BAB 6

11.1K 370 2
                                    

Hey sebelum baca jangan lupa vote+coment😘
Follow gua juga bagi yang mau😁

Sorry for typo

Disebuah kamar seseorang wanita sedang menunduk sambil memeluk lututnya di samping tempat tidur.
Gadis itu adalah Eve, Eve sangat lelah sudah 3 hari dia terkurung dikamar ini, masih untung dia hanya terkurung sekarang, dia tidak bisa membayangkan lagi saat pertama dia memasuki kamar ini dan para pengawal itu langsung memborgolnya hingga setengah hari.

"Aku lelah, aku juga tidak bisa kabur lagi dari sini, sejak kejadian aku tersangkut di pohon para pengawal sialan itu malah memperketat penjagaannya, ini benar-benar menjadi akhir bagiku" ucap Eve sambil memandang langit-langit kamar.

Ketika Eve sedang sibuk dengan pikirannya, Max masuk ke kamar itu, tapi Eve masih belum sadar akan keberadaan Max di kamar itu, sedangkan Max menatap tajam Eve yang sedang bergelut dengan pikirannya.

"Aku tahu kau sekarang sedang memikirkan bagaimana cara keluar dari sini" Ucap Max datar.

Eve yang mendengar ada suara lain di kamar itu, langsung mencari sang pemilik suara dan ketika dia menoleh ke arah pinyu, dia sudah melihat Max berdiri dengan angkuhnya dan menatap tajam ke arah Eve.

"Aku memang sangat ingin keluar dari sini" ucap Eve.

"Dan kau tidak akan bisa keluar dari sini" balas Max.

"Apa mau mu? Aku bahkan tak mengenalmu" teriak Eve.

"Baiklah, aku akan memperkenalkan diri jadi dengarkan baik-baik" ucal Max datar.

"Aku Max Waetford Wiliam pemilik W corp, dan sekarang aku juga pemilik mu karena aku sudah membelimu, seharusnya kau bangga karena aku membeli mu, diluar sana banyak wanita yang menawarkan diri untuk berada di posisimu saat ini" ucap Max datar.

"Karena aku bukan jalang dan karena mereka bodoh" teriak Eve.

"Kenapa tidak kau pilih salah satu dari para jalang itu, kenapa harus aku" teriak Eve.

"Karena aku menginginkan mu dan paman mu juga sudah menjualmu kepadaku jadi aku tidak akan menyia-nyiakan itu" ucap Max menatap Eve dengan seringainya.

"Kau memang brengsek" teriak Eve sambil berlari ke arah Max dan menerjang Max dengan tangannya.

Dengan sigap Max menangkap tangan Eve dan menguncinya di belakang punggung Eve.

"Kau memang sangat panas nona" ucap Max di telinga Eve.

Posisi mereka saat ini sangatlah intim, Eve bisa merasakan nafas berat Max di telinganya, dan Eve juga merasakan sesuatu mengeras di antara pahanya.

"Kau merasakan nya kan, aku bahkan langsung mengeras hanya dengan memeluk tubuh panasmu ini" ucap Max di telinga Eve.

"Kau benar-benar menjijikkan" teriak Eve masih dengan berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Max.

Max mendorong tubuh Eve ke ranjang.

"Aku tidak suka memaksa perempuan, jadi aku pastikan kau datang kepadaku dengan suka rela nona Evelyn Lawrance" ucap Max tajam dan melihat ke arah Eve dengan rahang mengeras.

"Aku bersumpah tidak akan pernah memberikan diriku pada pria brengsek sepertimu" ucap Eve datar.

"Baiklah kita lihat saja nanti, sampai mana kau mau bermain-main denganku" ucap Max sambil berlalu keluar dari kamar itu.

Di ruang kerjanya Max mengusap keras wajahnya, Max sudah sangat bergairah tadi, Max bisa saja menerjang Eve saat itu, tapi Max tidak bisa, Max tahu kalau Eve sangat membencinya dan Max  sangat benci memaksa wanita untuk tidur dengannya, karena biasanya para wanita itu dengan suka rela datang padanya.

"Wanita itu sangat keras kepala, dan aku memang benar-benar menginginkannya, tubuhnya begitu panas, aromanya sangat memabukkan, aku tidak bisa menahan terlalu lama, aku pastikan aku akan mendapatkannya segera" ucap Max tajam.

Lamunan Max terbuyarkan karena ada seseorang yang sedang mengetuk pintu ruangannya.

Jack masuk dengan membawa sebuah dokumen.

"Apa ada perkembangan?" ucap Max datar.

"Orang itu berniat kabur, ditempat terakhirnya kami menemukan berkas ini" ucap Jack dengan memberikan sebuah dokumen yang ada ditangannya ke Max.

Max membaca dokumen itu dengan rahang mengeras.

"Sialan, cukup sampai disini dia bermain-main denganku, tangkap dia dan bawa dia hidup-hidup dihadapan ku" teriak Max dengan melempar dokumen itu kelantai.

"Pastikan dia tidak membuat ulah lagi" ucap Max datar.

Dokumen yang dilihat Max itu berisikan data produk terbaru yang akan segera dirilis jika data itu jatuh ke tangan salah satu saingannya, W corp benar-benar akan mendapatkan banyak kerugian akan hal itu, jika dia terlambat sedetik saja perusahaannya benar-benar akan jatuh.

Max tidak akan membiarkan penghianat itu hidup, dia sudah membuat kerugian besar bagi perusahaannya.

Max masih sibuk diruangannya untuk menyusun rencanan Penghancurkan bagi para penghianatnya, sedangkan di tempat lain di salah satu kamar di rumah itu, Eve termenung didepan jendela yang menyuguhkan pemandangan langit senja.

Eve masih tidak menyerah untuk mencari cara agar bisa keluar dari rumah ini.

Ketika Eve sedang sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba terlintas bayangan kejadian dimana Max memeluk Eve.
Tubuh tegap itu serasa pas memeluk tubuhnya, nafas Max yang hangat masih terasa di telinganya sentuhan tangan Max masih terasa di kulitnya.

"Apa yang aku lakukan barusan, aku benar-benar sudah gila, aku perlu menghilangkan pikiran kotor ku ini, aku perlu memikirkan cara keluar dari sini bukan malah memikirkan iblis tampan itu" batin Eve sambil menggelengkan kepalanya.

Sebuah ketukan pintu membuyarkan Eve dari lamunannya.

"Nona, ini baju ganti anda dan nanti anda di suruh makan malam di bawah bersama tuan" ucap seorang pelayan itu.

Eve melihat ke arah pelayan itu dan mengamatinya.

"Apa yang pria brengsek itu rencanakan dan kenapa pria itu setiap hari memberikan ku baju, pria itu sudah memberikanku baju ganti sebanyak 20 buah dan sekarang dia memberikan lagi, dia pikir akan bisa meluluhkanku dengan baju-baju sialan ini" batin Eve sambil menatap baju yang ada di ranjangnya.

"Apa kau kepala pelayan disini?" tanya Eve.

"Iya nona, nama saya Anna, anda boleh memanggil saya jika perlu sesuatu" ucap kepala pelayan itu sambil menundukkan tubuhnya.

"Aku ingin bertanya, ada berapa orang yang tinggal di rumah ini?" tanya Eve.

"Ada 15 pengawal, 10 pelayan, dan 2 supir jadi terdapat 29 orang termasuk anda dan tuan besar Max" ucap kepala pelayan itu.

"Baiklah terima kasih Anna" ucap Eve.

"Sama-sama nona, jika anda memerlukan sesuatu anda bisa memanggil saya" ucap Anna sambil berlalu dari kamar.

"Kenapa banyak sekali pengawal dirumah ini, aku jadi pesimis bisa keluar dari sini" batin Eve.

"Ya sudahlah aku akan pusing jika terus memikirkan itu, aku akan memikirkannya lagi nanti, dan sekarang aku harus mandi" ucap Eve dan kemudian masuk ke kamar mandi.

The Devil Is My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang