[3] - Confused

37 6 5
                                    

Bel istirahat sudah menggema seantero sekolah. Disusul dengan Vera dan gerombolan yang tidak mengerjakan pr kembali ke kelas

"Heran gue sama sekolah ini? Wc nya wangi bener dah!"
"Tau tuh manusia kalo pipis gapernah cebok kali ya"
"Mulut lu di jaga woy! Haha!"
"Gitu gitu lu pernah buang air disitu juga bege!"
"Fira mah kalo buang air disitu ceboknya kan pake akuwa!"
"Mana banyak kecoa lagi! Aset lu di gigit kecoa mampus lu"
"HAHAHAHA!"

Dan banyak lagi keluhan demi keluhan yang di lontarkan anak-anak kelas XI IPA-3 lainnya.

"Eh Ra Arra! Itu bukannya si Sheren ya? Ih kok ndepel ndepel gitu sih sama Raven! Kayak laler aje." Ucap Vera sambil menyikut Arra yang sedang asik dengan ponselnya

Mendengar nama Raven, Arra segera mendongakan kepalanya, dan benar saja Sheren terlihat sedang menarik narik lengan Raven. Arra mendecak malas lalu mengalihkan pandanganya kembali ke ponselnya, membalas pesan pesan dari kekasihnya. Reza.

Ya, Reza dan Arra sudah resmi berpacaran sejak tiga bulan yang lalu. Sesungguhnya Arra tidak ingin berpacaran terlebih dahulu, apalagi dengan Reza. Memang, Reza sudah mendekatinya semenjak satu tahun yang lalu, namun, ia merasa risih dengan Reza

Lagi pula, saat itu Arra sedang dekat dengan seseorang yang sampai saat ini masih ia cintai. Jika saat itu Reza tidak menyatakan cintanya di depan umum, mungkin Arra sudah menolaknya mentah mentah. Tetapi Reza menembaknya di tengah lapangan basket dengan di kerumuni oleh anak anak se- SMA Negeri, untung saja Arra masih memiliki rasa kasihan oleh Reza, bayangkan saja jika Arra menolak Reza di depan umum, betapa malunya si Reza. Maka dari itu Arra memilih menerimanya.

"Gue bingung deh Ra sama lo, cintanya sama Raven, pacarannya sama Reza. Lo tuh bo- be- ap- ish! au ah!" Ucap Vera di samping Arra sambil pura pura memijat keningnya

"Napa dah lo. Lagian sapa juga yang cinta sama Raven! Ngaco lo! Gue tuh cuma ngrasa aneh aja sama dia akhir akhir ini suka mimpiin!" Ucap Arra keceplosan, aduhhh geblek geblek! Pake bilang suka mimpiin lagi

"Hah mimpiin? Mimpiin Raven maksud lo?"

Tuhkan.. mampus lu Ra! "Ah.. apa.. sapa bilang, ngapain mimpiin raven! Gue tuh tadi salah ngomong gara gara Reza di chat lagi bilang tentang mimpi mimpi gitu!" ucap Arra berbohong

Vera menyipitkan matanya saat melihat reaksi aneh Arra, "Masa?"

"Bodo ah," tukas Arra malas

"Arra? Lo masih gamau crita tentang Raven ke gue? Lo masih betah mendem kenyataan pahit itu semua?" tanya Vera tiba-tiba, sontak Arra terkejut mendengar pertanyaan Vera yang dengan gamblangnya menanyakan hal tersebut

"Gausah bahas itu Ver." ucap Arra dingin. Seharusnya Vera tau jika menanyakan hal tersebut dapat merubah mood sahabatnya

Gantian gue yang goblok kan!!! Siap siap aja di kacangin! Goblok Vera mah ih! Batin Vera

***

Di sisi lain, Raven membentak Sheren yang sedari tadi menariknya memutari koridor sekolahan. Nih cewek maunya apa sih! Risih banget!

"Sheren! Lepasin gue gak, risih tau gak gue daritadi lo tarik tarik!"

"Raven.. gue itu mau buat temen lo- sorry maksud gue, gue itu mau buat MANTAN temen lo itu cemburu, karena gue deket deket sama lo! Darling" ucap Sheren dengan nada yang dibuat buat, dan menekan bagian kata MANTAN.

"Darling darling! Noh darling lo mimi peri."
"Lagian mau lo tarik tarik mau lo apain juga dia gabakalan cemburu, dia itu gaada perasaan sama gue! Udah sana lo pergi! Bacot banget jadi cewek." tukas Raven dingin nan tajam, ia bergegas meninggalkan Sheren sebelum lengannya di tarik oleh Sheren.

Raven mengempaskan tangan Sheren, "Apa lagi huh?"

"Gue tau kalian itu saling suka! Walaupun kalian ga pernah ada hubungan seantero sekolah juga bisa nilai kalo kalian itu saling cinta! Dan gue gaakan biarin lo sama dia baikan lagi. Gak akan pernah! Maka dari itu gue sengaja nyelakain nyo-" ucapan Sheren terpotong karena menyadari dirinya telah sangat teramat salah mengucapkan kata. Saking jengkelnya ia sampai hampir keceplosan! Dasar Sherenia bodoh! Batin Sheren

Raven menyipitkan matanya saat menyimak kalimat kalimat terakhir yang di ucapkan Sheren Nyelakain? Nyelakain siapa? Hah? Batin Raven Bingung

"Nyelakain?" ulang Raven

"Ah.. apaan.. iya emang gue mau nyelakain Arra! Tapi ga sekarang.." ucap Sheren tergugup. Ia tidak ingin rahasia terbesar yang hanya ia dan Arra ketahui terbongkar oleh tokoh utamanya sendiri.

"Bodo amat. Karma nggak buta nggak tuli nggak bisu." tukas Raven tajam lalu bergegas pergi dari Sheren

Dalam hati Sheren menyumpah serapahi dirinya sendiri karena hampir saja keceplosan! Jika saja tadi Sheren keceplosan, mungkin nanti malam ia tidak akan tidur di kasur empuknya lagi. Melainkan tidur di dalam ruangan sempit dengan beralaskan ubin. Miris

Dibalik perdebatan kecil Raven dan Sheren. Arra sedang menguping pembicaraan mereka, dengan pendengaran yang tajam ia dapat mendengarkan semua yang dikatakan Sheren.

Apalagi, ia sangat terkejut saat Sheren keceplosan, dalam hati sesungguhnya ia berdoa agar Sheren keceplosan sungguhan dan mengeluarkan kata kata lanjutan dari tadi.

Sesungguhnya niat Arra bukanlah menguping, ia hanya berniat untuk membeli minuman dingin di kantin tapi tak sengaja ia mendengarkan perdebatan kecil tersebut, karna dirasa nanggung Arra memutuskan untuk mendengarkan semua saja.

Arra tidak suka saat Sheren berkata Arra dan dia saling mencintai. Nyatanya Arra sekarang milik Reza. Ya walaupun kenyataannya Arra mencintai Reza atas dasar rasa kasihan. Namun sama saja jika dia tidak memiliki pacar, toh perasaan cintanya selalu di dahului oleh perasaan benci dan ego-nya. Terkadang memang ke egoisan seseorang selalu mengalahkan rasa cintanya sendiri. Cinta terkadang se-tidak masuk akal itu.

-TBC

Paan sih ga nyambung ceritanya-_-
Dont forget to VoMent❤

AM I WRONG?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang