Kurasa waktu teasa begitu lambat sangat lambat aku terlalu lelah untuk bertahan, aku sungguh lelah semua menjadi gelap dan dingin seketika.
Dimana ini? Aku dimana kenapa semuanya terlihat gelap udara yang sangat dingin ini pernah kurasakan sebelumnya, aku tak bisa melihat apa-apa ibu tolong aku ibu...ibu!!!!
"Hye soo...hye soo"
"Ibu ibu tolong aku."
"Tenanglah hye soo kau akan aman."
"Ibu apa yang harus aku lakukan aku sungguh tak tahu?"
"Jangan menangis kau bukan orang cengeng percayalah pada dirimu sendiri."
"Ibu aku ingin kembali."
"Lihatlah dirimu kau sudah besar, kau bisa memilih memahami sesuatu lihatlah hatimu rasakan apa yang sedang kau rasakan lawan rasa takutmu ."
"Tapi ibu aku bintang kecilmu aku selalu menuruti perkataanmu dan sekarang aku tak bisa memahami diriku sendiri karena itu."
"Cobalah hye soo jangan pernah menyerah kau itu dirimu semua yang berhubungan dengan anggota tubuhmu adalah dirimu, pahami hatimu siapa yang kau inginkan saat ini bicaralah hatimu dan dirimu akan saling memahami."
"Tapi ibu....ibu....ibu!!!!"
Tiba-tiba seseorang membangunkanku, dosen lee dia membawakanku makanan aku hanya terdiam memikirkan perkataan ibu. Dosen lee meletakkan makanannya di sampingku, aku meminta dirinya untuk menyuapiku diapun melakukannya.
"Apa kau senang melakukan ini padaku?"
"Tentu"
"Aku ingin tahu apa perasaan yang kau punya untukku hanya omong kosong belaka?"
"Mungkin."
"Apa kau bisa memahami dirimu sendiri?"
"Aku? Tentu kulakukan ini karena aku memahami diriku sendiri dan adikku."
"Tapi apa dasarmu untuk melakukan itu?"
"Kau tak usah tahu sudahlah aku akan menemui kakakku, jika kau ingin memahami dirimu sendiri pikirlah apa yang kau inginkan."
Aku kaget dengan perkataan dosen lee kata-kata itu sama sangat sama seperti apa yang di katakan ibu. Aku harus tahu apa yang ku inginkan sekarang, aku berusaha memikirkannya dalam otakku hanya ada satu kata yang ku inginkan sangat kuinginkan aku ingin bertemu denganya AYAH aku ingin bertemu dengannya ayah benar aku ingin memeluknya mengatakan aku sangat merindukannya. Air mataku tiba-tiba menetes aku menangis .
"Hye soo lihatlah.."
"Ayah..ayah tolong aku (hikks)"
"Hye soo lihatlah anak ayah sekarang sudah besar , kenapa kau menangis tenanglah ayah tak tahu kalau anak ayah gampang sekali menangis."
"Ayah aku sangat merindukanmu, aku ingin sekali kita sepertu dulu bisa bermain bersama bercerita aku sangat merindukan kenangan itu."
"Sekarang ayah sudah tak bisa hye soo sekarang ayah berbeda denganmu."
"Tapi ayah."
"Sudahlah hye soo ayah menemuimu karena ayah sangat menyangimu ayah ingin kau bebas dari kenyataan yang sangat buruk."
"Tapi ayah sekarang aku berada disituasi itu, dan aku tak tahu apa yang harus kulakukan aku sangat bingung aku tak mau mati dengan cepat."
"Benar kau tak boleh mati disini kau harus bertemu kembali dengan ibumu, hye soo tenanglah cobalah untuk tenang pikirkan cara kau pernah membuka ikatan tali ditanganmu saat kau tidur, ayah selalu melihatmu kau terlihat sangat sakit."
"Tapi ayah aku benar benar tak bisa memikirkan sesuatu, dan apa yang harus aku lakukan sekarang apa aku harus membuka tali ini dengan mengerakannya berlawanan arah dengan tuang kursi tajam ini?"
"Benar hye soo dengan sekejap kau bisa memikirkannya jika kau tenang cobalah kau lakukan cara yang barusan kau katakan, dan seseorang akan datang untukmu tunggulah, ayah selalu menyayangimu sangat menyayangimu."
"Ayah kau mau pergi kemaba tetaplah disini bersamaku. Ayah ayah ayah!!!!!"
Tiba-tiba cahaya yang sedang bersamaku menghilang. Aku mencoba cara yang ku katakan pada ayah semoga cara ini berhasil aku terus berusaha menggesekannya ke besi kursi dibelakangku. Sedikit lagi sampai akhirnya ikatan tali ini putus aku segera melepaskan tali yang membelit tubuhku. Aku berusaha untuk tenang dan memikirkan cara untuk keluar dari ruangan ini. Aku melihat keseluruh ruangan disini tidak ada jendela hanya ada lubang kecil untuk udara masuk kedalam, jika seperti aku harus melewati pintu utama itu satu-satunya jalan keluar untukku. Aku menunggu waktu yang tepat untu keluar, sampai akhirnya aku merasa inilah waktu yang tepat untuk aku melarikan diri. Aku memberanikan diri untuk membuka pintu, kulihat dosen lee dan kim eonni sedang tidur di sofa inilah saatnya. Aku membuka pintu dengan sangat pelan dan segera pergi keluar, aku menghentakan kaki dengan sangat pelan agar tak menimbulkan suara, karena aku sangat fokus melihat ke arah dosen lee dan kim eonni hingga akubtak sadar aku menyenggol sebuah vas bunga yang berada di meja, seketika dosen lee bangun dan melihatku aku langsung berlari menuju pintu keluar, dan akhirnya aku berhasil keluar dari rumah itu aku masih berlari menjauhi rumah, aku melihat dosen lee mengejarku.
"Hye soo berhentilah..!!"
Aku terus berlari sekuat tenagaku ku tekadkan dalam hatiku aku tak boleh tertangkap lagi kali ini, tapi karena aku seorang wanita dan dosen lee adalah pria dia berhasil mengejarku. Dia memegangku dan memukulku aku berusaha meronta agar lepas dari genggamanya, dia terus memukulku dan berteriak padaku, aku merasakan sakit yabg luar biasa di sekujur tubuhku kali ini aku sangat tak berdaya di hadapannya aku terjatuh dengan rasa sakit yabg luar biasa. Tiba-tiba seseorang mendorong dosen lee dia memukulnya dan membuat dosen lee terjatuh, aku tak bisa melihat dengan jelas wajahnya karena aku setengah sadar, apa ini yang di maksudkan mimpi itu dan ayah.....
KAMU SEDANG MEMBACA
WE?
Teen FictionMungkinkah, Dia yang merubahku? Dia selalu ada? Dia selalu membuatku tertawa? Ataukah, Dia membuatku tetap seperti ini? Dia selalu menghilang ? Dia selalu membuatku menangis? Dia membuatku ....Terus memikirkannya....