RETAK 3

467 28 0
                                    

"Menunggu yang perlu ditunggu,
Melupakan hal yang tak perlu diingat"
- Back , Happy , Her -

Sudah tiga hari Lyren di apart Bryan, dia tidak ingin pulang ke apartmentnya. Dia masih merasakan sakit dihatinya jika ia mengingat malam itu. Bryan selalu menemani hari hari Lyren terkadang ia suka membujuk Lyren untuk memaafkan perkataan orangtuanya. Iya, Lyren sudah menceritakan kenapa ia bisa kabur dari rumahnya.

Lyren sedang duduk dipojok kamar sambil melihat keluar jendela, tanpa ia sadari ada yang sedang memperhatikannya daritadi sambil tersenyum.

"Hello Lyren, are you better?"

Lyren tersenyum "like the your see, im fine. I just feel tired"

"Ow, you wanna go with me?  I have a good news"

"Kemana? Apa?"

"Kita jalan jalan, tapi kamu harus sembuh dulu. Aku udah menemukan donor mata, apa kamu udah siap untuk operasi besok?"

"Oh yaah, aku sangat siap. Aku ingin melihat wajah orang baik yang sudah rela menampung sampah seperti ku,"

Bryan diam saat ia mendengar ucapan Lyren, ia menatapnya senduh ada rasa kecewa saat nanti Lyren kembali normal dan ia akan kehilangan Lyren, "baiklah besok aku akan menjemputmu, aku pergi dulu ada urusan bye"

Ingin dilubuk hatinya Lyren berkata "hati hati"  tapi itu tidak terjadi, karena mulutnya sangat kaku jika ingin berkata seperti itu.

×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××

Lyren POV

Hari ini hari yang aku tunggu, aku akan melihatnya dan melihat dunia lagi.

"Nn. Lyren, apakah ada sudah siap?" seorang suster memanggil namaku. Tapi, dimana dia kenapa dia tidak menemaniku.

Aku menganggukan kepalaku aku siap.

Aku lelah, mataku berat sekali, dan semua gelap.

×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××

"Dimana kau Iren!?"
"Aku mencarimu tapi kenapa kau tak mengabariku, kenapa kau marah padaku juga Iren. Arrgh,,,"

Mella membuang nafas dan memutar bola matanya "Sudahlah Revan, bukan hanya kau saja yang cemas. Tante juga cemas dengan putri tante. Tapi, jika kita hanya bisa teriak teriak saja tidak akan membuahkan hasil."

Revan tidak suka dengan mimik wajah Mella yang seperti itu "Ini semua gara-gara tante, seandainya saja tante tidak bertengkar dengan om Reno. Hal ini tidak akan terjadi!"

Plak

Tamparan tangan mulus jatuh kepipi Revan, "jaga omonganmu itu!" Tunjuk Mella dimuka Revan. Revan hanya tersenyum sinis dan menyingkirkan jari Mella dihadapannya "permisi."

×××××××××××××××××××××××××××××××××××××××

Operasi Lyren sudah selesai dari beberapa menit yang lalu. Lyren masih belum sadarkan diri karena obat bius dari dokter. Dokter memerintahkan suster untuk perban matanya boleh dibuka besok, saat Lyren sudah pulih dan sadarkan diri.

RetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang