3. Jimin - Dream

190 25 31
                                    

"Dance mu sudah lumayan. Suaramu bagus sebenarnya, tapi kau tidak ingin mengeluarkannya. Jadi kuharap kedepannya jika kau tidak ingin dieliminasi keluarkan suaramu itu. Mengerti?" Hyosun menganggukan kepalanya mengerti.

Dia pamit untuk beristirahat disekitar taman dekat gedung Big Hit Entertaiment --tempatnya menjalani training. Dia duduk disalah satu bangku taman, pikirannya kembali pada kata kata sang pelatih vokal. Sebenarnya ia ingin sekali mengeluarkan suaranya seperti saat pertama kali audisi. Tapi nyali nya selalu menciut mengingat bahwa banyak saingannya yang memiliki suara merdu yang sangat indah.

"Hahhh.. Bagaimana ini? Bagaimana jika aku dieliminasi? Aku sangat frustasi!" Umpatnya. Untung disana sedang sepi jadi dia tidak perlu malu untuk terus mengumpat.

° ° ° °

"Jimin! Jangan terus bermain main! Serius lah, lihat yang lain! Kau sedang memikirkan apa sebenarnya hah?!" Tegur pelatih dance Big Hit Ent pada laki laki yang memiliki tubuh pendek salah satu member Boy Group yang sangat dikenal dunia BTS.

"Maaf Hyung, aku akan berlatih dengan serius se--" "Ah tidak. Kau istirahat saja, tidak akan benar jika kau memikirkan hal hal lain. Besok saja kau berlatih." Potong pelatih itu. Semua member mengangguk setuju. Jimin pun akhirnya memutuskan untuk keluar ruangan.

Dia berjalam keluar gedung Big Hit, menuju taman dekat situ. "Apa yang harus kulakukan?" Gumamnya. Hingga dia melihat seorang gadis lewat dengan gitar di punggung nya. Gadis itu memasuki gedut Big Hit.

"Apa dia salah satu trainee?" Batinnya. Matanya menatap punggung gadis itu yang menghilang.

Dia akhirnya mengikuti langkah gadis itu, tapi nihil. Saat dia memasuki gedung, tidak ada satu orang pun di lobi. Dia menghela nafas, dan kembali melanjutkan jalannya. Entah kenapa dia ingin sekali ke ruang vokal. Saat hendak membuka pintu ruangan itu, aktifitasnya terhenti karna telinganya mendengar bunyi petikan gitar.

Dia membukan pintu itu perlahan, dia melihat gadis itu sedang memunggunginya dengan gitar dalam pangkuannya. Setelah itu dia tidak melihat pergerakan gadis itu bahkan dia tidak mendengar suara petikan gitar lagi.

Beberapa menit kemudian masih sama. Sekarang gadis itu tengah memainkan ponselnya, Jimin segera pergi dari situ karna percuma dia hanya mendapatkan punggung gadis itu.

° ° ° °

Karna terlalu asik dalam dunia games Jimin sampai lupa kalau saat ini sudah jam 11 malam.

"Ahh.. Sepertinya di dorm para member sudah tidur" Gumamnya sembari berjalan di koridor yang sepi.

There's nothing like us

There's nothing like you and me

Together trough the storm

Kakinya berhenti mendengar suara perempuan yang sedang menyanyikan lagu milik Justin Bieber - Nothing Like Us. Saat membuka pintu ruangan tersebut, betapa kagetnya kedua orang itu.

"Ap-apa yang kau lakukan? Apa kau mendengarku bernyanyi?" Jimin hanya bisa terdiam tanpa menjawabnya. "Jawab aku!" Bentak gadis itu.

"Emm.. Ya aku mendengar sedikit karna aku baru melewati ruangan ini. Tapi sungguh suaramu itu sangat bagus!" Puji Jimin, dia tidak menyadari bahwa si gadis itu sudah memerah layaknya tomat.

"Siapa namamu?" Tanya Jimin melangkahkan kakinya masuk, "Aku Kim Hyosun. Aku tau kau Jimin BTS kan?" Jimin tersenyum menganggukan kepalanya.

"Oh iya, kenapa kau berlatih tengah malam seperti ini? Kau tidak takut sendirian?" Hyosun menggelengkan kepalanya dia kembali duduk dan di ikuti Jimin yang sekarang berada di hadapannya.

BTS OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang