Chapter 14 - Debby

2 0 0
                                    

Apaa?? Siapa dia??

Kenapa dia memeluk Pak Re??

Gadis itu kelihatannya seperti seumuran dengan Pak Re. Dia memiliki wajah blasteran dengan blouse hitam dan rok mini motif kembang. Sebenarnya.. Dia itu... Siapaa??

"Hei.. Deb... Long time no see too.."

Deb??

"Who is she?", kata gadis itu sambil melirik ke arahku.

"Oh.. She is my student, Fi. Fi, ini Debby, teman lama saya"

Aku memberi senyuman yang kupaksakan dan salam perkenalan.

"Oh I see.. Btw, happy belated birthday for you.."

"Thanks! Oh, Deb, I must drive home for her  now. You can wait me in my apartement"

"Well"

Sepertinya Pak Re mengetahui mukaku yang sudah bete menunggunya selesai bicara dengan 'TEMAN LAMA' nya yang bahasanya aku gak mengerti sama sekali.

"Maaf ya Fi.. Tadi ada temenku tiba-tiba"

Kenapa harus minta maaf ke aku??

"Iyaaa gapapa kok pak..."

"Beneran kamu gapapa? Saya jadi gak enak.. Ohh iya masalah yang nyentuh sudut bibirmu itu juga saya minta maaf yaa udah lancang"

*Re's POV*

Kenapa Debby datang disaat yang tidak tepat??!!??

"Hmm.. Iya gapapa kok.. Saya gak marah", ucapnya disertai senyum kecil yang terbentuk di bibirnya yang kecil dan manis itu.

"Manisnyaa..."

Duh keceplosan lagi

"Apaa??"

"Oh engga.. Gapapa"

Akhirnyaaa....

Dia mengatakan 'Gapapa' yang disertai senyum manisnya itu.  Gw tenang kalau dia udah senyum dan mengatakan itu.

*Back to Fi*

Sebenarnya berat hati dan mulut ini mengatakan hal itu. Tetapi.. Siapa aku?? Siapa dirinya bagi diriku?? Untuk apa aku marah?? Untuk laki-laki yang belum tentu memiliki perasaan yang sama denganku??

Buanglah itu semua Fi...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Ayah...bunda... Mas Ico.... Aku datang"

Aku langsung membuka pintu masuk villa keluargaku yang ada di Bali.

Loh kok gak ada mereka yaa???

Coba aku cari di ruangan lainnya..

Gak ada juga...

Hmm.. Kemana ya mereka?? Apa lagi makan di rumah makan deket sini ya?? Coba aja kali ya aku kesana.

Sesampainya aku di rumah makan favorit keluargaku yang memang masakannya terkenal enak disana, aku mencari-cari sosok keluargaku disana.

Kulihat kanan dan kiri..

Ya kudapat malah...

Tunggu...

Itu bener Pak Re??

Sama wanita yang lagi itu ketemu didepan apartement Pak Re??

Ke Bali??

Memangnya dia gak ada jadwal mengajar apa???

Buat apa mereka berdua kesini juga??

Ohh...

Apaa???

Mereka...

Sepasang..

Kekasih..

Yang...

LDR...

Oh My God!!

Jadii?? Aku.. Aku cuma dijadiin tempat persinggahannya untuk sementara?? PHP!! Playboy dasar!!

PSYCHOPAT!!!

Kedubrakk...

"Aw..."

Aduh kenapa aku harus kepentok meja disini sih..

Aduh kayanya Pak Re melihat aku deh.

Aku harus buru-buru pergi dari sini.

*Re's POV*

Kayanya yang tadi gw lihat itu Fi deh. Kok dia bisa disini?? Bukannya dia seharusnya mengikuti pengayaan disekolah??

Gw mau manggil tapi takut salah orang..

"Deb... Do you see Fi in here?"

"No"

Kayanya gw halu deh... Kebanyakan mikirin Fi, jadi kebayang mukanya dia melulu.

*Back to Fi*

Aku benci... Aku benci dengan orang-orang yang seperti itu!!!

Aku benci untuk memiliki perasaan suka terhadap orang lain lagi... Aku takut berakhir sakit lagi.

Ternyata Pak Re gak sebaik dan sepolos yang aku kira. Dia adalah guru psychopat, playboy, dan PHP!!

"Fi... Kamu kenapa??"

Tak terasa air mata sudah membanjiri pipiku, bertepatan dengan ayah, bunda, dan mas Ico yang baru pulang makan.

Mereka semua penuh kecemasan melihatku menangis seperti ini. Dan aku gak mau melihat mereka khawatir.

"Gapapa bun... Mungkin aku lagi mau dateng aja kali.. Jadi baper baca novelnya"

"Kamu serius nangis gara-gara novel?"

"Iya bundakuuuuu...", balasku sambil menghapus air mata yang membasahi pipiku dan memunculkan senyuman di wajahku.

"Udah ah jangan baca novel itu lagi Fi"

"Oke siap bunn...."

Kami memutuskan untuk pulang lebih cepat dari rencana yang sudah direncanakan awalnya dikarenakan ayah yang kedatangan tamu bisnis dari luar negeri dan mas Ico yang harus pulang besok untuk mengejar dosennya yang baru saja pulang berlibur.

Sejujurnya, aku juga membutuhkan waktu sendiri untuk menenangkan pikiran dan perasaan yang bergejolak ini.

Mungkin butuh waktu..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jam berputar dan hari berganti dengan cepat. Tak terasa minggu depan aku udah UN dan minggu depannya lagi, aku tidak perlu bersekolah. Waktu-waktu SMAku tinggal 14 hari lagi. Maka dari itu..
Aku harus menutup lembaran yang lama dan membuka lembaran yang baru.

Yang lama biarlah berlalu, lihatkan ke depan, yang lebih baik sedang menantikanmu.

Kulangkahkan kakiku di sekolah yang menjadi tempat belajarku selama 3 tahun ini. Aroma seseorang yang tak disangka dan diharapkan pun datang..

"Fi..."

Aku mengusahakan agar aku tidak perlu menengok ke belakang.

"Fi..."

Gubrak...




Between Fi Re NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang