8« Go away!

2.6K 167 4
                                    

  Mulai hari ini, Clarine berusaha menghindar dari Randy. Ya walaupun takdir selalu mempertemukan mereka di sekolah, tapi Clarine berusaha menghindar.

Randy berjalan di koridor sekolah, tak lama ia bertemu Clarine yang baru datang ke sekolah sambil menggendong tas nya.

Randy membuang muka sedangkan Clarine terus berjalan tanpa menyapa sedikit pun.

  Randy bingung, kok Clarine tidak menyapanya. Ia akhirnya memutar badanya untuk melihat Clarine tapi tetap saja Clarine tidak menoleh dan hanya melanjutkan jalan nya.

"Itu Clarine bukan, sih?" Gumam Randy

Randy lalu melanjutkan jalan nya untuk menemui Fauzan.

"Hai Clarine!!" Sapa Anita yang duduk di tempat nya

Clarine tersenyum lalu duduk di bangku nya.

"Clarine udah ketemu Kak Randy belum?" Tanya Anita dengan tatapan jahil

"Hmm.. Udah" Clarine mengangguk

"Apa reaksinya kali ini?" Tanya Anita

"Masih sama"

"Huh, benar-benar kakak kelas kita yang satu itu, gengsi nya terlalu tinggi" ujar Anita sambil bersandar di bangku nya

Clarine hanya senyum mendengar perkataan sahabat nya itu. Karena nyatanya ka sudah lama menghindar dari Randy.
*****

Bel istirahat berbunyi. Semua anak yang di dalam kelas keluar berhamburan dari kelas masing-masing.

Kantin di penuhi dengan anak IPS dan IPA. Suasana sempit, gerah, desak-desak an menjadi satu. Tak sengaja saat ada aksi dorong-dorong an ada kak Randy di depan Clarine yang alhasil Clarine menubruk punggung Randy dengan kencang.

Randy menoleh ke belakang "maaf kak" ujar Clarine

"Bosen maaf mulu!" Ketus Randy

Saat Randy berbicara, ada yang mendorong Clarine dengan kencang, siapa lagi kalau bukan Nandan. Badan besar sebesar sumo yang berat nya bisa menyaingi anak gajah. Alhasil bibir Clarine mencium pipi Randy. Randy terdiam apalagi Clarine.

    Tidak ada yang melihat kejadian itu karena suasana sedang desak-desak an. Clarine akhirnya memutar balik menjadi lawan arus. Anita tidak menyadari kalau teman sebelah nya tidak ada. Randy memegang pipi nya setelah dicium Clarine.

    Clarine berjalan ke toilet dan berdiri di depan kaca wastafel "Ya Ampun, apa yang udah aku lakuin, tadi?" Clarine memegang bibir nya

    Randy duduk di bangku panjang kantin sambil mengaduk-aduk Mie nya. Randy memegang pipi yang habis dicium dengan tangan sebelah kiri sementara tangan kanan nya sibuk mengaduk Mie.

     "Lu ngapa megangin pipi? Sakit gigi?" Celetuk Fauzan sambi menggulungkan Mie nya di garpu nya

"Enggak" jawab Randy lalu melepaskan tangan nya yang sedari tadi menempel di pipi nya

Fauzan mengangguk lalu menyeruput Mie nya.
*****
      
    Clarine pulang menggunakan ojek online. Clarine sedang menunggu di depan gerbang sekolah dan tak lama ia melihat Randy yang sedang melajukan motor nya namun dengan kaki.

    Randy memberhentikan motor nya tepat disamping Clarine. Clarine sebenar nya tahu itu Randy tapi Clarine membuang muka.

    Randy melihat wajah Clarine dengan tatapan penuh selidik. Mata Clarine sesekali melirik Randy yang sedang meneliti dirinya.

    "Lo itu siapa sih?" Tanya Randy sambil melipat kedua tangan depan dada dan masih duduk di motor nya

   Clarine diam lalu pura-pura main iPhone nya.

    Randy geram dengan perempuan yang sedari tadi ia duga Clarine. Dugaan nya belum sampai 100% karena Randy baru melihat sekilas hari ini dan sifat nya berubah total dengan yang dulu.

    Randy turun dari motor nya "woii!!"

    Clarine masih diam dan berkutit dengan iPhone nya.

    Randy menarik dagu Clarine untuk menatap ke arah nya. Mata Clarine menatap mata Randy terang-terang an, sementara Randy menyipitkan matanya.

    "Jangan bilang lo kembaran nya Clarine?" Tanya Randy yang masih memegang dagu Clarine

    "Apaan sih!" Clarine menepis tangan Randy

    Randy membulatkan matanya tak percaya.

    "Siapa sih lo? Ganggu aja, main pegang-pegang aja lagi" ujar Clarine dengan tegas

    Randy mengerutkan dahi nya karena bingung, Perempuan di depan nya sekarang ini siapa? Clarine atau kembaran Clarine?

"Lo tuh aneh ya, di kantin lu cium pipi gua, terus sekarang ngomel-ngomel ke gua. Yang harus nya ngomel tuh gua bukan lu!" Gertak Randy

Clarine terdiam dengan menatap mata Randy terang-terangan seolah dirinya berada di posisi orang tak bersalah.

"Oh, apa jangan-jangan ini akting lu doang—pura-pura gak kenal gua, ketus sama gua untuk menjauh dari gua, gitu?" Ujar Randy dengan tatapan tajam

      Clarine terdiam karena ucapan Randy benar.

       "Okey kalo gitu. Mulai sekarang gua akan menjauh dari lo walaupun satu sekolah. Gua bakal berusaha untuk menghindar dari lo! Lo pikir setelah lo menjauh dari gua, gua sedih? Hh, dugaan lo salah besar" ujar Randy lalu menaiki motor nya

"Anggap aja ini pertemuan terakhir!" Lanjut Randy lalu melajukan motor nya

"Andai Kakak tahu perasaan aku saat ini. Berat. Berat untuk menjauh dari orang yang kita sayang, tapi ini jalan yang terbaik buat aku sama kakak. Kakak gak suka kan kalau ketemu aku? Dan aku juga capek ngejar kakak dari kelas sepuluh. Pepatah mengatakan 'perempuan itu takdirnya dikejar bukan mengejar' tapi selama ini aku selalu mengejar kakak. Ya.. tindakan yang satu itu sangat amat salah bagi seorang perempuan" Clarine berbicara dalam hati sambil melihat punggung Randy yang makin lama makin jauh

          Kebut revisi; 11-07'17

Dear kakel (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang