"Disaat aku sendiri, hanya ada
angin dan sinar. Kamu pergi"
- kamu, kecewa, sakit -07.30
Matahari sudah menampakan dirinya dan sudah siap untuk menerangi dunia. Semua orang sudah siap dengan aktivitasnya masing-masing, dari anak pelajar sampai orang dewasa yang bekerja. Berbeda dengan satu orang yang masih melamun melihat kota jakarta dari jendela kamarnya. Dia tidak peduli dengan apa yang terjadi dikota jakarta, ia hanya menatap kosong keluar jendela. Masalah yang membuat hidupnya berantakan. Lyren Maura ia pelajar yang masih duduk dibangku SMA kelas 3 tetapi, penampilannya bukan seperti anak SMA melainkan tante-tante yang suka keluyuran malam-malam. Lyren memang suka bermain malam, karena menurutnya bisa menjernihkan pikirannya dari masalah. Namun kenyataannya terbalik."Argh...." Teriaknya
Cairan bening keluar dari matanya, itulah yang dilakukan Lyren setiap paginya. Menyesali perbuatan semalam yang hanya kenikmatan sesaat. Kedua orang tua Lyren sudah pisah mereka memilih hidup masing-masing, ibunya pergi dengan suami barunya dan tinggal bersama dan ayahnya sama pergi dengan istri barunya. Lyren tidak dilantarkan melainkan itu pilihannya sendiri, tinggal sendirian diapartment itu lebih baik daripada ia melihat salah satu orang tuanya yang bercumbu dengan pasangan barunya masing-masing.Drrtt.... Drrtt.... Drrtt....
Getar handphone Lyren yang menampilkan nama ayahnya, dengan malas Lyren mengambil handphone dan mengangkat."Hm," guman Lyren singkat. "Kamu tidak sekolah lagi Ly?" Tanya Reno, ayahnya "sekolah," jawab cuek Lyren. "Tapi, wali kelas kamu telp ayah katanya kamu tidak sekolah" jelas Reno dengan nada heran "jam 10" jawab Lyren dengan cepat dan langsung mematikan sambungan telp nya. Lyren malas untuk berangkat sekolah dan masih diam ditempat.
Drrtt.... Drrtt.... Drrttt....
Mella is calling... nama ibunya tertera dilayar handphone nya, Lyren sudah menduga pasti setelah ayahnya menelpon, 5 menit kemudian pasti bundanya juga akan menghubunginya dan menanyakan hal yang sama. Lyren menggeser layar handphonenya kekiri, ia tidak mengangkat karena, malas berdebat dengan bundanya.Drrrtttt......
1 message
Mella : bunda harap kamu bersikap dewasa, jangan seperti anak kecil yang setiap harinya dimanjain. Inget kamu udah kelas 3 SMA sebentar lagi UN. Jangan konyol SEKOLAH dan BELAJAR!Lagi-lagi cairan bening jatuh dipipinya setelah membaca SMS dari sang bunda. Akhirnya, Lyren jalan menuju kamar mandi dan bergegas pergi kesekolah.
Lyren jalan menuju parkiran mobilnya dan melaju kecepatan diatas rata-rata. Tidak peduli dengan klakson mobil/motor yang hampir ia tabrak. Sampai disekolah ia langsung masuk kekelas dan duduk ditempatnya.
"Lyren, kenapa kamu baru datang jam segini? Bel masuk dari jam 8 dan kamu baru sampai jam 10. Kenapa itu menjadi kebiasaan kamu? Hah!" Tegur bu Lidya wali kelas Lyren
"Iya bu, maaf" ibu Lidya hanya mendengus malas mendengar jawaban Lyren yang tak lain adalah kata maaf.
Tok. Tok. Tok.
"Selamat siang,"
"Siang, masuk." Jawab bu Lidya tanpa menoleh siapa yang masuk karena, sibuk mengomeli Lyren. "Ekhem, ibu Lidya maaf ganggu ada anak baru dikelas ini" tegur kepala sekolah. Ibu Lidya yang menyadari ada kepala sekolah langsung membalikkan badannya."Maaf pak, tadi saya lagi mengomeli Lyren yang lagi-lagi terlambat" jawab ibu Lidya dengan senyum malunya. "Oh yaudah pak, kamu bisa memperkenalkan diri kamu didepan" lanjut ibu Lidya menunjuk anak laki-laki itu.
"Hi, saya Revano Zayn pindahan dari bandung terimah kasih semoga kita semua bisa berteman baik," jelas revan
"Okay Revan kamu bisa duduk dibangku kosong tepat sebelah Lyren" jelas ibu Lidya.
Lyren menatap cowo itu dengan pandangan heran karena, daritadi cowo itu menatapnya. Revan jalan menuju tempat duduknya "hi" sapa Revan, hanya dibalas senyuman palsu dari Lyren dan Revan tau itu.
Bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu, Lyren sudah ada dirooftop tempat biasa ia menyendiri. Menyendiri adalah hal yang indah, karena tidak akan ada orang yang tau masalah didirinya.
Membayangkan hidupnya akan seperti dulu. Mengingat masa lalu yang indah dengan keluarganya.
"Ayah, bunda, Iren kangen kalian. Lyren mau dipeluk sama bunda dipangku sama ayah. Kita sarapan pagi bersama sebelum Iren berangkat sekolah. Bun, Lyren kangen. Yah, Lyren kangen." Ucapnya disela lamunannya air mata yang sudah mengalir deras dipipinya, tanpa ia sadari ada orang yang melihatnya dengan rasa kasihan, khawatir dan sedih. Tangannya mengusap waja Lyren yang dipenuhi air mata. "Lo kangen ama bunda ayah lo?" Tanyanya, Lyren hanya diam dan mengangguk. "Kenapa lo nggak menemui mereka?" Tanyanya lagi, yang hanya dibalas senyuman kecut dari Lyren. Lyren berdiri dan langsung pergi meninggalkan Revano sendirian.
"Maafin gue ren." Ucapnya pelan'Bun, Lyren mau ketemu bunda'
'Yah, Lyren mau ketemu ayah'
Send×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××
Suasana ramai dicaffe moly, banyak orang berbicara dengan lawan bicaranya, tertawa, tatapan dsb. Berbeda dengan Lyren yang diam menunggu kehadiran orang tuanya. Sepulang sekolah Lyren langsung pergi kecaffe moly untuk menemui orang tuanya. Hingga sampai sekarang orang tuanya belum juga datang. Biasanya bunda dan ayahnya tidak akan membiarkan anaknya menunggu walau hanya 1 menit saja. Tetapi, tidak dengan sekarang.
Kriiing.... bunyi lonceng pintu caffe yang berarti ada orang yang masuk. Lyren melihat pintu caffe dan menunjukkan seorang prempuan cantik bundanya, Lyren tersenyum namun senyum itu pudar ketika melihat dibelakangnya ada seorang laki laki yang menggandeng bundanya.
"Ada apa kamu mau ketemu bunda? Mau minta uang? Nih, bunda udah siapkan," ucap Mella langsung menyodorkan cek yang bertulisan nominal uang. "Bukan, Lyren masih ada uang kok bun" jawab Lyren. "Terus?"
Kriiing.... bunyi lonceng pintu caffe yang menunjukkam kedatangan ayahnya. "Ada apa Ly?" Tanga Reno langsung.
Tanpa basa-basi lagi Lyren berkata "Lyren kangen ayah bunda""Hanya itu?" Tanya Mella, "C'mon Lyren itu sangat tidak penting, time is money. Kamu udah buang-buang waktu bunda dan ayah mu." Lyren hanya bisa melotot tidak percaya dengan perkataan bundanya barusan, itu sangat membuat hati Lyren sakit. Lyren menahan air matanya agar tidak jatuh karna, itu akan memalukan dirinya didepan pasangan orang tua Lyren.
"Nggak bun, time NOT money but time is CHANGE. Waktu udah merubah hidup Lyren bun. Perubahan yang tidak bisa Lyren terima." Sanggah Lyren, ia tak kuat menahan air matanya. "Ly, you miss me?" Kini ayahnya ikut bertanya.
Lyren hanya tersenyum "yes! But now i hate you. Mom and dad!" Teriak Lyren. Ia sudah tak kuat dengan emosi nya, semua pasang mata melihat kearah Lyren. Lyren pergi meninggalkan tempat itu dengan air mata yang terus mengalir.
Lyren melajukan mobilnya dengan kecepatan full, tanpa ia tau ada sebuat truk yang berlawanan mengarah kedia. "Aaaaaaa!" Teriak Lyren, mobilnya mental cukup jauh. Lyren sudah tidak sadarkan diri, banyak orang melihat kejadian itu. Revano yang tidak sengaja lewat dan melihat kejadian itu langsung turun dari mobilnya dan melihat siapa korban kecelakaan itu "Lyren!"
×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××
Suasana hening dirumah sakit. Mella yang sudah menangis dari tadu terus menerus menyalahkan dirinya, Reno hanya bengong dan melamun melihat putrinya yang belum juga sadarkan diri. "Ini gara-gara kamu, putri ku kangen dengan orang tuanya. Tapi, kamu bilang itu tidak penting dan kamu lebih peduli dengan pekerjaan, uang dan dia," teriak Reno sambil menunjuk kearah Reza suami Mella. Mella hanya diam dan terus menangis dipelukan suaminya.
Dokter keluar dari pintu UGD "gimana dok keadaan putri saya?" Mella langsung berdiri dan tanya cemas.
"Putri ada mengalami benturan yang sangat keras dibagian samping kepalanya dan putri anda mengalami kerusakan dibagian saraf matanya. Mata anak anda mengalami kebutaan" jelas dokter. Mella yang mendengar itu semua langsung lemas dan pingsan ditempat.
*tidak ada sesuatu hal yang perlu disesali karna, kejadian yang sudah terjadi tidak akan pernah bisa diulang. Sekalipun kita mencobanya.
11 Maret 2017
'SELESAI'
×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××
Helloooo
Ini cerita pertamaku, semoga kalian suka.
Minta vote and commentnya yaaah.♡uuuu
cikaltriandinie
KAMU SEDANG MEMBACA
Retak
Random"Tidak ada yang salah dengan mereka tetapi, aku yang tidak bisa menerima kenyataan ini" Lyren Maura "Maafkan aku yang hanya bisa menyembunyikan kebohongan ini" Revano Zayn "Mencintainya tanpa sadar, kehilangannya yang membuat ku sadar" Bryan Riqio "...