Rasa sakit terus menggerogoti tubuhku terus menerus. Tidak hanya tubuhku namun batinku pun ikut merasakannya. Hari ini adalah hari jadi pernikahan kami yang ke 2 tahun, namun nampaknya masih sama saja seperti tahun sebelumnya. Tidak ada perayaan, tidak ada ucapan selamat, tidak ada acara makan malam romantis seperti di cerita cerita kebanyakan. Hanya ada aku yang diam di depan pintu menunggu kepulangannya setiap hari. Meski hasilnya selalu sama --Mengecewakan.
Dia nampaknya tidak akan pulang lagi hari ini. Kuhela nafas sembari melihat arloji yang sudah menunjukan pukul 9. Kuputuskan untuk memasuki rumah kami. Mataku terarah pada kue yang sudah ku buat dengan seluruh perasaanku.
Bohong jika aku tidak mencintainya. Aku bahkan sangat mencintainya. Siapa yang tidak akan jatuh pada lelaki tampan yang memiliki kulit putih seperti salju, senyum yang sangat manis seperti gula? Tentu setiap wanita yang melihatnya akan jatuh cinta padanya. Begitu pula aku yang sudah mengenalnya sejak kelas 1 SMP.
Kuletakan kue di dalam kulkas berharap suamiku pulang hari ini. Mencicipi kue buatanku meski hanya satu suapan.
"Semoga kau mengingat hari jadi kita Yoongi"
• • • •
"Aku belum bisa percaya kau sudah menikah lagi. Kau tau, kurasa kau belum melupakan istri pertamamu." Lelaki yang dimaksud hanya mendengus mendengar ocehan temannya. Kini dia sedang berada di salah satu bar terkenal di kawasan Gangnam. "Aku bahkan sudah lupa pada istri pertamaku."
Seokjin--temannya hanya tertawa keras mendengar penuturan Yoongi. "Kau bilang lupa? Oh Tuhan.. Kau lucu sekali Min Yoongi. Aku bahkan masih ingat bagaimana dulu kau mengejar cintanya, memohon padaku agar aku bisa mengenalkanmu padanya! Kau lupa akan hal itu sobat?"
"Kau masih ingat? Ck.. Ternyata pikiranmu masih bagus yah" Yoongi hanya mendecak sembari memainkan gelas yang berisi wine itu. Pikirannya tertuju pada sesosok wanita yang kini menjadi istrinya 'Kim Jina'. "Memikirkan apa huh? Istrimu? Atau mantan istri?" Ucap Seokjin menekankan kata 'mantan' di ucapannya.
"Bisakah kau tidak membawa mereka saat kita sedang disini? Kau merusak moodku asalkau tau!" Yoongi segera berdiri dari duduknya. Moodnya hancur seketika.
"Hei aku hanya bercanda bung. Kau ini sensi sekali sih. Ckck.. Pantas saja hanya istrimu yang sekarang yang tahan padamu" Langkah Yoongi terhenti saat Seokjin berkata seperti itu. Dia sudah mengepalkan tangannya. Tapi emosinya tiba tiba hilang saat wajah istrinya terlintas di pikirannya.
Betapa cantik Jina saat tersenyum manis padanya di hari pernikahannya 2 tahun yang lalu.
Memori itu kini terputar di kepalanya. Dimana hari pertama dia bertemu dengan Jina dan istri pertamanya.
Flashback
"Min Yoongi kau di panggil ke ruang guru sekarang" Teriak Sungjae si ketua kelas. Yoongi hanya mengangguk dan segera menutup bukunya. "Mau ditemani?" Tawar teman sebangkunya Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Oneshoot
Historia Corta"Love is patient, love is kind, and what our loves express is true. No amount of tragedy can tear, or break the love I have for you."