12

13 5 0
                                    

Author pov

"Yahh, lo sedih dong Av"

"Sedih? sedih kenapa Ev?"

"Lo sedih lah! karna gak bisa duduk bareng lagi sama Darrel" goda Evelyn sambil mencolek dagunya Ava.
"Apaan si Ev. Biasa aja, malah gue senang karna Chloe balik yey" muka Avalya nampak berseri-seri dan Evelyn hanya tertawa.

"Yaudah sekarang lo masuk kelas dan belajar yang bener jangan mikirin Darrel mulu" goda Evelyn dan langsung berlari meninggalkan Avalya.

"Ev!"

Mendengar seruan itu Evelyn membalikkan badannya kemudian berjalan kembali ke tempat Avalya berdiri tadi.

"Kenapa lagi Avalya Permata Addison?"

"Gue mau ngomong sama lo, tapi janji jangan marah"

"Okey pinky promise"

"Stop with pinky things deh Ev, okey back to topic. Gue mau ngomong, gue tau lo itu petakilan dan bandelnya gak beda jauh dari gue. Tapikan Ev, temenan sama Azlan dan Ansel seharusnya gak bawak dampak buruk buat lo"

"Maksud lo?"

"Kata Darrel lo diusir dari kelas"

"Oh masalah itu. jadi tuh gini ceritanya. Gue, Azlan, Ansel lagi cekikikan waktu pelajarannya Miss Susi, nah tiba-tiba aja Miss Susi ngusir kita bertiga. Dia punya indra keenam kayaknya karna kita tuh ketawanya ga gede-gede amat, tau-tau kita bertiga udah diusir. Jadi, lo gak usah khawatir okey? Azlan, Ansel juga temennya Darrel. Darrel baikkan? Temennya juga gitu. Gue tau semua itu ada batasannya. Oiya jangan bilang lo ngomong kayak gini gara-gara tadi gue suruh belajar yang bener?"

"Iya hehe, gue jadi keinget pas lo bilang gitu. Yaudah janji ya lo gak kayak gitu lagi?"

"Pinky prom-"

"Shut up!"

***
X IPA 4

Avalya memasuki kelas lalu langsung duduk di kursinya dan membaca novelnya.

"Av, Chloe hari ini masuk sekolahkan?" tanya Darrel.

"Iya Rel hari ini Chlo masuk sekolah" jawab Avalya dan Darrel langsung pergi duduk di kursinya sedangkan Avalya melanjutkan membaca novelnya.

"Avalya!" sapa Chlo.
"Eh dari tadi gue tungguin, lama banget sih Chlo"
"Av kok marah-marah gitu sih, jalanan itu macet Av makanya gue telat"
"Gue marah? ya enggakla Chlo. Gue cuma gak sabar aja mau ketemu lo karna gue kangen sama l-" perkataan Avalya terpotong oleh perkataan Darrel.

"Hai Chlo, gimana urusan lo di LA? Lancar? tanya Darrel.
"Hemm, lancar" jawab Chlo sambil tersenyum dan saat itu juga guru memasuki kelas dan Darrel langsung kembali ke kursinya.

***

"Hola Chlo!" sapa Evelyn saat Chloe , Avalya dan Darrel memasuki area kantin.

"Eh Chlo udah balik"

"Hai semua, iya Nsel gue udh balik, btw gimana kalau kita pergi?" ajak chlo.

"Emangnya lo mau ke mana Chlo?" tanya Darrel.

"Hem ke dufan?" tanya Chlo balik.

"Boleh tuh, yang lain mau gak?" jawab dan tanya Ansel.

"Nah gue setuju tuh" jawab Darrel.
"Gue sih mau aja" jawab Evelyn.
"Gue mau" jawab Azlan.
"Yaudah" jawab Avalya

"Kita perginya kapan?" tanya Avalya nampak bersemangat.
"Sabtu? atau minggu?" tanya Ansel.
"Kalau menurut gue nih ya Sel, sabtu aja deh minggunya istirahat"
"Iya bener tuh si Ava, yaudah berarti sabtu kita pergi" tutur Darrel.

***

Drrt drrrt..

"Siapa sih yang nelfon?" gumam Evelyn yang terbangun dari tidur siangnya dan langsung menerima panggilan yang masuk.

"Halo Ev lo ke kamar gue sekarang" dan sambungan itu langsung terputus bahkan Evelyn belum sempat berkata.

