십오

3 0 0
                                    

Aku melihat perkelahian yang terjadi, orang itu apa dia yang akan menyelamatkanku?, aku sungguh sangat senang orang yang ku harapkan yang akan menyelamatkanku datang, sebentar lagi aku akan bebas.

"Tidak untuk sekarang hye soo, kau akan tetap mati kau tak akan ada lagi di dunia ini."

"Kim eonni!!!!"

"Apa ada pesan terakhirmu?"

Kang eonni menghampiriku dan dia membawa sebuah pisau tajam. Dia menodongkannya ke arahku.

Apakah ini yang akan terjadi sekarang? Apa aku akan mati disini untuk terakhir kalinya bisa melihat dunia aku sangat menyayangi ayah ibu dan park seonbae.

Aku melihat wajah orang itu park seonbae dia yang menyelamatkanku. Pandanganku tiba-tiba berubah menjadi gelap tak ada cahaya apapun yang menerangiku.

"Dimana aku? Apa aku sudah mati? Aku tak bisa melihat apa-apa, tolong...tolong apa ada seseorang disini? Aku sangat takut tolong aku, kumohon ......"

"Hye soo"

"Ayah itu kau kan ayah dimana ayah? Tolong aku ayah apa aku sudah mati? Ayah kau dimana?"

"Hye soo kau telah berusaha memahami dirimu sendiri, kau telah percaya akan dirimu sendiri dan kau telah berusaha untuk tidak takut, kau berhasil, ayah sangat bangga padamu kau melawan rasa takutmu."

"Tidak ayah aku sangat takut sekarang aku takut sendiri lagi aku sangat takut dengan itu, aku tak bisa melawan rasa takutku ayah aku tak mau sendiri."

"Percayalah hye soo kau tak akan pernah sendiri lagi kau mempunyai ibu yang selalu menyayangimu dan teman-teman yang selalu ada untukmu, kau tak akan sendiri aku hanya berpesan agar kau tak merasa takut lagi dan sekarang bangunlah semua sudah menunggumu, aku harus pergi bangunlah hye soo."

"Ayah ayah ayah!!!!!"

Aku terbangum dari tidurku, benar saja semua sudah begitu khawatir padaku semuanya terlihat menungguku, aku tersadar dengan infus yang membelitku, ternyata aku masih hidup dan sekarang aku berada dirumah sakit.

"Hye soo kau sudah sadar, tolong panggilkan dokter!"

Ibu begitu mengkhawatirkanku, dan dia menyuruh kang eonni untu memanggilkan dokter. Setelah dokter datang dia memeriksaku menurut dokter aku hanya mengalami trauma dan luka-luka yang cukup parah tapi semuanya baik-baik saja. Semua eonni menghampiriku, kang eonni bertanya padaku.

"Kau kau darimana saja?"

"Hehe aku...."

"Kenapa aku bisa tertipu dengan semua pesan itu dan kim eonni, maafkan aku hye soo aku telah lalai menkagamu."

"Sudahlah kang eonni tidak perlu menangis ini bukan salahmu."

"Tapi, aku sungguh tak percaya kim nam joo bisa melakukan ini padamu dan aku tak tahu apa maksud dari perlakuannya itu, aku hanya tahu dia tak punya satu orangpun keluarga, dan sekarang dia dan dosen lee sudah dibawa ke kantor polisi."

"Sudahlah mungkin dia iri melihatku pulang dan menemui ibuku."

"Tapi dia tak seharusnya melakukan ini padamu."

"Sudahlah tak usah menangis."

Kang eonni menangis di hadapanku dia merasa bersalah padaku, dan dia sangat kesal pada kim eonni. Aku melihat ke sekeliling ruangan dan melihat ke luar ruangan tak ada park seonbae aku tak melihatnya apa dia tak datang menjengukku. Aku hanya bisa berharap dia datang, tapi rasanya tak mungkin. Aku hanya bisa menunggu, tapi dia tidak datang. Aku bertanya pada ibuku berapa lama aku tak sadarkan diri. Aku sangat terkejut setelah ibuku menjawab 5 hari aku tak sadarkan diri, aku juga bertanya siapa yang membawaku ke rumah sakit dan  selama aku tak sadarkan diri apa ada yang menjengukku selain para eonni tapi ibuku menjawab tidak tahu. Aku tak tahu pasti siapa yang menyelamatkanku tapi ku yakin itu adalah park seonbae sebelum aku pingsan aku sempat melihat wajah orang yang menyelamatkanku.
Sudah beberapa hari aku dirawat di rumah sakit akhirnya dokter membolehkanku untuk pulang. Keesokan harinya aku pun pulang menuju rumah tapi aku ingin pulang ke rumahku di seoul. Ibuku menyanggupinya, saat aku pulang semua eonni menyambutku. Kami semua merayakan kesembuhanku dengan membeli makanan di restoran mahal, kami semua merayakannya hingga larut malam.
.................
Matahari telah terbit aku memutuskan untuk pergi ke kampus
Meski aku masih merasa sakit. Aku pergi dengan di temani jihyun eonni. Dia mengantarkanku hingga sampai di depan kelasku, aku berterima kasih padanya karena telah mengantarkanku sampai di depan kelasku. Aku melihat park seonbae sudah ada di bangkunya kami berdua saling melihat satu sama lain, aku langsung membungkukkan badanku dan segera duduk di bangkuku. Dosen masuk dan kali ini yang mengajar bukanlah dosen lee kulihat semua orang terlihat bingung, mungkin tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada dosen lee kecuali aku. Kami semua belajar denga sangat tenang dan fokus sampai akhirnya pelajaran telah selesai. Park seonbae terlihat buru-buru dia terlihat keluar dengan tergesa-gesa aku tak bisa memanggilnya karena kelas terlalu ribut. Aku pergi keluar menuju lapangan olahraga dan duduk dibangku penonton, kebetulan sekali sedang ada pertandingan yang diadakan kampus. Aku menikmati tontonan itu, tanpa ku sadari seseorang duduk di sampingku.

