Chapter 18 - Collin is come back

4 0 0
                                    

Ternyata dia Collin...

Collin teman dan sahabat kecilku yang menghilang secara tiba-tiba dan datang secara tiba-tiba juga.

Aku memeluknya dengan erat. Takkan kubiarkan dia pergi kemana-mana lagi.

"Collinn.... Kamu dari mana aja? Kenapa kamu gak kabarin aku? Aku khawatir tau sama kamu"

"Sorry yaa Fi... Ceritanya panjang kalo mau gw ceritain.. Intinya lu baik-baik aja kan sampe saat ini? Gak ada yang ganggu loe kan?"

"Gak ada kok Lin... Aku baik-baik aja.. Kamu harus ceritain dari awal pokoknya!!!"

"Iyee tapi nanti... Gih kembali ke pestanya. Gw tunggu di rumah loe"

"Kenapa gak ikut aja acaranya, Lin?"

"Enggak, byee!!"

Ingin kuceritakan kepada dunia, betapa senang dan bahagianya diriku saat ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pesta 'Prom Night' yang berlangsung selama 5 jam ini sudah berakhir. Aku sangat senang karena bisa menghabiskan waktu bersama sahabat terbaikku, Collin. Aku akan menanyakan semua pertanyaan yang tidak kudapatkan jawabannya selama ini.

"Cerita dong, Lin.. Kenapa kamu pergi waktu itu tanpa kabari aku dulu?"

"Hmm..."

"Ayolah!!"

"Jadi gini... Gw minta maaf banget sama loe, karena buat lu selama ini khawatir. Tapi gw pergi karena ada suatu alasan. Dan alasan itu adalah gw pengen hidup sendiri, menghilang dari hidup keluarga gw. Gw gak pengen mereka dapat hak asuh atas gw!!"

Dia menambahkan perkataannya untuk membuat ekspresiku yang masih belum mengerti mengenai apa yang dikatakannya menjadi paham dengan apa yang dimaksudnya.

"Gw sebelumnya belum cerita ke loe tentang ortu gw yang udah lama cerai. Mungkin sekitar 4 tahun yang lalu. Mereka memiliki pasangannya masing-masing dan memutuskan untuk berpisah, serta meninggalkan gw tinggal sendirian di rumah segede itu bagaikan seorang penyendiri. Setelah umur gw 17 tahun, mereka menghubungi gw dan mau mendapatkan hak asuh atas gw. Kemana aja mereka selama ini!!???!! Itulah yang membuat gw memutuskan pergi secara diam-diam tanpa diketahui orang satu pun"

"Ya ampun, Collin!! Kok kamu gak cerita ke aku sih tentang hal sepenting itu?!! Aku minta maaf yaa, aku gak peka selama ini sama kamu"

"Udahlah hal ini udah berlalu. Yang penting sekarang gw ingin hidup bahagia dengan orang-orang yang menyayangi dan gw sayangi"

"Tapi..

"Fi... Ini diambil dulu buahnya"

Bundaku membuatku tak bisa mengatakan hal yang ingin kukatakan.

"Udah sana ambil dulu buahnya. Gw laper nih!! Oh iya, bunda udah tau kok cerita ini, jadi gak perlu loe ceritain untuk kedua kalinya"

*Collin's POV*

Ada apaan tuh dibawah karpet. Kaya kertas gitu.

Karena gw penasaran, maka gw ambilah kertas itu. Dan gw gak nyangka kalau isinya...

Dear diary..

Hari ini adalah hari 'Prom Night' masa SMAku. Tapi kali ini aku sendiri 😢 Tanpa seorang sahabat terkasihku, Collin, yang tak tahu rimbanya. Kini dia dimana, sedang apa, dan bersama siapa. Aku sangat rindu padanya. Aku berharap teman kecilku dimana pun dia berada saat ini, dia dalam keadaan yang baik-baik saja dan merindukan diriku juga disini. 😊

Bukan tanpa seorang sahabat saja...
Tapi... Tanpa seorang yang aku kagumi dan aku sukai..

Aku sepertinya sudah gila...
Aku memiliki perasaan yang bukan hanya perasaan seorang guru dan muridnya. Perasaan ini lebih dari itu.

Aku suka caranya memerhatikanku sejak pertama kali kita bertemu, aku suka dengan bentuk kasih sayangnya kepadaku... Aku suka menghabiskan waktu bersamanya, aku suka bagaimana dia memegangku saat aku ingin terjatuh, aku suka saat dia membelaku dihadapan pak polisi, aku suka memanggilnya dengan sebutan 'Mas Adi'. Entah berapa banyak aku suka padanya lagi..

Aku rasa... Aku sudah jatuh cinta padanya... Yaa... Dia adalah Pak Renaldi, guru magang yang mengajar Matematika di kelasku.

Aku tak tahu apakah dia memiliki rasa yang sama ataukah dia hanya memiliki perasaan sebatas seorang guru dan muridnya?!

Tetapi aku harus segera melupakannya... Karena aku mungkin sudah tidak akan pernah bertemu lagi dengannya. Dan juga orangtuaku seperti menolakku untuk memiliki hubungan dengannya karena status pekerjaan dan usia yang terpaut lumayan jauh.

Satu hal yang kusesali adalah tidak mengungkapkan perasaan ini padanya. Aku takut untuk dibilang agresif, aku takut untuk menyadari perasaan ini adalah perasaan suka. Secara aku ini seorang perempuan dan pada hakikatnya pria lah yang menyatakan perasaannya terlebih dahulu. Jadi aku tidak mungkin melakukan itu terlebih dahulu.

Oh Tuhan, kuberharap rasa ini segera pudar... 💔

Apaa?? Fi suka sama Pak Re??

Apa yang selama ini udah dilakukan Pak Re terhadapnya?? Sampai-sampai membuat Fi menjatuhkan hatinya kepada orang itu??

Cekrekkk..

*Back to Fi*

"Maaf yaa lama.. Tadi aku habis omong sesuatu sama bunda"

"Oh iya tenang aja..
Eh iya Fi.. Ada yang mau gw tanyain nih ke lu"

"Aku juga mau ngomong sesuatu ke kamu. Kamu mau nanya apa?"

"Ini masalah Pak Re.."

"Kamu baca diaryku???"

"Maaf Fi, bukan lancang tapi tadi gw nemuin dibawah karpet, jadi gw ambil dan gw baca"

"Seharusnya aku membuangnya... Iya semua yang kamu baca disitu benar"

"Kok bisaa???"

"Belakangan ini, dari pertama kali dia mengajar sampai kamu pergi tanpa kabar, dialah yang menemani hari-hariku"

"Trus loe baper?"

"Bisa dikatakan seperti itu"

"Kurang ajar tuh guru. Sok ganteng banget tuh orang. Habis manis dibuang!!!"

"Udahlah, Lin.. Toh aku udah gak memikirkannya lagi kok. Kan udah ada kamu"

*Collin's POV *

Gw tau loe masih punya perasaan sama Pak Re, Fi.

*Back to Fi*

"Oh iya, tadi loe mau ngomong apa?"

"Oh iya... Aku pengen kasih tau sesuatu ke kamu. Ini tentang penyakitku.. Aku mengidap kanker sumsum tulang belakang. Penyakit ini berkembang 2 tahun terakhir ini. Dan barusan bunda bilang kalau ada dokter luar negeri yang bilang kalau aku mendapatkan donor sumsun tulang belakang dan kemungkinan keberhasilan operasinya adalah 40%. Aku akan pergi ke Jerman minggu depan."

"APAAAAAA???? LOE SAKIT KANKER SUMSUM TULANG BELAKANG??? LOE GILA YAA?? KENAPA GAK KASIH TAU GW DARI AWAL???!!!"

"Udah dong Lin... Kan sekarang yang terpenting aku udah dapat donor."

"TAPI KEMUNGKINAN BERHASILNYA 40%, FIIIIII!!!"

"Tidak ada salahnya mencoba, Lin... Aku berani berjuang melawan penyakitku ini demi keluargaku dan kamu, Lin..."

"Tapi gw gak tau apa yang akan terjadi dengan loe setelah operasi donor nanti. Gw gak mau kehilangan sahabat terbaik gw satu-satunya.. GAK AKANN PERNAHH!!"

"Kalau begitu.. Doakan kelancaran operasiku ini.."

"TAPI..."

Between Fi Re NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang