BAB 7

10.8K 383 6
                                    

Sebelum baca kasih vote+coment ya guys😘 biar tambah semangat nulisnya😁 follow gua juga bagi yang mau aja kok😁

Sorry for typo

Malam ini Max menyuruh Eve untuk makan malam bersamanya.
Max akan memulai aksinya malam ini.

"Apa kau sudah katakan pada wanita itu" ucap Max menatap Anna.

"Sudah tuan dan sepertinya nona Eve akan segera turun" balas Anna.

Setelah menunggu beberapa menit Eve sudah tiba diruang makan. Saat itu Eve mengenakan pakaian yang diberikan Max. Pakaian itu berupa gaun tanpa lengan, berwarna biru laut dengan tambahan brokat di area dada, gaun itu begitu pas dan indah melekat di tubuh Eve.

"Kenapa dia berdandan seperti itu, apa dia sengaja memancingku, aku harus segera menyelesaikan ini, aku harus segera menaklukkan wanita itu" batin Max dengan melirik tajam ke arah Eve.

"Kau benar-benar menyiksaku" bisik Max, menatap Eve dengan rahang mengeras.

"Apa maksudmu tuan?" tanya Eve menatap sinis Max.

"Kau dan baju sialan mu itu sangat menyiksaku, dan sekarang duduk lah dan makan makanan mu" ucap Max datar.

"Kau aneh" balas Eve.

Suasana ruang makan sangatlah hening, tidak ada yang ingin memulai pembicaraan antara keduanya.

"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu jadi cepet selesaikan makanmu setelah itu segeralah masuk kamar" ucap Max datar.

"Terserah apa katamu, aku sudah lelah berdebat denganmu, jadi lakukan apa yang ingin kau lakukan" ucal Eve dengan malas.

"jadi kau sudah menyerah, baiklah kau sudah membuat keputusan yang benar jadi aku tidak perlu repot-repot" ucap Max tajam sambil menatap Eve dengan seringainya.

"Apa maksudmu?" balas Eve.

"Kau baru saja memberiku izin untuk bisa melakukan apapun yang ingin aku lakukan padamu" ucap Max.

"Oh astaga, aku tahu apa yang kau pikirkan sekarang jadi jangan pernah berharap bisa melakukan itu denganku tuan pemaksa" ucap Eve.

"Kau sudah memberiku izin jadi aku tidak akan menyia-nyiakan itu, kau sudah tahu bukan kalau aku tidak suka menyia-nyiakan kesempatan, karena kesempatan tidak akan datang kedua kali dan itu terbukti untuk saat ini" Ucap Max datar dan masih memandang Eve dengan seringainya.

"Bermimpilah saja kau" teriak Eve sebelum dia meninggalkan meja makan.

Max masih duduk di depan meja makan masih dengan menatap kepergian Eve.

"Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, dan sekarang aku sudah tidak bisa menahannya lagi, tunggulah aku Evelyn" batin Max.

Sedangkan Eve hanya berteriak kesal di kamarnya.

"Dia pria gila, apa yang salah dengan pakaianku, dan kenapa aku menyiksanya padahal sejak tadi aku tidak melakukan apapun" ucap Eve kesal.

"Dan juga apa yang akan di bicarakannya" batin Eve.

Evr hanya menatap kesal jendela kamarnya. Dia benar-benar sedang bermood buruk, sejak kejadian di ruang makan tadi, dia benar kesal akan hal itu.

Eve melirik ke arah pintu yang sudah terbuka. Max menatap datar ke arah Eve.

"Apa yang akan kau bicarakan?"ucap Eve datar.

Max memasuki kamar dan mengunci pintu.

"Apa yang kau lakukan, kenapa kau kunci pintunya?" teriak Eve kesal.

The Devil Is My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang