LEG 5

1.2K 82 1
                                    

Happy reading guys

Vote and komen nya jangan lupa ya hehe

So enjoyed baca nya jangan tegang yaa

-----

"i-ini kan ma-malam per-pertama ki-kita mas.. "

"iya lalu? "

"Gi-gimana mas? "

" Saya ngga akan maksud kamu untuk melakukannya, kamu fokus aja sa-"

"Tapi itu hak ka-kamu mas, ka-kata Mamah aku ga boleh ngelarang hal itu. Dosa, "

"Jadi kamu ngga ngelarang aku buat melakukan itu? " tanya Fadil

"Aku nurut aja mas sama kamu, " jawab Vina sambil menundukkan kepala nya.

"Baiklah. Aku minta hak aku sebagai suami kamu malam ini juga,sekarang! "

Deg

Vina yang mendengarnya pun lantas jatuh terduduk di tempat dengan pandangan yang kosong.

Lantas Fadil yang melihatnya nya mendekati sang istri.

"Hahaha aku hanya bercanda, " ucap Fadil lalu mengelus kepala sang istri.

"Sudah tidurlah ini udah malem, saya mau ambil minum dulu "

Fadil yang melihat sang istri masih duduk terdiam dengan pandangan yang kosong pun lantas mengangkat tubuh istrinya itu dan meletakkan nya di ranjang. Memakaikan selimut nya lalu berbisik sesuatu yang membuat mata Vina sukses ingin keluar.

"Aku tidak akan melakukan nya sebelum kamu sendiri yang menginginkan nya, " ucap Fadil lalu mencium kening Vina. Perlakuan Fadil yang tiba-tiba itu membuat tubuh Vina menegang seketika dan dengan tidak bertanggung jawabnya sang suami malah meninggalkan nya begitu saja.

Vina pun memejamkan matanya mencoba memasuki ke dalam dunia mimpinya ketika Fadil keluar dari kamar nya.

Sementara Fadil ke belakang rumah nya yang memang letak dapur nya dekat dengan halaman belakang. Ia pun bertemu dengan sang adik ipar. siapa lagi kalau bukan Alvini Larasati. True?

"Eh kakak ipar kok disini? Ga ngelakuin itu? Inikan malam pertama pernikahan kakak. " ucap Vini disertai tatapan jail untuk menggoda kakak iparnya ini.

"Hahaha kamu ini, pikiranmu itu dewasa sebelum waktunya " balas Fadil.

" Mau kemana kak? "

"Mau ambil minum. "

"Sini biar aku aja. Sebagai adik ipar yang baik HaHaHa, kakak tunggu sini aja. "

"Hm baiklah.. "

Setelah beberapa saat kemudian datanglah Vini dengan minuman ditangan nya.

"Ini kak." ucap Vini lalu.

"Jus jeruk? " tanya Fadil dengan alis berkerut.

"Yups bener itu biar seger malem-malem minum jus jeruk, kenapa kak? "

"Eum gapapa. " ucap Fadil lalu meneguk habis minuman pemberian adik iparnya ini.

"Yaudah kakak ke kamar dulu, makasih buat minum nya. " lanjut Fadil seraya pergi meninggalkan Vini menuju kamarnya.

'Malam ini bakalan jadi malam yang panjang buat kak Vina sama kakak ipar. Maaf kak Hahaha ' Batin Vini berkata seperti itu.

Fadil tak tau sebenarnya Vini mencampurkan sesuatu pada minuman yang ia teguk tadi yang mungkin akan berakibat Fatal baginya dan Vina.

***

Saat Fadil tiba dalam kamar, Ia duduk di kursi dekat jendela kamarnya tak lupa menatap wajah sang istri yang menurutnya menenangkan pikirannya. Ia merasa bingung harus tidur disebalah mana. 'Serba salah' pikirnya.

Tiba-tiba dia merasakan gelayar yang aneh pada tubuhnya.

"Ssshhhh.. "

Vina yang mendengar lantas bangun dari tidur nyeyak nya dan menghampiri Fadil yang merintih seperti menahan sakit.

"Ada apa mas? Kamu ke-kenapa mas? " tanya Vina dengan khawatirnya.

"Ssshhhh ja-jangan! " ucap Fadil terbata-bata.

"Ka-kamu kenapa? "

"Ja-jangan sen-sentuh sa-ya, "

"Kamu kenapa sih mas? "

Dengan tiba-tiba Fadil menarik Vina kedalam dekapan nya lalu memegang tengkuk nya lalu mendaratkan bibir nya dengan bibir Vina. Vina yang diperlakukan seperti itu sontak saja terkejut. Fadil pun memejamkan matanya menikmati apa yang sedang ia lakukan diluar kendalinya. Vina tentu saja berontak dari apa yang dilakukan Fadil padanya meskipun ia tau bahwa 'melakukannya' pun tak apa.

"Vin-Vini.. Saya ngga tau dia kasih apaan ke dalam minuman saya, Arghh maaf. " ucap Fadil berlalu dari hadapan Vina.

Dalam hati Vina merutuki kebodohan sang adik. 'Bisa-bisa nya Vini, lihat saja nanti' batin Vina berkata.

Sementara di tempat yang berbeda, Fadil berusaha menghilangkan efek yang terjadi di dalam tubuhnya dengan mandi lagi? Ya, itu salah satu caranya.

***

Setelah beberapa saat Fadil pun keluar dari kamar mandi setelah selesai melakukan mandi yang kedua kalinya. Air yang menetes dari rambut nya pun menetes diiringi dengan langkah tegapnya. Vina yang datang kearah Fadil dengan rasa khawatir nya pun tak perduli dengan air tetesan dari rambut fadil yang membuat di..

Bugh

"Aduh! "

Fadil yang mendengar itu pun mendekati Vina dan membantunya untuk berjalan kembali ke tempat tidurnya.

"Ga bisa mas, sakit! "

Fadil lantas dengan sifat kepekaan yang lumayan itu segera mengangkat tubuh Vina menuju tempat tidurnya dan segera mengambil minyak urut lalu mengurut kaki Vina yang sedikit terkilir itu.

"Ssshh.. sakit! "

"Udah kamu tidur biar saya yang memijat kaki mu yang sedikit terkilir ini dan maaf tentang saya yang tadi.. Umm i-itu.. "

"Iya mas gapapa kok , makasih banyak ya. "

Namun hanya dibalas senyuman yang mungkin penuh arti.

-----

Gimana sama ceritanya? Suka ngga? Atau kalian mau ngasih komentar buat ceritanya? Monggo silahkan.. tapi vote nya jangan lupa ya hehe

So stay terus ya dicerita aku 

Thanks

Limited Edition Girls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang