Chapter 4 - First Time

118 4 0
                                    

Previous
"Selama perjalanan, aku tak henti-hentinya tersenyum. Berharap waktu berhenti sampai disini"

.
.
.

"Dua spaghetti dan dua wine" Darrel berbicara pada pelayan disana.

Apa sekarang aku sedang berkencan dengan laki-laki yang bahkan tak aku ketahui wajahnya ini?

Aku ingin sekali saja dapat melihat. Aku ingin berdandan cantik seperti gadis lain dan berkencan dengan laki-laki yang kucintai.

Tapi aku bahagia sekarang, aku tidak perduli dengan kisah orang lain yang mungkin lebih baik daripada aku.

Kisahku sekarang mungkin 3 kali lebih bahagia daripada mereka. Kuharap begitu!

Tak lama pelayan datang dan meletakkan makanan juga minuman yang Darrel pesan tadi.

Wangi dari bumbu spaghetti yang sangat nikmat itu menyeruak di hidungku. Selama aku membuka mataku, baru pertama kali aku merasa selapar ini.

"Makanlah, sepertinya kamu sangat suka wangi spaghettinya. Biasanya wajah itu terlihat saat kau mencium wangi tubuhku. Aku sangat cemburu sekarang dengan spaghettinya"ucapnya.

Aku tertawa pelan. Darrel yang aku kenal sangat kaku ternyata memiliki sifat sebaik ini. Aku mencari garpu yang terletak di atas meja.

"Akh menyebalkan kenapa aku payah sekali. Bahkan garpu saja aku tidak dapat mengambilnya"ucapku kesal.

"Buka mulutmu, biar aku yang lakukan" Darrel mengarahkan spaghettinya ke arah mulutku.

Perlahan aku membuka mulutku dan memakan spaghettinya. Kalian tau mungkin spaghetti yang aku makan sekarang jauh lebih nikmat daripada makanan berharga jutaan diluar sana.

Oh mungkin karena sudah lama aku tidak makan. Atau mungkin karena Darrel yang berada di hadapanku sedang menyuapiku makanan nikmat ini?

"Bagaimana apa enak? Biasanya aku makan disini"ucapnya

"Hm..ini sungguh sangat enak" aku terus makan dengan lahap.

Selesai makan, kami minum wine sembari mendengarkan musik yang di putarkan disana.

Lagu yang di putarkan terdengar sangat indah.

~

Sungguh menyebalkan. Kenapa dia harus mengajakku berbelanja pakaian seperti ini?

Aku bahkan tidak bisa melihat bagaimana aku bisa memilih pakaian yang bagus?

"Tak apa, dia kekasihku" dari luar ruang ganti, suara Darrel terdengar cukup jelas.

"Darrel?"tanyaku
"Ya ini aku.. kenapa? Merindukanku? Ini kan baru beberapa menit"jawabnya

"Kau fikir ini lucu, aku tidak bisa melihat dan kamu menyuruhku untuk memilih baju yang bagus. Menyebalkan!" ucapku ketus

"Karena itu aku datang kesini, susah sekali untuk masuk ke dalam sini. Aku harus berdebat dengan wanita diluar sana"

"Seorang laki-laki masuk ke dalam ruang ganti seorang wanita bagaimana itu bisa di biarkan" aku sedikit tertawa.

"Terserah saja. Ini bajunya, sepertinya cocok untukmu. Kamu bilang tadi tidak bisa memilih kan? Menurutku baju ini cantik untukmu"ucapnya sembari memberikan dress padaku.

Walaupun aku tak dapat melihatnya. Dress yang dia berikan pasti sangat cantik.

Aku mencoba memakai dressnya tapi aku kesulitan saat ingin meresleting bajunya.

Darrel yang masih berada di ruang ganti, membantu menaikkan resleting bajuku.

"Sudah kubilang kau sangat cantik dengan baju ini" Darrel berbisik di telingaku. Dia mengecup leherku.

Darrel memelukku dari belakang. Aku yakin wajahku saat ini benar-benar merah.

Aku sangat senang hingga rasanya ingin sekali aku berteriak.

~

Aku memakai dress yang Darrel berikan. Dia membelikan dress itu untukku.

Dan dia membelikanku sepasang sepatu yang juga langsung ku pakai. Dan sekarang aku merasa diriku benar-benar cantik.

Aku berjalan di samping Darrel. Dedaunan berjatuhan. Aku menangkap satu daun yg sedang berjatuhan.

Kalian membuat kencanku semakin terasa manis.

Tanpa kusadari wangi vanilla di tubuh Darrel menghilang.

Benar!! Aku tidak dapat mencium wangi tubuh Darrel.

"Darrel? Kau dimana?" aku sedikit berteriak dan berharap dia masih berada di sekitar sana.

Aku terdiam mematung. Aku tidak akan pergi dari sini. Darrel pasti akan menjemputku. Darrel pasti akan datang mencariku.

Itu pasti! Aku menunggu sangat lama. Dedaunan berjatuhan semakin banyak.

Aku menangkap dedaunan yang jatuh ke telapak tanganku. Apa kalian tau dimana dia berada? Kenapa dia menghilang?

Tolong beritahu aku dimana dia. Aku merasa benar-benar frustasi sekarang.

"Nona ini sudah malam kenapa duduk disini? Ini gelap sekali. Apa kamu tersesat?"tanya seseorang padaku.

"Ah tidak, aku sedang menunggu seseorang disini. Terimakasih, aku akan baik-baik saja"aku tersenyum padanya.

Sampai semalam ini pun Darrel belum kembali.

Dia pasti kehilanganku dan sedang mencariku juga sekarang. Aku yakin!

Aku ingin pergi, tapi bagaimana jika Darrel datang? Darrel tak mungkin meninggalkanku.

Aku harus tetap disini! Dan akan terus menunggunya.


~TBC/END~

White NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang