Chapter 9 - Confession

17 3 0
                                    

SAMMY POV

Semenjak insiden kebakaran di ruang Kepala Sekolah, ayah menyewa bodyguard untuk melindungiku. Aku agak risih - bukan agak tapi sangat - dengan keberadaan bodyguard yang disewa ayah. Temen-temen sampe nanya-nanya. Walaupun bodyguard itu mantan muridnya nenek, tapi tetep aja aku jadinya malu.

"Ayah, bodyguardnya ditarik aja kenapa?" rengekku, entah untuk yang ke berapa kalinya, saat makan malam selesai. "Gak enak sama temen-temen dan guru."

"Ayah ngelakuin itu untuk melindungi kamu, Sammy," ucap Ayah, menyilangkan tangannya.

"Ya tapi kan gak mesti sampe di sekolah juga, Yah." Aku menarik-narik tangan ayah. "Please..."

"Kalo kamu gak pengen ada bodyguard," ucap Bunda bicara, "sebaiknya kamu cerita siapa yang ngelakuin itu?"

Aku terdiam, melepaskan tanganku dari ayah.

"Jasper atau Tiffany tau siapa?" Bunda memandang Jasper dan Tiffany bergantian.

Jasper dan Tiffany terkejut dan hanya menggelengkan kepala.

"Ya udah..." ucapku menyerah, beranjak pergi.

"Mau kemana, Sam?" tanya ayah.

"Tidur!" jawabku tanpa berbalik.

Selang tiga jam aku keluar kamar, pergi ke kamar Jasper.

Jasper membuka pintu malas. "Mau tidur di sini?" tanyanya langsung.

Aku menggelengkan kepala. "Mau pinjem hp."

Jasper mengerutkan kening.

"Ada Line-nya Jeff kan?" tanyaku.

Jasper membulatkan mulutnya, mengambil hp-nya di dalam dan memberikannya padaku. "Jangan sampe larut malam ya, Sam," ia menasehati, "besok kamu bisa kesiangan."

Aku mengangguk. "Thanks, Jazz."

Jasper tersenyum, menutup pintu kamarnya.

Aku mengambil nafas dalam-dalam sebelum mulai Line dengan Jeff. Mudah-mudahan gak ganggu dia.

Jasper: Jeff, do you mind if I bother you?

Aku menunggu agak lama sebelum akhirnya Jeff membalas.

Jeffrey Wood: Yeah. What is it, Jazz?

Aku menepuk jidat. Lupa ngasih tahu yang nge-Line bukan Jasper.

Jasper: It's Sammy

Jeffrey Wood: Oh, hi Sam!

Jasper: Did I bother you?

Jeffrey Wood: Nope. What is it?

Aku terdiam, tidak tahu mau bicara apa.

Jeffrey Wood: Sam?

Bodohnya aku gak mikir dulu mau ngobrol apa sama Jeff, tadinya mungkin dengan aku bisa ngobrol sama Jeff bisa meringankan sedikit kekesalanku.

Aku masih larut dalam pikiranku, hp Jazz tiba-tiba berdering.

Ng? Telepon?

Aku melihat layar hp Jasper.

Jeffrey Wood calling via Line.

Eh?!

"H-halo?" ucapku terbata, setelah menggeser icon untuk menjawab.

"Hi, Sam! What do you want to talk to me?"

Aku terdiam.

"Mezurashi na, Sam. Tidak biasanya kamu banyak diam, Sam."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang