SENYUMANMU

3.8K 165 13
                                    

Lantunan adzan kini sedang berkumandang, mendahului sinar mentari.

Ku buka mata ini kulirik kearah samping dan apa yang terjadi aku terkejut saat melihat disamping ku tak ada ka hafidz.

"Kamu sudah bangun zah? " ku menoleh kearah sumber suara itu. Kulihat sosok laki laki yang sudah rapi dengan baju koko dan sarungnya untuk menunaikan sholat subuh.

"Kamu ambil wudhu sana zah, kita solat subuh berjama'ah" seru ka hafidz.

Setelah aku membersihkan diri dan berwudhu. Aku dan ka hafidz langsung sholat subuh berjama'ah.

"Assalamualaikum warohmatullah" ucap ka hafidz diiring gerakan terakhir solat yaitu salam dan diikuti dengan aku dibelakangnya. Ku cium tangan nya sebagai wujud ketaatanku kepada suamiku.

¤¤

Aku sangat bersyukur telah memiliki seseorang yang sangat menuntunku kedalam jalanmu Yarob. Laki-laki yang amat baik nan sholeh yang sangat mencintaiku.

3 bulan sudah aku dan ka hafidz mengarungi bahtera rumah tangga. Tapi kami belum dikaruniai seorang anak, mungkin allah belum percaya kepadaku dan mungkin umurku yang masih 19 tahun.

"Ka hari ini aku ingin kerumah ibu ya, aku sangat rindu kepadanya" pintaku kepada ka hafidz.

Alhamdulilah kami sudah membeli rumah sendiri walau tidak besar tapi kami bersyukur allah memberi rezeki kepada kami.

"Kakak antar yaa sayang, sekalian kakak kekantor kan rumah ibu searah dengan kantor kakak". Ucap ka hafidz.

"Ya sudah kalau begitu, kita sarapan dulu yuk ka, aku udah buatin sarapan dibawah" ucapku.

Setelah selesai sarapan aku dan ka hafidz bergegas pergi menaiki mobil. Aku melihat keramaian ibu kota dipagi hari ternyata melebihi pasar swalayan macet disana sini.

"Ka" aku memanggilnya.

"Iya zah, ada apa?" Tanya ka hafidz.

"Lihat deh anak kecil itu lucu sekali" menunjuk kearah balitan yang sedang memegangi balon diserbang jalan.

Seakan tau perasaan istrinya  yang menginginkan seorang momongan.

"Nanti sore kita kedokter helma ya sayang nanti kamu kakak jemput dirumah ibu dan kita langsung kerumah sakit" Ucapnya.

"Loh untuk apa ka?" Tanyaku.

"Kita udah 3 bulan menikah zah, jadi kita mau konsultasi saja kepada dokter helma" ucap ka hafidz.

Tak terasa kini telah sampai didepan rumah ibu.

"Yaudah zah hati-hati sayang" ucap ka hafidz sambil mengecup keningku. Dan aku mencium tangannya.

"Kakak juga hati-hati" ucapku.

"Jangan lupa yaa nanti sore zah" ucapnya mengingatkanku.

Kulangkahkan kaki menuju pintu rumah ibuku.

Assalamualaikum tok..tok..tok
Ku ketekuk pintu rumah ibu.

"Waalaikumsalam" terdengar jawaban dari salamku ya tentu itu ibu.

"Zahra !!!  ibu rindu nak" peluknya begitu erat. Maklum saja aku san ibu sangat lah dekat ibu teman curhat terbaikku. Ditambah aku ini anak satu-satunya. Sebenarnya masih berat untuk meninggalkan ayah & ibu tetapi sudah kewajibanku untuk mengikuti suamiku.

"Zahra juga rindu ibu, ibu jahat tidak pernah main kerumah " ucapku sambil mengusap air mata.

"Ibu dan ayah belum sempat zah, kemarin ibu dan ayah baru pulang dari bandung, karena ada tugas kantor yang harus ayah selesaikan"ucap ibu.

"Sekarang ayah mana bu?" Tanyaku sambil berjalan menuju dapur.

"Ayah sedang kebekasi, untuk menghadiri dr.zakir naik, kamu tahu sendiri kan zah kalau ayahmu pengagum dr.zakir naik hehehe" ucap ibu yang membuatku tertawa.

"Yah queen nya ayah sendirian dong " ledekku kepada ibu.

Yaa beginilah kalau seorang anak sudah bertemu dengan ibunya.

Terima kasih readers sudah mau baca cerita ini^,^
Jangan lupa vote & comment yaa

MenunggumuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang