2. Hari Pertama, Minggu Terakhir

7.8K 435 42
                                    


***

Pikirnnya terus berkutat. Ada rasa sesal menyendiri membuat satu-satunya putri dari dua keturunan yang ia punya harus merasa bimbang akan pilihannya.

Tak bisa dipungkiri, 5 pria yang ia ajukan sebagai pendamping hidup putrinya memanglah tergolong pria sukses dan semuanya melajang berbagai usia.

Saat itu sempat terpikir olehnya jika usia 25 tahun memang sudah waktunya bahkan lumayan terlambat untuk menikah bagi seorang perempuan. Hingga ia mengambil keputusan semacam sayembara atau lebih tepatnya berawal dari perjodohan ganda untuk merebut hati sang putri dari berbagai pria berbeda marga.

Salah satunya sosok pria keturunan Otsutsuki yang ia tau salah satu teman Senior High School dari putri tercintanya. Pria yang memiliki surai perak cerah itu cukup meyakinkan, bahkan dialah satu-satunya kandidat yang melamar langsung padanya.

Satu lagi pria keturunan Uchiha yang begitu gemerlang dalam mengambil alih perusahaan dari orangtuanya yang sempat terpuruk dan kembali berjaya semenjak perpindah tangan pada Sasuke Uchiha dua tahun terakhir ini. Dan pria itu juga sudah lama mengenal sang putri, lebih tepatnya semenjak lelaki dua tahun lebih tua dari putrinya itu menjadi kakak kelas.

Semua pria termasuk tiga lainnya selain Uchiha Sasuke dan Otsutsuki Toneri sudah tidak bisa lagi diragukan. Tentunya ia akan menyerahkan keputusan sepenuhnya pada sang putri setelah satu bulan memberi privasi untuk kelima pria tersebut untuk berkencan atau makan malam dalam kurun waktu satu kali seminggu, namun 5 kali untuk putrinya, Hyuga Hinata.

Yahtidak bisa dipungkiri, itu memang terkesan egois dan terlalu berlebihan, namun ada alasan tersendiri. Semua orangtua termasuk dirinya memang ingin memberi yang terbaik untuk anak mereka termasuk pendamping hidup yang dimulai dari janji suci diatas altar.

Dari semua pria yang ia pandang, hanya satu yang tidak begitu mencolok atau bahkan seperti tak berminat. Clan Uzumaki dari keturunan dokter berkelas seperti Uzumaki Kushina itu terlihat berbeda dari yang lain. Dari sisi pandangnya, lelaki dengan surai kuning mencolok itu tidak pernah ia mendapati pria itu berinteraksi lebih dengan sang putri, hanya bercakap biasa namun sangat sulit dibaca raut wajahnya. Namun lebih dari itu, ia sebagai ayah dari Hinata akhir-akhir ini selalu melihat aneh gelagat putrinya yang berbeda pada pria Uzumaki itu.

Dari dulu hingga sekarang ia tentu tau bagaimana perwatakan Hinata dan sikapnya. Putrinya itu dikenal gadis pendiam dominan pemalu tapi lebih ekspresif dari Hyuga lainnya. Sangat sopan dan tidak pernah membangkang, sifat lemah lembut dan empati luar biasa mematen yang membuatnya teringat akan mendiang sang istri. Sungguh, Hinata sangat mirip dengan sang istri dari segi kelembutan namun berbeda dari sikap isterinya yang bukan wanita pendiam.

Naruto Uzumaki-pria yang sejak 5 tahun sudah menjadi pemimpin dari Uzumaki Corporation itu sudah sangat layak untuk menjadi seorang kepala keluarga. Ia sebagai ayah dari putrinya sudah tau perihal siapa Uzumaki Naruto. Pria dengan berjuta bakat yang menurun dari ayahnya itu cukup meyakinkan dari segi materi, tapi ia sedikit ragu dari segi keseriusan pada putrinya.

Memang ini bukan kehendak Naruto sendiri, tapi berawal dari Kushina Uzumaki yang begitu menginginkan Hinata menjadi menantu sekaligus pendamping putra semata wayangnya. Hingga Hashi Hyuga turut serta memberi Naruto kesempatan untuk lebih dekat dengan Hinata.

Ia cukup gelisah akhir-akhir ini. Memikirkan putrinya yang selama ini penurut dan tentunya sangat sempurna untuk dijadikan sosok isteri, membuatnya terasa berat hati jika melepas begitu saja dan berakhir kurang tepat.

Response TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang