ENAM

5.7K 273 5
                                    

@pulang sekolah

Assalamualaikum bu , zahra pulang ". Panggilku sambil membuka pintu rumah ku

"Waalaikumsalam, kamu makan dulu gih tapi ganti baju dulu sana ". Suruh ibu

"Siap bu boss ". Aku langsung menaiki tangga

"Baju kotornya jangan lupa ditaro ditempatnya!!". Teriak ibu

Huu ibu sangat bawel yaa tapi zahra sayang ibu ko.

Setelah selesai menggati pakaian ku aku langsung turun kebawah untuk makan siang

"Nih zah piringnya". Kata ibu

"Oh iya zah, malem ada acara ga ? Soalnya temen ayah ada yang mau dateng ". Lanjut ibu

"Engga bu , emang siapa temen ayah ?". Tanyaku

"Itu loh kamu tau kan om trisno ? Nah dia mau kesini ". Jawab ibu

"Ohh". Mulutku membentuk huruf O

#malam

Aku sedang menonton tv dikamar dengan posisi berbaring disofa yang ada didepan tv.

"Zahra om trisno udah dateng , ayo turun nak ". Ajak ibu

"iyaa bu tunggu zahra matiin tv dulu ". kataku

Tak lama aku turun dan langsung keruang tamu

"Malem om ". Ucapku

Aku melirik seseorang yang disamping om trisno. Ko kaya kenal ya? Jelas kenal zahra orang itu ka hafiz

"Loh ka hafiz ?". Kagetku

"Rupanya kalian sudah saling kenal ". Ucap om trisno

Aku melirik ayah dan ibu yang sedang tersenyum. Uhh ibu ayahh awass yaa kalo macem macem -___

"Iya pah,zahra ade kelas hafiz". Ucap ka

"Ini loh zah ka hafiz itu penghafal al-quran ". Ucap ayah

Terus apa hubungannya dengan aku ayah ?

"Ohh ya , subhanallah ". Kataku

Ko aku mulai merasa gaenak hati yaa

"Gini loh zah, sebenernya kedatangan om sutrisno dan nak hafiz itu mau menyampaikan niat baiknya untuk men ta'aruf kan putri ayah ini ". Ucap ayah yang membuat aku kaget bukan main, loh orang aku baru berumur 15 tahun ko udah dijodohin si yahh.

"Tapi kan yah,aku masih umur 15 tahun dan masih duduk dibangku sma kelas 1 , masih banyak yang perlu aku gapai ". Jelasku

"Kamu jang kaget dulu zah,ayah dan ibu tau itu , tapi yang ayah maksud itu bukan perjodohan yang langsung menikah. Ayah ingin kalau kamu sudah lulus kuliah nanti atau kamu sudah siap dan nak hafiz sudah menyelesaikan kuliah nya baru ayah,ibu, om sutrisno ingin melihat kalian berdua menjadi muhrim ". Jelas ayah

Kahafiz hanya diam dan tak mengelak apapun ucapan ayah dan om sutrisno. Aku yakin pasti dia juga ada rasa tak menerima dengan keputusan orang tua kami. Tapi aku lihat ka hafiz orang yang patuh pada orang tuanya.

"Iya nak zahra , om ingin melihat kalian berdua menjadi pendamping, kami kan sudah tua ya ton". Ucap om sutrisno kepada ayah

"Iya itu betul, kalo namanya umur kan gak ada yang tau ". Ujar ayah

"Gimana nak hafiz?". Tanya ayah kepada ka hafiz

"Kalo saya , tidak ingin mengecewakan ayah saya om". Ucap ka hafiz yang memiliki arti bahwa ia setuju

Semua mata tertuju pada ku . Dan aku hanya bisa diam menundukan kepala, apa daya jika aku menolak pasti juga akan sia sia

"Ya sudah ton saya pamit pulang dulu kalau begitu". Pamit om sutrisno

"Yasudah hati hati tris & nak hafiz". Ucap ayah kepada om sutrisno dan ka hafiz.

Setelah ayah menutup pintu gerbang. Aku langsung naik kekamar. Aku merasa bahwa ini hanya mimpi. Tapi kalau aku berpikir lagi ini adalah takdir allah , tapi ini belum tentu jadi kenyataan karna tak ada satu pun orang yang mengetahui rencana allah.

Ceklek

Ku menoleh kearah sumber suara itu. Dan ku lihat ibu sedang berdiri didepan pintu kamarku.

"Ibu tahu nak bahwa ini terlalu cepat untuk kamu ". Ucap ibu sambil mengerus pucuk kepala ku

"Tapi ingat nak ridha allah adalah ridha orang tua, insyallah kalau ini terbaik untuk kamu maka allah telah menunjukan yang terbaik untuk kamu sayang". Lanjut ibu
Dan aku masih diam dipelukan ibu

"Yaudah kamu jangan pikirin hal ini, yang kamu pikirin sekarang kamu harus belajar biar bisa gapai cita cita kamu nak, ibu selalu doain yang terbaik untuk kamu". Ucap ibu dan mencium pucuk kepalaku








Hai readers terima kasih sudah mau membaca cerita absrud ini ^,^
Mohon bantu vote & coment yaa







MenunggumuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang