chapter 9

623 52 7
                                    

Happy reading

  Mian typo
  
Yoona's pov

     Setelah selesai mandi tubuh ku merasa sangat segar dan seluruh lelah yang tubuh ku rasakan terasa hilang.

    "apa aku menunggu luhan oppa saja selesai mandi lalu turun untuk sarapan bersama yuri eonni.

    "ah tapi aku masih sangat malu,apalagi ditambah kejadian barusan.

    "arghh... Mollayo.

     "ah sebaiknya aku turun saja duluan menemui yuri eonni biar luhan oppa yang menyusul"batin yoona.

     "yoong kau sudah bangun?"ucap yuri eonni yang baru saja keluar dari kamarnya.

     "ne eonni.

     "di mana luhan oppa?kenapa kau tak bersamanya.

     "hmm...luhan oppa masih berada di kamar tadi dia masih mandi eonni"jawab yoona gugup.

     "hai yoong kenapa kau memakai baju seperti itu, dan kenapa juga kau memakai sall,inikan bukan musim dingin"tanya yuri eonni.

      Dari nada pertanyaannya terdengar sedikit menggoda ku..

     "ah... Ah anu.. Ini.. eonni aku merasa sedikit tidak enak badan dan leher ku terasa sakit eonni"jawab ku dengan jawaban yang tidak masuk di akal.

      "hahaha... "tawa yuri yang di paksakan kau pikir aku akan percaya dengan akasan konyol mu itu.

      "jika leher mu terasa sakit, lalu apa hubungannya dengan sall itu?

      "mati kau Im yoona,kau itu terlalu ceroboh membuay alasan"batin yoona.

    "apa kau pikir aku terlalu bodoh memahami itu.?

     "aku sudah mengetahui apa yang kau dan luhan oppa lakukan semalam dan ya aku mendukungnya, tapi kau harus mengingat batasan mu

      "aku hanya meminta kau untuk mengandung anak dari luhan oppa.. Tidak lebih dari itu,apalagi kau sampai mencintainya.

    " maka dari itu aku memperingati mu untuk mengerti batasan mu dan jangan sampai mencintai suami ku yoona"ucap yuri tegas.

     "ahk.. Hmmm ne i-tu tiddak akan ter-jadi eonni"balas yoona terbata.

     Author's pov

    Hening terjadi di antara kedua kakak beradik itu.

    Yuri hanya menikmati sarapan yang sudah di sediakan dari pihak hotel ini.

      Sedangkan yoona hanya menyantap sarapannya Salam día dan masih memikirkan dan mencerna apa yang dikatakan yuri barusan.

     Hingga suara seseorang menghentikan keheningan di antara keduannya.

       "hai selamat pagi.. Kenapa kalian tidak menunggu ku ha?"tanya luhan.

      "ani tadi kami sudah menunggu oppa tapi kau lama sekali, jadi kami memutuskan untuk duluan saja"ucap yuri.

      Hening kembali terjadi kepada ketiganya hingga suara telphone genggam milik yuri memecah keheningan

    "drettt. Drettt.

     "yeoboseo"

      "............"

       "kenapa mendadak sekali,apakah tidak bisa digantikan menjadi besok.

The Second WifeWhere stories live. Discover now