"Apaan?" tanya Evelyn saat dia sudah berada di dalam kamar Avalya, ya orang yang menelfonnya tadi adalah Avalya.

"Woi Ev ini baju apa yg mesti gue pake?!" tanya Ava
"Ribet deh lu Av"
"Serius nih Ev! Kan bakalan ada Darrel, jadi gue harus tampil menarik ya gak?"
"Jijik gue Av, lo tuh udah cantik. gak usah pake ribet segala deh! Gue lanjut bobok ya. Bye" dan Evelyn pun meninggalkan Avalya menuju kamarnya tanpa memberi saran apapun

***

Suasana ramai di Dufan membuat keenam remaja ini tampak bersemangat dengan wahana-wahana yang ada didalamnya. Chloe dengan balutan kaos putih yang dipadukan dengan jeans donker terlihat sangat casual. Ev hanya menggunakan kaos putih yang bertuliskan peace dan hot pantsnya. Natural. Satu kata itu ada didalam diri Ev. Avalya yang meminta saran Ev walaupun tidak mendapatkan apa-apa, terlihat simple dengan kaos putih yang dibalut dengan jaket dan dengan tambahan kacamata birunya.

Eh, main itu yuk?" ajak Evelyn.
"Yang mana?" Tanya Azlan memastikan.
"Itu tornado!!"
"Hem Ev lo yakin mau main itu?" tanya Ansel. "Itu tinggi loh Ev, terus mainnya gak bisa berhenti sebelum waktu yang di tetapkan abis" Ansel yang selalu brisik mendadak kalem. Seketika mendengar ucapan Ansel suasana menjadi hening.
"Kenapa Nsel? Lo takut?" tanya Evelyn memecahkan suasana sambil menahan tawanya.

"Gue takut? hahaha gue takut? ya enggakla, gue cuma takut lo-nya aja yang ketakutan. Ntar kenapa-napa lagi"
"Bacot lo nsel, yuk main yang Ev mau" ajak Azlan.
"Yuk!" Sahut Avalya nampak bersemangat sedangkan Ansel hanya pasrah.

"Nsel lu takut main ini?" tanya Azlan sambil memasang sabuk pengamannya.
"Gue gak takut Zlan, kenapa? Lo takut?kalo lo takut gakpapa nih kita turun aja. Gue temenin deh lu dibawah sana sama Chlo. Kan pas banget tu si Chlo juga gak berani naik ginian" jawab dan tanya balik Ansel dengan segala alasan Ansel berusaha untuk turun sebelum permainan ini dimulai.
"Enggak, kalo lo takut sana turun sendiri" jawab Azlan datar dan suara instruksi permainan akan di mulai pun terdengar.

"Zlan! Azlan pegang tangan gue dong, gue jujurni ya gue takut. Oiya jangan kasih tau ke si Ev, nanti abis gue diledekin sama dia" teriak Ansel.
"Apaan sih lo, Nsel. Gak, lo pegang aja tuh pengaman! Ya lo-nya jangan brisik banget, itu Ev disebelah lo bego" Azlan terkekeh pelan melihat tingkah Ansel dan teriakan Ansel terdengar saat permainan itu dimulai.

"WOI NSEL, TERIAKNYA JANGAN KENCENG BANGET!"

"GUE TAKUT EV! SUMPAH DEH"

"NGAKU JUGA KAN LO"

Disebelah Azlan, tepatnya Darrel. ia sedang memperhatikan Ava yang duduk disebelahnya.
"Av lo gapapa?" tanya Darrel saat melihat Avalya seperti orang mabuk.
"Eng..ggak apa"
"Serius itu muka lo udah pucet banget! WOI BANG INI PERMAINANNYA BERENTIIN! TEMEN SAYA MAU PINGSAN INI. BANG! BANG!"
"Rel, lu gimana sih? Kan tadi udah dibilang ini gabisa diberentiin kalo masi setengah jalan permainannya" mendengar teriakan Darrel, Azlan mengatakan hal itu ke Darrel.
"Ava! Lu jangan pingsan ya bentar lagi ini permainannya berenti"
"Ii-iya gue gak bakal pingsan kok"

Ntah apa yang Darrel mulai rasakan tapi melihat Ava seperti ini, Darrel menjadi sedikit lebih khawatir.

----------------------------------------------
Maaf kalo ada typo😊 jangan lupa vote dan comment yaa

FeelDove le storie prendono vita. Scoprilo ora