11

152 8 2
                                    


Arsa menegang seketika saat Arga memeluknya dari belakang sambil tertidur, Arsa terdiam sejenak  memikirkan apa maksud dari perlakuan Arga ini ?

Apa maksud dia meluk gue ? Terus apa maksud dari setiap perlakuan manis dia ke gue selama ini ? Apa dia suka sama gue ? Apa dia sayang ?-batin Arsa.

Terus kenapa gue kayak orang jantungan ? Kenapa gue seneng diperlakuin kayak begini sama dia ?

Gak ? Gue gak boleh suka sama dia ? Dia udah punya Nisya dan mana mungkin seorang Arga suka sama gue, gue gak boleh terlalu berharap sama dia karna gue takut suatu saat nanti dia bakal ninggalin gue- lanjutnya.

"Arga.. Tolong lepasin gue"

Bukannya mendengarkan perkataan Arsa, Arga malah mengeratkan pelukannya.

"Please sa, kita begini aja untuk malam ini ya ? Lupain masalah kita untuk malam ini, gue mohon sama lo"
Arsa merasa detak jantungnya bertambah kencang, dan dia takut bahwa dia telah jatuh cinta untuk kedua kalinya pada orang yang sama.

"Gue gak bisa ga ! Tolong lepasin gue"
Ucap Arsa sembari mencoba nelepaskan tangan kekar Arga diperutnya.

"Arsa... Gue mohon untuk malam ini aja gimana ?"

"Gue gak bisa ga.."

Setelah Arsa mengatakan itu Arga melepaskan pelukannya, Arsa yang menyadari itu pun bangun dari tidurnya lalu beranjak ke luar.

"Sa ! Tunggu !" Ucap Arga sembari mencekal tangan Arsa.

Arsa pun berbalik " Kenapa lagi ?" Tanyanya.

"Kenapa lo gak mau gue peluk ?" Ucap Arga.

"Gu..gue gak mau berharap tanpa kepastian ga"

Arga menautkan alisnya pertanda bahwa ia bingung dengan ucapan Arsa " Maksudnya apa ?" tanya Arga bingung.

"Gue..gue gak mau ga, kalo perlakuan lo meluk gue seperti tadi dan dengan perlakuan manis lo ke gue belakangan ini bakalan buat gue berharap sama lo ga ! Gue gak mau berharap yang bukan punya gue, dan gue takut suatu saat nanti karna perlakuan lo ini gue berharap lebih, dan jika gue semakin berharap maka akan semakin sakit jatuhnya" Ucap Arsa lirih sambil memandang mata pria di hadapannya saat ini.

"Gue gak bakalan kasih harapan buat lo sa, karna gue tau berharap yang tidak pasti itu menyakitkan,  dan sekarang gue baru sadar kalo gue suka sama lo" Ucap Arga.

Arsa tertegun dengan ucapan Arga padanya, mana mungkin Arga bisa menyukainya.

"Lo gak serius kan ?"

"Gue serius sa ! Banget malah, gue suka sama lo sa, percaya sama gue kalo gue emang suka sama lo dan gue bakalan bikin lo bahagia" Ucap Arga meyakinkan Arsa.

Arga merasakan kebahagian yang begitu mendalam setelah Arga mengucapkan hal itu, tapi masih ada yang membuatnya takut.

"Trus kalo lo suka sama gue gimana dengan Nisya Hah ? Lo gak suka lagi sama dia ?" tanya Arsa.

"Gak sa, perasaan gue ke dia perlahan hilang, dan perasaan gue ke lo perlahan tumbuh"

"Trus mau lo sekarang apa ?"

"Gue mau kita hidup layak sepasang suami istri bahagia"

Arsa merasakan sesuatu yang hangat di pipinya.

"Okee...mulai sekarang kita beneran pasangan"

"Makasih ya sa.."

"Iyaa... Yaudah yuk tidur"

"Iya kamu tidur duluan aja, aku mau ke kamar mandi sebentar" ucap Arga.

"Yaudahh.. Aku duluan ya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARSENICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang