Kini semua pasang mata beralih menatap Zoe binggung pasalnya tadi Zoe terlihat sedikit tersipu sekarang dia malah membentak Karel mungkin faktor PMS kali ya.
Zoe memejamkan matanya, merasakan aliran darahnya yang mengalir, kepalan tangannya sedikit demi sedikit sudah terbuka. Ia menghembuskan napasnya mencoba mengatur emosi, Zoe membuka matanya perlahan.
Saat mata Zoe terbuka dia tidak menemukan Karel di sebelahnya, Zoe mendengus kesal seharusnya dia tidak melampiaskan kekesalannya pada Karel.
Zoe melihat teman di depannya "Karel ke mana?" tanya Zoe berusaha tenang.
"Gak tau tadi keluar" jawab temannya.
Zoe menggigit kuku tangan kanannya untuk menghilangkan kecemasannya sedangkan tangan kirinya ia gunakan mengetik pesan untuk Karel.
Zoe mondar-mandir menunggu jawaban pesan Karel, Sial umpatnya dalam hati. Setelah mondar-mandir begitu lama akhirnya Zoe duduk dan menaruh ponselnya di meja, Ia duduk sembari menata ponselnya.
"pleas bales pesan gue" Bunyi pesan masuk dari ponsel Zoe membuat Zoe tersenyum lebar. Tidak menunggu lama Zoe langsung menyambar ponselnya dan membuka pesan tadi.
Karel: D rftp
Zoe menyerngit bingung melihat bawaban Karel, seperti biasa jika karel sedang marah ia akan membalas pesan dengan singkat. Lama berfikir akhirnya Zoe tahu Karel berada di mana. Zoe berlari menuju tempat yang ia pikirkan.
Bad Girl
"Jangan kayak cewek deh Rel." Karel memberenggut kesal.
Sudah setengah jam Zoe membujuk Karel untuk memaafkannya tetapi, tetap saja Karel tidak mau memaafkannya.
"Rel lo mau gue ceritain gak?" tanya Zoe.
"Cerita apa?" tanya Karel.
Zoe tersenyum tipis akhirnya Karel mau berbicara dengannya, "Tentang kenapa gue berubah jadi kayak gini"
Pandangan Zoe berubah menjadi sendu, Karel menengok Zoe melihat wajahnya.
"Kalo lo kuat cerita sih gak papa"
Sebenarnya Karel merasa tidak enak dengan Zoe.Zoe mengangguk mantap, mungkin ini memang sudah saatnya ia mengatakan pada seseorang dan membagi bebannya yang memang selama ini ia tanggung sendiri.
Flashback
Satu tahun yang lalu.
Sepasang remaja sedang berlarian di rooftop rumahnya, yang satu sedang cekikikan dan yang satunya lagi sedang mencebik sebal.
Aldi mencengkram bahu Keyla matanya mengisyaratkan Keyla untuk diam. Keyla menjulurkan lidahnya berniat mengejek. Aldi melepaskan cengkramannya percuma dia juga tidak bisa marah kepada adik kesayangannya ini.
"Sudahlah Key jangan menggodaku terus menerus!"
Keyla berjalan dengan meniru gaya angkuh Aldi. "Seperti ini maksudmu?"
"Keyla!" Aldi geregetan sendiri meneladeni adik kesayangannya.
Aldi berlari menghampiri Keyla, Dengan cepat Keyla menjauh dari terkaman Aldi "Aku akan mengelitikimu Kekey" ancam Aldi
Karena ucapan Aldi Keyla lantas menambah kecepatan larinya, tanpa sadar Keyla berlari di pinggir rooftop. Tanpa sengaja Keyla menginjak sampah plastik es dan kulit pisang miliknya,
"Waaaa....Kak Aldi!!" Teriak Keyla takut. Kyla berpegangan pada ujung rooftop agar tidak jatuh.
Aldi berlari menuju pinggir rooftop. Ia langsung mengulurkan tangannya lalu mengangkat tubuh adiknya.
Zoe yang berada di belakang Aldi tanpa tahu apa yang terjadi mengageti Adik laki-lakinya mengakibatkan pegangan Aldi terlepas.
Aldi terlonjak melihat tubuh Keyla terjatuh dari rooftop, Air mata Aldi menetes, tubuhnya menegang di tempat begitu juga dengan Zoe dia diam mematung mencerna apa yang baru saja ia lakukan.
"Keyla" lirih Aldi.
Setelah itu Anissa dan Genta berlari menuju depan pintu. Betapa terkejutnya Anissa saat menemukan anak terakhirnya terbujur di tanah dengan banyak darah di kepalanya.
Genta langsung membopong tubuh Keyla menuju rumah sakit bersama Anissa. Anissa terus saja menangis sepanjang perjalanan.
Sementara di tempat kejadian dua orang saling bertatapan. Aldi menatap Zoe dengan tatapan tajam bercampur amarah.
"Maaf"
"Kata maaf mu itu tidak bisa mengembalikan waktu Zoe!" Aldi menyentak Zoe.
"Jika terjadi apa-apa dengan Adikku kau yang harus bertanggung jawab Cheara Qiana Zoe " nada bicara Aldi menjadi terkesan dingin, mengerikan dan datar tidak seperti biasanya.
"Aku tidak tahu Al itu terjadi begitu saja" Zoe menunduk desiran Angin menerka tubuh Zoe bersamaan dengan tangisny, bahunya terguncang ia tidak bisa bergerak dari tempatnya apalagi saat adiknya memangilnya tanpa embel-embel Kakak.
"Saya tidak perduli. Saya membencimu Zoe sangat membencimu. Bahkan saya sampai menyesal telah mengenal Anda ingat itu baik-baik Zoe!"
Aldi langsung pergi setelah mengucapkan kalimat tadi. Zoe memandang punggung Aldi yang semakin menjauh, Ia mengambil ponselnya dan menelpon bundanya.
"Haloo Bun" sapa Zoe sambil terisak.
"Zoe cepat kesini!" ucap Bundanya dengan suara parau.
"Iya Bun Zoe akan ke sana" Setelah itu pergi.
Kembali ke masa sekarang
Tanpa sadar cairan bening itu keluar dari mata Zoe. Zoe beralih menatap Karel sendu.
"Apa lo tau kenapa gue naik ke atas Rel" tanya Zoe sambil berlinang air mata.
Karel menatap Zoe lekat lalu menggeleng lemah.
"Sebenarnya itu gue mau ngasih supraise sama adik laki-laki gue tetapi, gue malah yang jadi penyebab Adik gue...," Zoe tidak sanggup lagi melanjutkan kalimatnya.
Karel langsung merekuh tubuh Zoe yang terlihat sangat rapuh ia tidak menyangka jika Zoe mempunyai suatu masalah yang sangat rumit.
Zoe menangis tersedu-sedu, setidaknya Zoe sudah merasa lebih lega karena sudah menceritakan masalahnya pada Karel, dia tidak perduli jika suatu hari Karel akan membongkar rahasianya, yang penting sekarang bagi Zoe adalah membagi masalahnya.
Karel mengusap punggung Zoe memberikan ketenangan, Karel merasa sangat senang bagaimana tidak Zoe secara tidak langsung sudah mempercayainya.
Zoe melepaskan pelukannya, tangannya berkali-kali mengusap pipinya yang basah dengan kasar dan menampar pipinya sendiri. Karel menghentikan tangan Zoe.
"Zoe udah!" Karel sedikit membentak Zoe karena aksi Zoe yang bisa dibilang sangat bodoh.
"Rel lo tau gak?" tanya Zoe .
"Bunda dan Ayah gue udah dekorasi semuanya di ruang keluarga tetapi, gara-gara gue rencananya malah batal" Zoe melirihkan ucapannya saat berada di kata terakhir.
Karel menepuk pundak Zoe "Lo harus bangkit Zoe jangan terpuruk kayak gini. Lo ngerti?"
Zoe tersenyum tipis ya hanya senyum tipis yang bisa mewakilkan semuanya.
Hai maaf baru muncul di cerita ini, maaf, Maaf banget
Jan lupa vote and comment ya
Salam hangat
Zhafirahila:*Oiya baca cerita aku yang satunya juga ya see you
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl It's My Saetmate
Novela Juvenil"Maaf" ucap gadis itu dengan penuh penyesalan "Kata maaf mu itu tidak bisa mengembalikan waktu Zoe!" Aku ingin mengembalikan waktu seperti satu tahun yang lalu. - Qiana Zoe Klarybel. Bila menemukan nama Zhella/Zhilla anggap aja itu Zoe makasih *Co...