Wonwoo dan Sohye saling bertatapan. Tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun. Mereka bagaikan terhipnotis. Hanya ada suara hujan diantara mereka. Dibalik kesunyian tersebut, tesimpan beribu-ribu kata yang ingin diucapkan. Perasaan yang tersimpan ingin segera menyeruak menunjukan diri. Tapi, baik Wonwoo ataupun Sohye menyembunyikan perasaan itu dengan baik.
Sohye terkesiap, ia melepaskan tatapan nya dari mata Wonnwo dan menyadari bahwa Wonwoo tidak memakai payung, sehingga sekujur tubuhnya basah. Sohye mendesah pelan, kemudian ia melindungi Wonwoo di bawah payungnya dan Sohye menarik tangan Wonwoo untuk kembali menuju halte.
"Persaan kamu yang katanya gasuka hujan-hujanan. Kenapa sekarang jadi hujan-hujanan?" Tanya Sohye ketika sampai dihalte. Wonwoo tidak menjawab. Ia terlalu takjub dengan perilaku Sohye kepadanya. Ia berfikir bahwa gadis ini akan pergi meninggalkannya. Bukannya memayunginya dan menemaninya berteduh.
"Woo, jangan ngelamun. Nih jaket aku, pake aja dulu. Aku pake sweater kok" Sohye meletakkan jaketnya di pangkuan Wonwoo.
"Emang muat ya?"
"Pake aja gausah banyak protes" Sohye mengalihkan pandangannya ke arah jalan. Wonwoo menatap gadis itu dalam diam. Memperhatikan bahwa gadis itu tidak berubah, tetap polos seperti dulu. Meskipun kantung matanya bertambah besar karena lelah. Gadis itu tetap cantik sama seperti apa yang ia selalu ingat.
Gadis itu masih sama. Dan tidak berubah sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
petrichor ; Jeon Wonwoo & Kim Sohye
Short Storypetrichor ; /ˈpɛtrʌɪkɔː/ A pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather. But for some people, this smell can make them remember the saddest day of their life. Ini adalah cerita tentang seorang ga...