Wonwoo tidak habis pikir dengan perilaku gadis di sebelahnya ini. Kenapa, setelah apa yang terjadi berbulan-bulan yang lalu, Sohye masih bersikap biasa saja? Bahkan Sohye mengantarnya pulang karena dia ingat bahwa Wonwoo tidak suka hujan-hujanan.
Wonwoo sesekali menatap Sohye. Untung gadis ini mungil, hingga payung yang tidak terlalu besar ini dapat memuat dua orang. Kemudian Wonwoo menatap air hujan yang masih mengguyur. Sepertinya hujan hari ini adalah hujan yang menghabiskan semua air yg di tampung beberapa minggu kebelakang ketika tidak hujan. Sampai hujan tidak berhenti-henti dan tetap deras.
Tidak ada pembicaraan antara Wonwoo dan Sohye. Tidak ada yang berani memulai. Sebenarnya bohong kalau Wonwoo merasa tidak ada yang ingin dibicarakan. Ada banyak sekali yang ingin diungkapkan. Tapi, sayangnya lidah terasa beku ketika berhadapan dengan Sohye. Wonwoo merasa menjadi pengecut dihadapan Sohye. Hingga akhirnya tanpa terasa, dalam diam, mereka sampai di depan teras rumah Wonwoo.
"Woo, udah sampe. Masuk gih, aku mau langsung pulang" pamit Sohye sambil tersenyum. Wonwoo tidak menjawab, hanya menatap mata Sohye dalam.
"Woo??"
"Sohye, aku kangen sama kamu. Boleh kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
petrichor ; Jeon Wonwoo & Kim Sohye
Short Storypetrichor ; /ˈpɛtrʌɪkɔː/ A pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather. But for some people, this smell can make them remember the saddest day of their life. Ini adalah cerita tentang seorang ga...