1. Nyaman

18K 600 72
                                    


***

"Le-lepaskan!"

Meronta kuat ingin dilepas. Gadis dengan surai indigo kelam itu tampak ketakutan kala tangannya ditarik paksa yang diyakini pasti menuju mobil.

"Maaf, kau membuatku tidak punya pilihan." ucap sosok jangkung berkulit putih tersebut. Meski wajahnya datar, namun tampak api amarah menjarah tiap inchi wajahnya.

"Kumohon lepaskan aku... Kumohon Sasuke-san..." tetap berontak semakin kuat, ia sudah tak tau lagi harus berbuat apa, pasalnya tenaga pria bernama lengkap Uchiha Sasuke itu jauh lebih kuat kebanding dirinya yang seorang wanita.

Sasuke tak menggubris, tatapannya mengarah tepat pada mobil sport hitam diseberang sana tak jauh dari pandangan. Lantas semakin cepat dan mengerat cengkraman pada lengan sosok gadis yang kini sudah menganak sungaikan air matanya.

Mendadak langkahnya terhenti. Kepalanya menoleh kebelakang  dan dapat dilihat kelereng lavender gadis tersebut sudah sangat basah.

"Kau yang memulai. Waktu kita masih 2 jam, dan kau selalu mencari alasan untuk menghindariku, sebenarnya apa yang terjadi? Perlu kuberitahu pada ayahmu?" ucapnya mengancam yang sama sekali tak digubris gadis tersebut.

Seolah tuli, Gadis bermarga Hyuga itu masih menangis sesegukan merasa menjadi gadis lemah seperti sekarang. Memang benar apa yang dikatakan Sasuke, waktu berkencan mereka masih 2 jam dari 4 jam perjanjian, dan ia yakin pria dengan surai kelam hampir sama dengannya itu marah karena hal itu.

"Lepaskan kumohon... Aku ti-tidak suka dipaksa, kenapa Sasuke-san memaksaku?"

Sasuke mendecih mendengarnya. Sudah tiga kali ini kencannya dengan Hinata selalu seperti ini, dan kali ini ia tak akan menuruti kemauan gadis itu untuk pulang dan membatalkan makan malam ini.

"Bagaimana jika aku menolak?"

Menatap pria yang masih mencengkram tangannya memohon. Hinata mencoba berharap agar Sasuke mau menurutinya untuk pulang. Karena ia selalu tak nyaman dengan sikap pria itu yang dingin dan pemaksa.

"Tidak seperti sebelum-sebelumnya. Kali ini tidak akan kubuarkan kau mencari alasan untuk menghindari—"

"Lepaskan dia!"

Sasuke menoleh cepat, tak luput juga Hinata mengikuti arah pandang pria Uchiha tersebut. Dan mata mereka melebar melihat siap gerangan pemotong suara tersebut.

"Tidak akan!" tolaknya menekan.

"Uzumaki-kun, tolong aku..."

Pria yang dipanggil Uzumaki-kun itu beralih pada gadis yang memohon. Dapat dengan jelas netra sebiru samudera itu mendapati basahan air mata pada pipi pulam tersebut.

"Jadi begini rupanya? Waktu privasi untuk berkencan dengan Hinata kau gunakan untuk memaksa dan membuatnya menangis. Aku sungguh terkesan, Uchiha..."

Sasuke diam dengan kilatan amarah membuncah. Belum selesai masalahnya dengan Hinata, kini muncul penghadang yang selalu membuatnya murka.

"Minggirlah!! Aku—"

Ucapannya terhenti karena merasakan cengkramannya terlepas paksa yang tadinya tanpa sadar mulai mengendur.

Response TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang