8. Yoongi - Fine pt 2

118 17 8
                                    

Suara langkah yang terdengar di tengah kesunyian malam hari. Langkah itu membawanya ke dalam rumah minimalis yang sudah ditinggalinya beberapa tahun ini bersama sang istri.

Saat dia memasukan kunci kedalam tempatnya ada perasaan tidak enak dalam hatinya. Ini adalah hari jadi pernikahannya, tapi mengucapkan selamat saja tidak apalagi merayakan. Dia ingin seperti pasangan kebanyakan yang merayakan hari jadi pernikahan bersama sama. Namun harapan nya pupus jika mengingat tujuannya menikahi gadis itu.

Saat memasuki rumah yang pertama terlihat adalah kegelapan, tidak memiliki niat menyalakan lampu langkahnya membawanya ke dapur. Tangannya terjulur membuka kulkas dan dia melihat kue yang sangat cantik.

"Apa Jina yang membuatnya?" Dia mengedarkan pandangan keseluruh sudut kue itu. Sangat cantik pikirnya.

"Yoongi, kau sudah pulang?" Yoongi terlonjak saat Jina tiba tiba sudah memasuki dapur. Jina tersenyum pada suaminya dan segera mendekatinya.

"Aku membuat kue itu khusus untuk mu. Apa kau mau mencicipinya?" Yoongi hanya mengangguk dan istriny langsung memotong kue menjadi potongan kecil dan segera menyodorkan mangkuk berisi kue itu.

Yoongi hanya makan dalam diam, Jina pun sama. Entah apa yang dipikirkan mereka. Yang pasti kesunyian sedang melanda dapur itu. "Aku sudah selesai. Selamat malam" Ujar Yoongi setelah menghabiskan satu potong kue dan segera meninggalkan Jina.

Jina hanya bisa diam menatap kue nya yang hanya terambil sedikit. "Kenapa kau masih belum bisa menerimaku?"

Flasback

Rayoung memasuki kelasnya dengan perasaan senang yang amat mendalam. Entahlah sejak kemarin senyum tidak luntur dari bibirnya.

"Jadi.. Ada yang senang nih" "Ya Tuhan. Ish kau ini mengagetkanku saja!" Jina hanya nyengir(?).

"Kau sudah berpacaran dengan Yoongi?" Tiba tiba wajah Rayoung memerah. "Emm.. Belum sih tapi Yoongi bilang dia ingin serius denganku, jadi kami hanya teman dekat sekarang. Oh iya, aku menyuruh Yoongi agar dia mengenalmu juga." Ekspresi Jina langsung berubah menjadi panik.

"Ah tidak usah! Aku tidak mau mengenal Yoongi. Bukan maksudnya aku tid--" "Ayolah aku hanya ingin dia kenal sahabat dekatku. Itu saja" Jina tidak bisa berkata kata lagi. Tatapan tulus serta senyum manis milik Rayoung benar benar membuatnya tidak tega menolak permintaan temannya itu.

• • • •

"Permisi, apa kau yang bernama Jina?" Jina terlonjak kaget saat melihat Yoongi berbicara padanya. "I-iya.. Aku Jina. Memangnya kenapa?" Yoongi tersenyum senang dia mendudukan dirinya dihadapan Jina yang masih menetralkan detak jantungnya.

"Begini. Aku ingin mengenal Rayoung lebih. Jadi aku ingin menanyakan apa saja yang disukai Rayoung, yang dibencinya dan yang lain. Apapun yang menyangkut tentang Rayoung, aku ingin mengetahuinya" Jina menundukan kepalanya mencoba tersenyum meski hatinya sakit.

"Apa yang ingin kau ketahui terlebih dahulu?" Yoongi akhirnya bertanya tanya seputar hidup Rayoung. Bahkan percakapan mereka berlangsung lama sampai mereka tidak sadar bahwa Rayoung tersenyum menatap mereka berdua. Entah senyum apa yang dia tunjukan namun setelahnya dia meninggalkan kantin tersebut.

"Terimakasih untuk informasinya Jina, do'akan aku agar bisa bersama dengan sahabatmu yaa" Jina mengangguk.

"Aku ingin bertanya padamu Yoongi, apa kau mencintai Rayoung?" Yoongi terdiam saat mendengar pertanyaan dari Jina yang membuat nya kebingungan.

"Tentu saja aku mencintainya" Kali ini Jina yang terdiam. Meski berbicara dengan Yoongi adalah hal yang sangat diinginkannya tapi jika membahas hal seperti ini justru membuat hatinya sangat sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BTS OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang