya hamil dok?,tapi juga sudah keguguran"tanya luhan lirih.
"ne tuan xi, saya harap anda bisa kuat dan menerimanya dengan lapang dada.c
Luhan merasa bagaikan dihantam palu godam, sungguh rasanya menyakitkan sekali...bagaimana bisa dia suaminya tak tahu jika istrinya sedang mengandung anaknya darah dagingnya sendiri, dan dia juga terlalu bodohuntuk menyadari arti darah di kaki yoona,hingga yoona keguguran, yang artinya dia kehilangan bayinya.
Tak jauh berbeda dengan luhan yuri juga sangat shock dia tidak percaya jika yoona keguguran,..bayi yang selama ini yang dia tunggu yang dia nanti, terselip amarah pada aura yuri, di merasa yoona tidak becus menjaga kandungannya.
"kalau begitu saya ingin melihat adik saya dok"ucap yuri dingin sambil beranjak dari duduknya yang diikuti oleh luhan.
"ne anda bisa menjenguk nyonya yoona,dan kemungkinan beliau sudah siuman"ucap dokter hyerin.
Yuri berjalan menuju kamar yoona dengan amarahnya dan luhan yang mengekorinya dari belakang.
Sesampainya tepat di pintu kamar yoona, tanya mengetuknya yuri menerobos masuk ke dalam bersamaan dengan luhan, dia melihat yoona yang tengah duduk dengan tubuh yang ia sandarkan pada kepala ranjang.
"yoona!!!!..apa kau sengaja melakukan semua ini pada ku hah, karena kau merasa jika aku bergantung pada mu"marah yuri pada yoona saat.
Hal itu sukses membuat yoona terkejut dengan yuri yang marah pada dirinya, yoona tidak tahu apa yang terjadi padanya,kenapa saat dia bangun dia bukan berada di kamarnya melainkan di rumah sakit,yoona merasa sedikit perih pada perutnya,dan dia terkrjut dengan yuri yang tiba tiba saja datang bersama luhan dengan marah.
"eonni...apa maksudmu? aku tak mengerti,kenapa aku berada di sini,apa yang terjadi dengan ku"tanya yoona bingung.
"kau!!!... Ini semua gara gara kau, kau dasar perempuan tidak becus,bagaimana bisa kau tak menyadari jika kau itu sedang hamil dan lihat sekarang kau sudah keguguran, apa kau tidak tahu seberapa besar aku menginginkan anak itu haah"teriak yuri pada yoona.
"yuri!!!! Tutup mulut mu,jangan menyalahkan yoona ini bukan salahnya, tidak ada yang menginginkan ini terjadi"ucap luhan meninggi.
Air mata jatuh dari pelupuk mata rusa milik yoona, dengan reflex tangannya memegang bagian perut ratanya sunggu dia tidak menyangka dia mengandung dan keguguran.
"kenapa...kau ingin membelanya oppa, apa kau tak lihat sekarang kita sudah kehilangan anak kita, ini semua gara gara dirinya"tantang yuri.
"mian eonn-i aku sungguh tidak mengetahui jika aku hamil,mianhae eonn-nie tapi aku tak sengaja, aku berjanji akan memberikan mu keturunan aku berjanji, aku sungguh minta maaf aku tak sengaja"ucap yoona sesegukan."apa dengan maaf mu akan mengembalikan semuanya hah?... apa akan membuat anak itu kembali hah,kau memang gadis pembawa sial bagi keluarga ku... Aku tak mau tahu kau harus memberiku keturunan..aku tak mau tahu Im yoona...bagaimana caranya kau harus hamil kembali,jika perlu lakukan sekarang juga dengan luhan oppa...agar kau hamil!!!"teriak yuri marah.
"yuri!!!! Tutup mulutmu, apa kau sudah gila haah...bagaomana bisa kau berbicara seperti itu pada adikmu sendiri di saat seperti ini.. Sungguh kau keterlaluan"ucap luhan meninggikan suaranya.
"dengan itu baik baik Im yoona....aku ingin anak ku,"ucap yuri prnuh penekanan sambil berlalu dari kamar yoona meninggalkan luyoon dengan wajah yang memerah marah.
Setelah sepeningalan yuri, kini yoona hanya menangis sesegukan setelah mendengar perkataan yuri.
"mian oppa, aku gagal memberimu anak ,seperti yang kau inginkan yuri eonni benar aku wanita pembawa sial, bahkan aku terlalu bodoh untuk menyadari aku sedang hamil...mianhae oppa, yoona janji akan memberikan oppa keturunan"ucap yoona sesegukan.
Sakit... kata itu lah yang mampu luhan katakan saat melihat gadis ini menangis sesegukan.
"huhsss.... tak apa ini bukan salah yoona, dan satu lagi kau buka gadis pembawa sial,ini salah oppa karena tidak bisa bertanggung jawab dengan mu.. "ucap luhan membawa yoona ke dalam dekapannya.
"tap-...."belum sempat yoona menyelesaikan kalimatnya tiba tiba saja luhan menempelkan bibirnya pada bibir yoona agar gadis itu tak mengatakan sepatah katapun, karena dia tahu kata itu akan terasa sakit jika di dengarnya.
TBC
Mianhae readers lama update... Tadi author udah sempat update tapi terjadi kesalahan sehingga authtor batalkan upblikasikan.... Okey jangan lupa beri vommetnya.......gomawo XoXo 😍😘
Don't be silen't readers.
YOU ARE READING
The Second Wife
FanfictionDi cerita ini ada chapter yang di (private) chapter 5, chapter 6...(16+), chapter....7 (18+) Jadi bagi kamu yang ingin baca tapi gak bisa,,maaf tapi kamu harus follow akun ini dulu baru kamu bisa baca. Thanks for your vote I apreciate it...