8

107 9 1
                                    


Sudah sekitar 5 menit Arga dan Arsa hanya saling diam di dalam mobil, tak ada yang memulai berbicara antar sesama, dan itu membuat Arsa risih dengan keadaanya, dan Arga yang masih fokus menyetir.

"Ehh ga ? Lo laper gak ?" tanya Arsa.

Arga menaikkan sebelah alisnya pertanda dia bingung "Lahh, kan tadi udah makan di rumah, lo udah laper lagi ?" tanya Arga.

"Ehh iya ya, kok gue lupa sih kalo kita udah makan" ujarnya.

"Lo laper ya ?" tanya Arga lagi.

"Laper sih dikit, tapi gak papa deh, gue makan di kantin kampus aja nanti" ujarnya.

"Gak usah, kita makan nasi lemak aja, di sekitar sini ada penjual nasi lemak favorit gue, kita kesitu aja ya ?"

"Seriusan ? Gue suka banget sama nasi lemak, makanan favorit gue tuh" Ucap Arsa bersemangat.

"Lah kok sama sih, gue suka banget juga sama nasi lemak,hahaha.."

"Yaudah, cepetan dong ! udah gak sabar banget gue makan nasi lemak" Ucap Arsa.

"Iyaa, nih udah deket juga kok !" kata Arga tak kalah bersemangat.

"Sipp.."

"Nah ini udah sampe, bur..."

Ucapannya terpotong saat Arga melihat Arsa udah duluan turun.

"Beneran tuh cewe, gak ada kalem-kalemnya, segitu laper atau segitu sukanya dia sama nasi lemak" Lanjut Arga sambil geleng-geleng kepala.

"Lo kok lama banget sih ga" kata Arsa saat melihat Arga yang baru turun dari mobil.

"Lo aja yang ke cepetan turun, gue mah santai aja, gak kayak lo ngebut-ngebut" Jawab Arga.

"Hina aja terus guenya, gak papa kok yang penting bisa makan nasi lemak, hehe.." Ujarnya.

"Semerdeka lo aja lah krik"

Kringg...kringg....

Kringg...

Suara telvon membuat dua orang memusatkan perhatian ke satu suara, yaitu handphone nya Arsa.

"Angkat !"

"Iyaa"

Herga called

"Assalamu'alaikum beb.."

"Waalaikumussalam yang.."

Arsa memang memanggil Herga 'yang' atau lebih jelasnya 'sayang' dan Herga memanggil Arsa dengan sebutan 'beb', Mereka memang sangat dekat karena Herga dan Arsa sudah berteman sejak SD atau lebih tepatnya Sahabat, Jadi jangan aneh kalo panggilan mereka seperti orang pacaran walaupun tidak ada perasaan diantara mereka.

Herga itu seorang pria, dan bisa dibilang sangat tampan dengan tubuh atletisnya, tinggi, putih bersih, dan yang paling menggoda itu matanya yang berwarna biru, Herga itu blasteran Portugis-Indonesia, FYI Herga sudah punya pacar bahkan sangat banyak wanita-wanita yang mengaguminya tapi tidak dengan Arsa, baginya Herga gak ada ganteng-gantengnya malah dia menyebut Herga lebih mirip bencong karena kulitnya yang sangat mulus seperti perempuan.

"Bebb, gue mau curhat dungs.." kata Herga merengek.

Mendengar suara Herga yang sudah seperti itu Arsa sudah bisa menebak apa yang mau dikatakan oleh Herga.

"Doi lo lagi yang ?" tanya Arsa.

Arga yang dari tadi sibuk dengan nasi lemaknya menghentikan aktivitasnya saat mendengar Arsa menyebut seseorang yang sedang bebicara dengannya dengan sebutan 'Yang'.

ARSENICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang