LEG 11

192 9 0
                                    

Hai!!

Balik lagi di satu judul yang sama namun dengan alur dan part yang berbeda.

So langsung baca aja yuk, cussss...

Tapi sebelum itu tekan ikon bintang dibawah pojok kiri dulu ya.

READY?

GO!!

-----

Keadaan Vini sudah membaik setelah kurang lebih hampir tiga bulan menjalani rawat inap karena kecelakaan yang dialaminya.

Secerah matahari yang terbit pagi hari ini, seluruh keluarga berkumpul di taman belakang rumah keluarga Bagas dengan senyuman serta tawa yang lepas dari setiap pemilik suara itu sendiri.

Semua topik pembahasan dari yang sekiranya penting sampai tidak penting menjadi obrolan untuk mencairkan suasana pada pagi yang cerah ini.

"Non, ini susu-nya."

"Oke makasih bi." Ucap Vina kepada salah satu asisten rumah tangga di rumah Papah dan Mamah nya.

"Inget minum susu-nya yang teratur Vin! Mamah nggak mau calon cucu-nya Mamah sampai kenapa-napa!"

"Iya Mah! Bawel banget deh Mamah ini." Ucap Vina merasa apa yang dilakukan oleh Mamah-nya terlalu gimana ya, Overprotective ?

Ya memang setelah kejadian Vina yang tiba-tiba meminta dibelikan cilok dengan rasa yang aneh di Rumah Sakit saat sang adik Vini dirawat disana. GrandMa yang merasa aneh dengan tingkah laku Vina yang seperti itu langsung bertindak dengan cepat untuk memeriksa apakah yang dialami oleh perasaan nya itu ada benarnya. Sekarang suddah terbukti bahwa Vina sedang mengandung buah cinta dirinya dan sang suami, Fadil. Dua bulan, ya usia kandungan nya baru memasuki usia dua bulan.

"Ya bukan nya gitu sayang. Dengerin Mamah, Mamah itu Cuma nggak mau calon cucu Mamah kenapa-napa. Ngerti nggak sih kamu itu!" Omel sang Mamah pada Vina.

"Iya Mah iya. Maaf.." ucap Vina dengan menundukan kepalanya seolah ingin menumpahkan apa yang sudah terkumpul di pelupuk matanya.

"Yaudah nggak usah nangis Sayang. Benar apa yang dibilang oleh Mamah kamu, itu juga demi kebaikan kamu sama Calon cucu-nya Mamah sama Papah. Jadi nurut ya apa yang dibilang sama Mamah kamu." Ucap Papah nya menjelaskan maksud dari omelan sang Mamah yang tidak menginginkan jika sampai terjadi apa-apa dengan calon cucu mereka.

"Iya Pah, Mah." Ucap Vina.

"Yaudah sekarang diminum susunya, nanti keburu dingin susunya."

"Iya Mah." Jawab Vina.

"Oh iya Vini." Panggil sang Papah.

"Iya, Pah." Jawab Vini.

"Kamu mau sekolah di sekolah lama kamu di tempatnya Om Rian atau sekolah milik teman Papah?" Tanya sang Papah.

"Emm.. Terserah Papah aja, Vini ikut aja apa kata Papah." Ucap Vini.

"Mending di Sekolah punya temen Papah aja,dek." Usulan dari Vina menarik perhatian Vini untuk mengetahui alasan nya.

"Emangnya kenapa kak?"Tanya Vini.

"Ya enaklah! Sekolah baru, temen baru, lingkungan baru semua serba baru!" jawab Vina dengan semangat yang menggebu seolah-olah seperti dia aja yang akan sekolah. Entah mengapa semenjak mengalami masa kehamilan, banyak yang berubah dari segi Sikap, Sifat dan kebiasaan si Vina.

"Bener tuh Vini apa yang dibilang sama kakak kamu. Nggak ada salahnya kan punya lingkungan baru, sekolah baru, sama temen-temen baru." Ucap Mamahnya menanggapi apa yang dibilang oleh si Vina.

Limited Edition Girls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang