PAA-5

141 7 1
                                    

Happy reading....

🍁🍁🍁

Rezky dan Rhesa sedang bicara di depan koridor menuju lapangan sekolah mereka. Sedangkan di sisi lain ada cewek yang menatap mereka tajam sesaat dan cewek itu langsung melepas pandangannya begitu melihat mereka.

"Kenapa lo sinis amat?"

"Itu, anak kelas XI. Belagu amat, dia pikir bisa menaklukan Rezky?"

"Siapa?" Rena melihat ke arah pandangan Sherly. Ya, orang yang sedang melihat mereka adalah Rena sama Sherly.

"Rhesa maksud lo?"

"Ya siapa lagi selain dia"

"Nggak penting amat lo merhatiin dia"

"Heh, tau gak lo, tu anak ibunya kabur dari rumah. Sekarang aja dia tinggal sama ayah dan adiknya.
Masa dia berani cari perhatian dari Rezky yang berasal dari keluarga terhormat."lanjutnya

"Lo tahu dari mana tentang keluarga dia?"

"Rumah gue sama dia kan tetanggaan di kompleks. Dulu, waktu kecil nyokap dia sama nyokap gue kan suka ngumpul bareng. Tapi, semenjak nyokap-nya cerai, gue jarang ketemu dia lagi."

"Btw, kenapa dia dan adiknya ikut ayahnya? Bukannya biasanya kalo ada perceraian begitu anaknya ikut ibunya?"

"Ya, karena yang bermasalah bundanya. Jadi hak asuh di ambil ayahnya. Lagian, gue denger kalo bundanya sudah ada keluarga baru. Sementara ayahnya belum punya istri baru." Sementara Sherly hanya ber'oh' ria mendengar berita tentang kehidupan Rhesa.

"Kalem aja, Ly. Rhesa gak ada apa-apanya di banding lo."

"Terus, kenapa dia bisa masuk tim basket?"

"Kalo soal itu, gue tau banget karena memang dia jago basket sejak SMP. Postur badannya-kan tinggi, pokoknya komplit deh. Keturunan bokap-nya"

🍭

Rezky dan Rhesa yang tadinya asik berdiskusi terlihat mulai berpencar. Sherly jadi punya kesempatan untuk mendekati cowok tinggi, meski agak ragu mendekatinya akhirnya Sherly berani juga.

"Hai, Ky. Masih sibuk dengan persiapan lomba?" tanya Sherly basa-basi untuk cari perhatian sama Rezky.

"Nggak juga sih" jawab Rezky ramah. "Lo sendiri lagi sibuk apa?"

"Sibuk liatin lo" jawab spontan Sherly sampai tersadar sendiri.

"Eh? Maksud gue, sibuk bantuin OSIS nyiapin lomba antarsekolah ini"

Sherly memandangi Rezky dengan senyum-senyum sendiri. Sementara Rezky menyapa teman satu tim basketnya yang melintas dan Sherly masih memandangi Rezky.

"Eh ly, gue masuk kelas dulu ya, ada tugas yang belum gue kerjain"

"Eh? Iya-iya"

"Dah, ly. Doain kami berhasil ya" Sherly hanya menunjukkan ibu jarinya.

🍭

Pelangi Abu - AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang