Sohye menyenderkan punggungnya ke kursi belajarnya. Menatap tetesan air hujan yang akhirnya membasahi bumi. Kemudian, ia memejamkan matanya sejenak. Mendengarkan suata hujan yang sudah lama tak ia dengar.
Hujan sudah lama tidak mengguyur kota, walaupun menurut buku pelajarannya, bulan februari masuk salah satu musim penghujan. Tapi ternyata alam berkehendak lain. Alam mematahkan teori tersebut dengn tidak menurunkan hujan lebih dari 2 minggu. Dan hari ini alam berbaik hati menurunkan hujannya, menumbuhkan harapan-harapan baru, dan juga menenangkan hati seorang Sohye dari perasaan-perasaan yang terus berkecamuk dalam beberapa waktu kebelakang.
*
Seorang laki-laki menatap langit dengan tatapan kosong di bawah halte. Karena sudah lama tidak hujan, ia tidak siaga untuk membawa payungnya. Akibatnya ia terjebak di tengah hujan, dan harus meneduh sampai hujan reda.
Wonwoo terdiam. Aroma yang ia kenal baik menyeruak memasuki indra penciumannya. Sejenak ia terngiang sesosok gadis riang yang dulu selalu ada disisinya.
"Woo, kamu tau ga, kalau udah lama ga hujan, terus turun hujan, bakal ada wangi yang aku suka loh"
"Wangi apa emang?"
"Wangi tanah kering yang kesiram hujan"
"Iya tau. tapi, gaada namanya gitu?"
"Ada ada! Wangi itu biasanya disebut
petrichor"
****
halo semuanya! i'm back with a new story!
Ini bakal jadi short story pertama akuu, so voment nya ditunggu!
KAMU SEDANG MEMBACA
petrichor ; Jeon Wonwoo & Kim Sohye
Contopetrichor ; /ˈpɛtrʌɪkɔː/ A pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather. But for some people, this smell can make them remember the saddest day of their life. Ini adalah cerita tentang seorang ga...