[7] - Serendipity

38 7 1
                                    

***

"Nay, lu pulang sama gue kan?" ucap cowok itu di depan seorang cewek yang sedang memasukan buku bukunya ke tas

"Iya, yuk Ven." jawab cewek tersebut lalu menggendong tasnya, dan berjalan saling beriringan.

"Mm.. Nay kalo jemput adik gue dulu gimana? Di playground deket Mall biasanya."

"Rara maksud lo? Ya gapapa lah Ven, gue sekalian mau ketemu dia," ucap cewek itu dengan senyum manis yang terukir di bibirnya. Namun tak sedikit pun meluluhkan hati Raven

"Oke,"

Raven menghidupkan mesin motornya lalu mengendarainya menuju playground tempat adiknya berada.

"ABANG!" teriak Rara lalu menghampiri motor Raven.

"Haii,"

Anak kecil itu menyipitkan matanya saat melihat ada cewek lain yang dibonceng kakaknya.

"Kok bukan Kak Arra sih Bang?" tanya Rara polos

"Hai Rara! Kenalin aku Nayya." ucap cewek itu menyejajarkan tingginya dengan Rara. Namun Rara terlihat tak suka dengan Nayya

"Bang Raven ayok pulang! Tapi beli mainan dulu. Beli.. mm.. barbie buat ulang tahun.. Arkha besok." rengek Rara

"Barbie? Arkha cewek ya?"

"Maksud Rara beli barbie buat Rara terus beli kado lagi buat Arkha, hehe." ucap Rara sambil menggaruk tengkuknya

"Yaudah yuk, Rara duduk tengah gapapa ya.. abang lupa tadi ga bawa mobil."

Sesampainya di Mall, Rara segera berlari menarik narik lengan Raven menuju tempat khusus mainan.

"Ven kayaknya gue ke Gramedia aja ya, lo pergi aja nemenin Rara," ucap Nayya

"Iya gapapa ntar gue ch-"

"Banv Raven ayo Bang! Ayoo." rengek Rara sambil menarik narik lengan Raven

"Iya Rara.. Ntar gue chat Nayy."

"Iya Ven. Gue ke atas duluan ya bye, bye Rara." ucap Nayya menuju eskalator meninggalkan Raven dan Rara

"Ihh Bang Raven lama.. ayo Bang!" rengek Rara kesekian kalinya

"Iya Rara, ayo." ucap Raven menggandeng Rara menuju lift lalu memasuki lift tersebut menuju lantai 3

"Lain kali Rara ga boleh sombong sombong gitu sama Kak Nayya." ucap Raven

"Bukan sombong. Kan emang ga boleh deket deket sama orang asing kan? Lagian Abanb kok udah ganti pacar lagi sih.."

Raven hanya berdecak saat menjawab pertanyaan Rara. Lalu pintu lift berdenting dan terbuka otomatis. Menunjukan dua orang yang akan memasuki lift

Betapa tercengangnya Raven dan Rara melihat salah satu dari nya.

"Kak Arra?!" Rara segera menghamburkan pelukannya ke Arra

"Rara! Kak Arra kangen bangeet! Gimana kabarnya?" ucap Arra menyejajarkan tingginya dengan Rara

Namun, Raven sangat tidak suka melihat pemandangan di depannya ini

AM I WRONG?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang