e

5 1 0
                                    

"y/n can we stay in here for 2 weeks?" Tanya ashton sedangkan yang lain dikamar, tidak mau keluar.

Apa 2 minggu? kenapa ga seminggu aja coba? repotkan jadinya adik maz

"of course you can't just for 5 days, then you guys must get out from my house!" ucapku garang pada bule ini.

"GUYS PLAN B!" teriak ashton membuat 3 bule lainnya datang dan langsung berlutut padaku kek belum bayar uang kosan setahun

"y/n please we will pay it"

Wehh lumayan duitt lumayan jajan

Aku pura pura sedikit bimbang bimbang seperti telor mengambang, lalu aku mengangguk membuat 4 bule ini joget joget ditengah pasar, sampai calum hampir ditabrak truk pasir tapi ga jadi karna om tukang pasirnya ternyata jago ngeles kek bajai.

Sekali lagi calum

Nyawamu terselamatkan nak

Akhirnya calum pun jera main main dipasar dan berakhir mewek sambil nangis bombay didalam kamar tapi untung ga sambil garuk aspal karena nanti ia akan luka dan bukannya dapat uang zazan malah uangku akan terkuras.

Baguslah calum jedotkanlah kepalamu ke tembok biar kau amnesia dan kukawini kau.

"y/n because we will pay you, you need to say yes for whatever we want"

Teserah dah yang penting duit ditangan

"okay" jawabku yang membuat bule bule ini berselebrasi goyang dumang tanpa calum yang masih mewek

"y/n please go with us to berastagi" ucap ashton seenak jidatnya setelah ku yakini mereka baru browsing pake komputer abangku dikamar,ingin sekali aku menjedotkan jidatnya kedinding lalu tak akan memgingatku lagi selama lamanya tapi kuurungkan niatku karena para bule biadab ini memasang wajah puppy facenya dan aku bisa tumpur karna sudah membayari bocah bocah idiot ini dari kemarin, pecel lelenya juga belum dimakan si jambu aer udah masuk rumah sakit aja.

"what?! we can't go to there". mengingat gunung sedang meletus aku tak mau mati sia sia disana dan tidak menikah dengan jen malik karna bule sinting yang sudah tidak waras.

"please y/n we want to get refreshing in here" luke berkata sambil wajah nangis yang benar benar imut aku pun tak tega.

Aku tak terlalu tolol pergi ke berastagi hanya karna wajah luke yang sesak berak, ya aku akan mengajak mereka keparapat, danau toba mungkin lebih menyenangkan dari pada memetik stroberi dan mati karna abu vulkanik yang tebal.

"okay" ucapku "but we will go to parapat not berastagi it's too dangerous"

3 bule ini hanya ngangguk nyapnyap tanpa calum yang menangis solo sesegukan dikamar.

"prepare your bag, we gonna go to there tomorrow morning"

luke dkk pun kocar kacir kekamar menyiapkan barang barang keperluan mereka besok.

aku hanya meraih ponselku mengabari ashley apa dia ingin ikut berlibur dengan ku atau tidak jadi kutelepon ke ponselnya

Diangkat

"halo?"

"jangankan denger suaramu, dengar kamu kentut aja aku senang"

Masyaalah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

two brainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang