Previous
"Aku harus tetap disini! Dan akan terus menunggunya".
.
.Tak lama aku mencium wangi tubuh Darrel yang semakin mendekat.
Ya! Aku yakin Darrel sekarang berjalan ke arahku. Aku benar bukan? Dia pasti akan kembali. Aku berdiri sembari tersenyum ke arahnya.
"Darrel!!" teriakku
Darrel memegang pundakku dengan kencang."Kenapa kau diam saja? Orang tadi ingin membantu mu pergi. Kenapa diam saja!!" suaranya terdengar benar-benar menyeramkan.
"Aku menunggumu disini. Aku tidak akan pergi. Karena kau pasti akan kembali menjemputku"
"Apa kau tidak takut? Disini mungkin saja ada orang jahat atau hewan buas yang akan menyerangmu"
"Tidak! Karena aku yakin kau akan melindungiku"
"BODOH!!" Darrel mendorongku.
Tubuhku terbentur batang pohon yang cukup besar disana. Darrel mencekik leherku.
Semakin lama cekikan di leherku makin kencang. Aku tidak bisa bernafas!
"Pergilah dari hadapanku. Kau tau? Kau sangat menganggu! Aku sudah baik padamu. Kau ingin apalagi? Kau ingin aku hidup bersamamu? Serakah!! Makhluk macam apa kau. Apa semua yang kulakukan hari ini kurang? Kau butuh apalagi?! Kau ingin hati? Atau jantungku?" Darrel terus berteriak ke arahku.
Jadi hari ini dia memperlakukan ku dengan baik karena dia ingin aku pergi?
Hah! ternyata aku ini benar-benar bodoh.
Darrel benar aku ini merepotkan, tidak ada untungnya aku berada di sampingnya. Mungkin hanya aku yang bahagia.
Bodoh sekali! Harusnya aku lebih tau tentang perasaannya. Mataku buta, apa sekarang hatiku juga buta?!
"Bunuh saja aku!"
"Jadi itu yang kau mau?" Darrel mencekik leherku semakin kencang.
Dan mendorong tubuhku sekali lagi ke batang pohon. Sepertinya sekarang aku benar-benar tak sadarkan diri.
Apa untuk selamanya?
Aku harap permintaan itu tak terkabul. Aku masih ingin bersama dengannya.
~
"Menurutku biarkan saja dia disana. Kau harus menjaganya dengan baik. Perlakukan dia dengan baik"
"Tapi apa benar dia akan baik-baik saja? Aku sangat khawatir"
"Kau ingin melindunginya bukan? Jadi biarkan saja dia tetap berada disana. Menurutku dia sangat membantu. Kau hanya perlu menjaganya itu saja"
"Tapi bukankan ini berlebihan? Aku merasa kasian padanya"
~
Aku membuka mataku perlahan. Tak seperti sebelumnya. Saat aku terbangun, Darrel tidak berada di hadapanku.
Sekarang aku merasa benar-benar menyedihkan. Kepalaku terasa sangat sakit.
Ah pasti karena benturan di pohon waktu itu. Kira-kira sudah berapa hari aku tertidur? Hari yang indah itu seperti mimpi bagiku.
Apa mungkin hari seperti itu akan datang lagi? Aku berjalan ke arah pintu dan mencoba membukanya.
Klek!
Pintunya tidak terkunci? Ah mungkinkah dia benar-benar sudah berubah.Aku berjalan keluar kamar. Meraba semua barang yang berada di sampingku. Mungkin beberapa barang jatuh karena ulahku.
Aku terus berjalan tanpa tau arah. Tiba-tiba aku menabrak seseorang yang berada di hadapanku.
"Ah maafkan aku. Aku tidak sengaja. Sungguh maafkan aku~"
Aku sedikit menundukan kepala karena merasa bersalah. Wangi tubuhnya tidak seperti Darrel.
Tapi tak mungkin aku sudah berada di luar rumah. Bahkan aku belum berjalan terlalu jauh.
Aku mendengar suara tangisan. Suara itu berasal dari orang yang baru saja ku tabrak.
Apa aku menabraknya sangat keras? Atau aku mungkin menjatuhkan sesuatu di kakinya?
"Kau menangis? Apa sakit? Ah maafkan aku. Aku.. lebih baik tidak keluar dari kamar. Aku sungguh menyesal" aku tak tau harus berbuat apa.
"Pergilah dari sini! Jangan berada disini lagi. Aku sudah mempersilahkan mu untuk pergi. Darrel tidak berada di rumah. Jadi pergilah. Larilah sejauh mungkin" tangisannya semakin terdengar jelas.
"Apa karena aku menabrak mu tadi jadi kau menangis? Lalu apa maksudnya kau menyuruhku pergi dari sini? Aku sudah meminta maaf padamu. Apa sesakit itu?"
"Apa semua pertanyaanmu harus ku jawab? Waktumu tidak banyak sebelum Darrel kembali. Jadi pergilah" dia memohon sembari menggenggam tanganku erat.
"Kenapa aku harus pergi? Aku akan tetap disini. Untuk apa aku menuruti kata-katamu? Aku mencintai Darrel. Aku tidak ingin pergi dari sini. Tolong biarkan aku tetap disini"pintaku
"Kau memang baru bertemu denganku. Tapi aku sangat mengenal mu. Jadi percayalah padaku. Aku mohon, maafkan aku~ hanya ini yang bisa kulakukan" wanita itu terus memohon maaf padaku sembari menangis.
Aku bahkan tak pernah mengenal suaranya. Apa aku harus mempercayai wanita itu?
"Sedang apa kalian disana? Dan kau Elvira kenapa kau bersama wanita ini? Apa yang ingin kau lakukan padanya?!!" Darrel berteriak padaku.
Entah apa salahku tapi dia sangat marah. Mungkin karena aku tidak berada di dalam kamar. Dan tidak seharusnya aku bertemu wanita ini.
"Darrel berhenti memarahinya. Kenapa kau marah padanya?" wanita itu sedikit berteriak.
"Kenapa kau bisa berada diluar? Aku sudah memberi tau mu bukan? Kau harus tetap di dalam kamar. Kau ingin mati hah! Jadi benar lebih baik aku membunuhmu saat itu"
Sepertinya Darrel benar-benar marah padaku sekarang. Dia memukul kepalaku dengan sangat keras.
Ah sial! Dia memukul kepalaku tepat di bagian luka bekas benturan di pohon kemarin.
"Hentikan!! Darrel.. aku yang membuka pintunya. Aku yang membiarkan dia untuk keluar dari kamar itu. Sudah cukup! Untuk apa kau harus mengurungnya seperti itu" wanita itu membelaku.
Jadi dia memang orang baik? Ah aku keliru tidak percaya padanya. Jika aku mempercayai nya dari awal.
Apa mungkin aku akan pergi dari sini dan meninggalkan Darrel?
Tak lama seseorang menjambak rambutku dengan kasar. Dia menyeretku keluar.
Bukan! Darrel mendorong tubuhku ke luar rumah.
Sekarang aku merasa benar-benar ingin mati.
~TBC/END~

KAMU SEDANG MEMBACA
White Night
RandomChelin, gadis cantik berambut coklat. Hidup tanpa seorang ibu. Ayahnya memperlakukan dia tidak baik. Hingga suatu hari, saat terbangun. Dia tidak dapat melihat dunia dengan sempurna lagi. Chelin bertemu dengan seorang laki-laki yang juga memperlaku...