십삼

3 1 0
                                    

Apa yang telah ku lihat ku alami ini sungguh membuatku tak percaya dengan semua yang telah terjadi dan mereka, apa yang akan mereka lakukan padaku aku tak tahu itu.

Aku terbangun dari tidurku lebih tepatnya aku tak sadar mungkin pingsan. Aku merasa seluruh tubuhku kecuali kepalaku tak bisa kugerakkan tali mengikat seluruh tubuhku di kursi aku hanya bisa duduk karena tak ada tenaga untuk meronta. Seseorang datang memasuki ruangan dimana aku di ikat.

"Hey, sudahlah kau menyerah saja kau tak tahu hidup diluar itu seperti apa."

"Apa yang akan kau lakukan."

"Yang akan aku lakukan mungkin membunuhmu."

"Ya! Kim eonni lepaskan aku."

"Melepaskanmu? Yang benar saja kau ini hama bagiku dan bagi adikku."

"Apa yang kau maksud dengan hama? Aku sungguh tak menyangka jika kau seperti ini."

"Kau itu sangat cerewet kau tahu apa kesalahanmu?"

"Aku tahu, tolong lepaskan aku."

Kim eonni mengambil sebuah foto, mungkin itu adalah foto masa kecilnya karena kulihat kertasnya sudah lapuk. Dia memberikanku foto itu dan melemparkannya tepat ke arah mukaku, tiba-tiba seseorang berjalan mendekatiku dari belakang.
Clap clap clap
"Kau kenapa kau lakukan ini padaku? Kau berjanji padaku tak akan menyakitiku tapi kenapa?"

"Diamlah, kau masih tak mengerti apa yang telah kau lakukan kepada kami."

"Aku sungguh jika aku bersalah pada kalian maafkan aku tapi apa kalian tak berbelas kasihan padaku?"

"Belas kasihan, dengar apa kau juga berbelas kasihan padanya lihat dia."

"Kumohon sekarang aku tahu kalian yang menculikku kim eonni kau sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri, dan seonbae lee kau sudah kuanggap sebagai kakakku dan sebagai pacarku, tapi kenapa?"

"Sudahlah itu hanya omong kosong, kau tak lihat siapa dia?"

"Aku tahu tapi apa hububgan kalian dengannya?"

Dosen lee memperlihatkan sebuah foto dan didalamnya terdapat 3 anak kecil dan yang ku tahu adalah seul bi dia temanku, aku selalu bersamanya saat dulu. Tapi kini aku tak tahu dia dimana. Dosen lee menceritakan apa yang ingin dia katakan.

"Dengar hye soo kau tahu siapa dia? Dia adalah seul bi adikku dan kim nuna, dia selalu bercerita mengenai dirimu dan kalian berdua selalu di bully oleh anak lain, tapi apa kau tahu dia selalu membelamu karena dia membelamu dia menjadi lebih banyak di bully oleh yang lain dan kau kau hanya bisa melihatnyakan, dia adikku dia hanya bisa menerimanya tanpa membalasnya, aku ingin sekali membantunya tapi dia dia sangat menyayangi dirimu, sampai akhirnya dimana saat dia merasa frustasi tak mempunyai teman orang-orang semakin mengucilkannya dan menganggapnya tak ada termasuk kau, saat itu dia pergi ke rumahmu dan saat akan pergi dia bertemu orang yang selalu mengucilkannya dia terus berlari dan tidak melihat kemana-mana sampai akhirnya dia tertabrak dan meninggal dunia, dan kau kau tak melayatnya kau tak berduka denganya kau sungguh munafik sungguh munafik, dan sekarang aku akan membalaskan dendam adikku."

"Jadi jadi kalian yang selalu menerorku dengan pesan itu?"

"Benar aku dan kim nuna selalu mengawasimu dan kau kau panik lalu menelpon ku kau tahu aku mendengar kepanikan itu sungguh ingin tertawa, dan segera ingin melakulan ini padamu."

"Kalian sungguh jahat, aku tahu seul bi adalah orang baik dia tak pernah mempunyai dendam."

"Diamlah kau tak tahu apa-apa tentangnya."

"Aku tahu!!! Dia yang selalu membelaku dan aku sangat menyayanginya dia adalah sahabatku."

"Sudahlah tak ada harapan untuk kau bebas, karena sebentar lagi kau akan mengalami kegelapan sungguh gelap dan dingin, dan kau akan merasakan apa yang seul bi rasakan selama ini."

Mereka berdua pergi keluar dan meninggalkanku sendirian, aku ingin menemui keluarga dan teman-temanku untuk terakhir kalinya, tiba-tiba aku teringat dengan mimpiku.

Menangis kau akan menangis suatu saat nanti kau akan menangis meratapi kesendirian yang kau punya kau akan menangis terus menangis....

Aku mengetahui kesendirian yang sedang ku alami dan aku terus menangis seperti anak kecil. Mungkin memang mimpiku yang sudah ku alami adalah petunjuk dari ini semua. Aku berusaha untuk mengingat kembali mimpi-mimpiku sebelumnya, tapi sekarang aku benar-benar sendirian tak ada yang mencariku, mungkin lebih tepatnya mengkhawatirkanku. Aku terus berusaha mengingatnya, aku ingat.

Hye soo hye soo pergilah cepat kau pergi kau tak akan aman berada disini kau akan kehilangan semuanya jika kau disini hye soo!!!!!!!

Aku harus segera pergi dari sini untuk meloloskan diri tapi dengan apa cara aku meloloskan diri aku tak punya tenaga lagi untuk meloloskan diri. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan, aku merasa mataku sangat mengantuk dan aku ak tahu kapan aku tertidir dengan pulasnya.

Hye soo tenanglah seseorang akan menemuimu dan menyelamatkanmu kau harus percaya jika dia ingin datang percayalah siapa cinta sejatimu percayalah......

Aku merasa sangat bingung pacarku adalah dosen lee apa mungkin dia, tapi ku rasa tidak tidak mungkin dia menjadi baik padaku. Aku hanya menunggu samapi seseorang menyelamatkanku dari penderitaan ini. Mungkin aku sudah dua atau tiga hari menghilangkan dari rumah, aku tak tahu apa aku akan selamat ataukah aku akan mati ditangan kim eonni dan dosen lee. Tiba-tiba kim eonni masuk dan memberikan telepon genggam kepadaku.

"Kau menerima panggilan dari seonbae, bicaralah bila kau baik-baik saja kau kembali ke ibumu cepat!!!"

"Hallo."

Terdengar suara park seonbae mengakhawatitkanku.

"Hye soo kau dimana?"

"Aku....aku ada di busan bersama ibuku."

"Ya! Kenapa kau tak menelponku?"

"Aku....aku....aku sangat sibuk."

"Aku ingin menemuimu dibusan."

"Tidak kau tak perlu."

"Kenapa?"

"Aku sedang liburan bersama ibuku."

"Mmmm kalau begitu bersenang senanglah bersama ibumu."

"Hikks, kumohon."

"Hye soo kau menangis?....hye soo hye soo hye soo!!!!!"

Kim eonni langsung mematikan telponnya, dia lalu pergi meninggalkanku. Aku hanya bisa menangis merasakan penderitaan yang ku alami sekarang. Aku berharap semoga seseorang mrnyelamatkanku dari semua ini.

WE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang