"Yang udah ga marah, jangan cemberut aja"
Goda Wonwoo. Sohye hanya tersenyum kecil."Aku pulang ya Woo?"
"Dianterin ya? Gantian"
****
Masih ada rasa canggung di antara mereka. Entah karna pengakuan dari Wonwoo, atau karna apa, mobil terasa hening sekarang. Hanya terdengar lagu-lagu yang mengalun dari radio. Akhirnya, merasa jenuh dengan kesunyian, Wonwoo membuka suaranya.
"Kamu masih suka main hujan?" Sohye menoleh menatap Wonwoo.
"Aku masih suka hujan, tapi udah gapernah main hujan."
"Kenapa? Dulu tiap hujan kamu langsung keluar"
"Soalnya, aku punya janji ke seseorang buat ga lagi main hujan" Wonwoo terdiam. Ia ingat bahwa Sohye pernah berjanji untuk tidak lagi bermain hujan karna ia khawatir Sohye akan sakit. Tapi, mereka sudah tidak bersama lagi. Apa Sohye masih menepati janji itu? Atau Sohye berjanji kepada orang lain?
"Janji ke siapa?"
"Kamu. Hehehe" Sohye hanya tertawa kecil. Sohye malu sebenarnya, tapi iapun tidak bisa berbohong.
"Kok masih di tepatin aja?"
"Gapapa, sekali janji bakal tetep jadi janji" Wonwoo dan Sohye diam setelah percakapan kecil tadi. Sibuk dengan fikirannya masing-masing. Tanpa disadari, mereka saling memikirkan. Sohye memikirkan Wonwoo, dan Wonwoo pun memikirkan Sohye.
Hingga tanpa terasa sampailah mobil di depan rumah Sohye.
"Makasih banyak Wonwoo. padahal gausah repot-repot nganterin ke rumah" Sohye tersenyum manis. Sohye hendak membuka pintu, tapi terhenti oleh pergerakan Wonwoo yang menahan tangannya. Sohye reflek menatap Wonwoo yang sedang menatap matanya serius.
"Sohye, kita bisa bareng lagi ga? Aku bener-bener kangen kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
petrichor ; Jeon Wonwoo & Kim Sohye
Contopetrichor ; /ˈpɛtrʌɪkɔː/ A pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather. But for some people, this smell can make them remember the saddest day of their life. Ini adalah cerita tentang seorang ga...