"Apa kau sudah sembuh?"

"Hufffff, kau mengagetkanku park seonbae, tentu."

"Maafkan aku, aku tak bisa menjengukmu."

"Benar kenapa kau tak menjengukku?"

"Mmmmm aku....aku punya urusan lain yang sangat penting."

"Oh ya park seonbae aku ingin kau jujur padaku, apa kau otang itu?"

"Siapa?"

"Apa kau yang menyelamatkanku? Aku ingin kau jujur."

"Mmmmmm......"

"Cepatlah!!!!"

"Baiklaha, iya aku orang itu dan urusan yang ku kusibukkan adalah mengurusi ke adilabmu melaporkan lee dan kakak perempuannya."

"Seonbae aku sangat berterima kasih padamu, tapi kenapa kau bisa tahu aku ada di sana?"

"Aku mengetahui bahwa kau ada di sana awalnya aku sangat curiga kau mengirimkan pesan tetapi kau tidak pernah menelponku, waktu itu aku menelponmu dan kau menjawab kau terdengar seperti orang yang menangis aku curiga pasti ada sesuatu yang terjadi padamu, dan aku melacaknya menggunakan GPS, dan sudah ku duga ini akan terjadi."

"Mengapa?"

"Dulu lee adalah orang yang sangat pendiam dan manja dia adalah anak orang kaya dan dia sangat pintar, dia akan melakukan semuanya untuk kepuasannya saja dia tak akan memikirkan orang lain, sehingga dia dibenci oleh orang lain, dan aku juga peenah mengatakan kalau dia tak suka wanita aku tidak berbohobgkan memang dia seperti itu, sebab itu aku selalu mendekatimu karena ingin melindungimu."

"Benar, maafkan aku karena aku telah membuatmu khawatir, aku sungguh minta maaf dan aku sangat berterima kasih padamu karenamu aku masih hidup."

"Bukan aku yang menentukkan itu hye soo, baiklah karena sekarang kau sudah sembuh dan aku yang menyelamatkanmu aku ingin kau temani aku hari ini."

"Baiklah, tapi kita akan pergi kemana."

"Tempat yang selalu membuatku tenang."

Kami berdua pergi menuju tempat yang seonbae inginkan, aku tak tahu apa itu. Kami berdua menaiki motor untuk sampai ke tempat itu karena seonbae mengetahui bahwa aku belum sembuh sepenuhnya. Setelah sampai ternyata tempat itu adalah taman yang sering kami kunjungi. Kami berdua turun dari motor dan segera berlari menuju tempat yang sering kami kunjungi, kami berdua duduk dengan melihat hampan bunga yang ada di sepan kami, suasananya begitu manis park seonbae membelikanku ice cream kami berdua memakannya sambil bercanda, kami saling tertawa dengan ice cream yang ada ditangan kami semuanya begitu manis. Tiba-tiba saat kami berdua sedang bercanda kami tak sadar bahwa kami saling bertatapan dengan mata yang tajam, tiba-tiba suasana menjadi hening dan canggung.

"Hye soo"

"Ya, park seonbae?"

"Aku ingin mengungkapkan sesuatu padamu."

"Apa itu?"

"Mmm hye soo aku sangat menyukaimu, lebih tepatnya aku mencintaimu jangan tanyakan apa alasan aku menyukaimu karena aku tak tahu itu."

"Park seonbae."

"Aku tahu kau pasti sangat bingung, tak apa jika kau tak menerimaku."

"Apa itu benar? Aku menyianyiakan seseorang yang sangat kucintai dan dia adalah cinta sejatiku."

"Hye soo?"

"Aku akan menjadi milikmu seonbae, aku ingin menjadi pacarmu."

"Hye soo, kalau begitu kita ada sepasang kekasih dan kau jangan memanggilku seonbae tapi panggil aku oppa, kau mengerti?"

"Aku mengerti op...oppa."

Park seonbae memelukku dan mencium bibirku, aku kaget tiba-tiba dia menciumku. Park seonbae memelukku dengan erat, Aku sangat menyayangi park seonbae lebih tepatnya mencintai oppa. Semua yang kulalui ini mengajarkanku apa artinya hidup dan cinta, cinta kasih sayang yang aku berikan untuk orang-orang yang aku sayangi, terutama dia oppa Park Sae Joon.

Oh ya apa kau tahu, masalah yang ku hadapi dengan kim eonni dan dosen lee hanya aku yang tahu.......

SEE YOU NEXT TIME

WE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang