Author pov
"Pagi semua" sapa Avalya kepada semua orang yang berada di ruang makan.
"Pagi say-" belum selesai Arvin berbicara Ava sudah memotong dengan omelannya.
"Kak cukup jangan panggil gue sayang. Kesannya lo itu jones kak""Loh Av kok kesannya sih? Kan emang Kak Arvin itu jones" tutur Evelyn tanpa merasa bersalah.
"Loh emang salah kalau gue manggil kalian pake sayang, gue ini abang kalian menurut gue itu gak masalah"
"Kak dari pada lo jones nih ya gue saranin lo mending sama Graseva" lagi-lagi Ev menggoda Arvin.
"Enggak!" Tandas arvin sambil menunjukkan muka ketakutannya yang membuat Avalya dan Evelyn tertawa.
"Pagi cucu-cucuku sayang" sapa nenek yang membuat suasana yang tadinya berisik menjadi tenang.
"Pagi nenek" ucap Arvin seraya memeluk nenek kesayangannya itu.
"Pagiii!! Ya ampun nek! Ev kangen banget sama nenek" Evelyn dengan semangatnya, bangkit dari kursinya menuju nenek dan memeluknya.
"Oh cucuku. Nenek juga merindukan mu sayang" nenek pun membalas pelukan evelyn.
"Loh...loh....loh... nenek!" tanpa basa basi lagi Avalya pun berlari dan memeluk neneknya.
"Av kamu ini kayak udah bertahun-tahun aja gak ketemu nenek" kesal nenek dan menjewer kuping Avalya.
"Aduuh nek sakit!!" teriak Avalya sambil nyengir.
"Avalya! nenek gak jewer kuping kamu kuat-kuat loh, bahkan nenek hanya meletakkan kedua jari nenek di kupingmu tanpa menekannya" kesal nenek.
"Hahah ayo lah nek, Av hanya bercanda, jangan bilang selama nenek di Spore, nenek bergaul sama nenek-kakek yang gak gaul? Gimana sih nek? kan udah Av bilang kalo nenek tuh harus gaul" cecar Ava sambil menunjukkan raut wajah kesal yang hanya di buat-buatnya saja
"Loh nenek sampe sekarang masih gaul! Jadi maksud kamu, nenek udah jadi nenek-nenek kolot gitu?" Perdebatan antara cucu dan nenek yang masih kelihatan sehat ini tidak akan pernah berakhir kalau tidak ada yang memotong mereka.
"Udah deh lanjut sarapan, Ev masi laper" Evelyn yang lelah dengan perdebatan kecil itu akhirnya angkat bicara juga.
Seketika suasana ruang makan ini menjadi senyap. Sampai-sampai suara garpu yang beradu dengan sendok pun terdengar dengan jelas.
"Nenek kok gak bilang sih? kan kita bisa jemput. Terus kakek mana nek? kok gak ada sih" tanya Avalya memecah atmosfir di ruang makan.
"Kayak kamu mau jemput aja. Kakek masih ngurusin bisnisnya di Spore" jawab nenek tidak senang.
"Nenek tau aja, kita bertiga gak bisa jemput nenek. Yaudah deh nek kita gerak ke sekolah yaa" ujar Arvin dan menyalam nenek lalu disusul oleh Evelyn dan Avalya.
"Iyaa hati-hati di jalan" tutur nenek sambil menggelengkan kepalanya. Heran dengan tingkah cucu-cucunya yang sama seperti dirinya. Baik dulu maupun sekarang.
***
"Ev, lo hari ini masuk ke kelas gue lagi gak?" tanya Avalya tepat saat menginjakkan kakinya di depan pintu gerbang sekolah.
"Kayaknya sih enggak, emang kenapa? lo kesepian gak ada Chlo? Kan masih ada darrel, Av" Evelyn yang tahu ava akan kesepian pun mengatar Ava sampai ke depan kelasnya.
"Hm.. yaudadeh"
"Gausah sedih gitu muka lo! Makin jelek tau" tukas Ev sambil menjitak kepala Ava.
STAI LEGGENDO
Feel
Teen FictionSakit gak sih dideketi sama orang yang kita suka, tapi dia deketi kita cuma untuk deket sama sahabat kita sendiri? - Avalya addison Salah gak? Kalo kita berjuang untuk orang yang kita sukai? - Darrel Gio Abelgart